Mengenal Lebih Dekat Hari Olahraga Nasional dan Peran Presiden dalam Olahraga di Indonesia

Gia Yuda Pradana | 9 September 2025 09:57
Mengenal Lebih Dekat Hari Olahraga Nasional dan Peran Presiden dalam Olahraga di Indonesia
Presiden RI, Prabowo Subianto. (c) Bay Ismoyo/Pool Photo via AP

Bola.net - Setiap tanggal 9 September, seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas). Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan sebuah refleksi atas perjalanan panjang dan komitmen bangsa terhadap kemajuan olahraga.

Haornas menyimpan sejarah mendalam yang berakar dari semangat kemandirian dan persatuan Indonesia pasca-kemerdekaan. Momen ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peran kepemimpinan nasional dalam memajukan sektor olahraga.

Advertisement

Dari penolakan di kancah internasional hingga lahirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama, serta berbagai kebijakan strategis, peringatan Haornas dan Peran Presiden dalam Olahraga senantiasa menjadi pilar utama dalam pembangunan olahraga nasional.

1 dari 3 halaman

Sejarah Panjang Hari Olahraga Nasional

Sejarah Panjang Hari Olahraga Nasional

Logo Hari Olahraga Nasional 2025. (c) Kemenpora

Cikal bakal Hari Olahraga Nasional bermula pada tahun 1948, ketika Indonesia berencana mengikuti Olimpiade di London. Namun, delegasi atlet Indonesia ditolak secara administratif karena status kedaulatan negara belum diakui secara luas oleh dunia internasional.

Meskipun ditawari untuk menggunakan paspor Belanda, delegasi Indonesia dengan tegas menolak tawaran tersebut. Mereka bertekad untuk bertanding hanya sebagai perwakilan bangsa sendiri, menunjukkan semangat kemandirian yang tinggi.

Sebagai respons atas penolakan ini, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang saat itu menjabat Ketua Komite Olimpiade Indonesia, bersama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) menginisiasi Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama. PON I resmi digelar di Surakarta pada 9-12 September 1948 dan dibuka langsung oleh Presiden Soekarno di Stadion Sriwedari. Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi olahraga, tetapi juga simbol persatuan dan kemandirian bangsa Indonesia.

Tiga puluh lima tahun kemudian, tepatnya pada 9 September 1983, Presiden Soeharto menetapkan tanggal tersebut sebagai peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Penetapan ini dilakukan saat meresmikan pemugaran Stadion Sriwedari di Surakarta, tempat bersejarah PON I berlangsung. Keputusan ini kemudian diperkuat melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional. Tujuan utama Haornas adalah memasyarakatkan olahraga, mengolahragakan masyarakat, serta meningkatkan dan mengembangkan pembinaan olahraga nasional.

2 dari 3 halaman

Peran Krusial Presiden dalam Pembinaan Olahraga

Peran Krusial Presiden dalam Pembinaan Olahraga

Presiden Joko Widodo didampingi Erick Thohir menemui skuad Timnas Indonesia U-20 asuhan Shin Tae-yonh, Sabtu (1/4/2023) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Presiden memegang peran sentral dalam memajukan olahraga di Indonesia, terutama melalui kerangka hukum dan kebijakan strategis. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) menjadi landasan hukum utama yang mengatur penyelenggaraan keolahragaan nasional.

UU ini menekankan pentingnya pembinaan dan pengembangan olahraga yang sehat dan berkelanjutan, serta mengatur standar kesehatan atlet dan pendidikan olahraga. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan hadir sebagai pembaruan dari UU sebelumnya. Regulasi ini bertujuan menyesuaikan dengan perkembangan hukum dan mencegah benturan kelembagaan, sekaligus mengatur wewenang Pemerintah Pusat (Presiden) dalam penyelenggaraan keolahragaan secara nasional.

Salah satu inisiatif penting yang lahir dari arahan Presiden Joko Widodo adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). DBON lahir dari kebutuhan untuk mereviu total ekosistem keolahragaan di Tanah Air, dengan target ambisius mencapai peringkat 5 besar pada Olimpiade 2044. DBON memiliki empat pilar utama: olahraga pendidikan, olahraga masyarakat, olahraga prestasi, dan olahraga industri, yang semuanya diarahkan untuk menciptakan ekosistem olahraga yang sistematis dan berkelanjutan.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembiayaan olahraga harus dipandang sebagai investasi, bukan sekadar biaya. Prestasi olahraga, menurutnya, harus dihasilkan melalui proses pembinaan dari hulu hingga hilir secara sistematis dan berkelanjutan, bukan hanya kebetulan. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari kepemimpinan nasional untuk membangun fondasi olahraga yang kokoh dan berkesinambungan.

3 dari 3 halaman

Visi dan Kebijakan Presiden untuk Prestasi Olahraga

Visi dan Kebijakan Presiden untuk Prestasi Olahraga

Suporter Garuda mendukung langsung perjuangan Timnas Indonesia lawan Jepang di Suita Stadium, Selasa (10/6/2025). (c) Kyodo News via AP Photo

Pemerintah, melalui kebijakan Presiden, sangat mendukung pengembangan talenta sejak dini sebagai fondasi utama prestasi olahraga nasional. Bibit-bibit atlet muda yang memiliki potensi besar akan dilirik dan difokuskan dalam pembinaan prestasi secara intensif. Presiden mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menemukan talenta-talenta unggul ini, memastikan masa depan olahraga Indonesia cerah.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, seringkali menyatakan bahwa Presiden berkali-kali memberikan arahan untuk membenahi tata kelola olahraga. Arahan ini termasuk memberantas penyalahgunaan wewenang maupun anggaran yang dapat menghambat pembinaan secara optimal. Fokus pada tata kelola yang baik ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan atlet.

Pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pembinaan olahraga nasional menempati posisi strategis sebagai alat diplomasi internasional dan penguatan karakter bangsa. Presiden Prabowo mendorong pendekatan yang lebih terintegrasi, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sinergi antara pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha. Tujuannya adalah membangun ekosistem olahraga yang berkelanjutan, mulai dari pengembangan atlet usia dini hingga pembinaan atlet elite nasional.

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, juga menegaskan bahwa Rakernas KONI 2025 bertujuan menyatukan tekad dalam menyukseskan "Asta Cita Presiden Prabowo Subianto nomor 4" terkait olahraga prestasi. Visi ini menunjukkan komitmen berkelanjutan dari kepemimpinan nasional untuk terus meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di kancah global. Berbagai peraturan pemerintah lain juga mendukung, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan Olahraga, dan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, semuanya membentuk ekosistem yang kuat untuk kemajuan olahraga.

Dan tahun ini, KapanLagi Youniverse (KLY) akan turut hadir menyemarakkan Hari Olahraga Nasional 2025. Mengusung tema "Sports & Fitness are Now a Lifestyle Movement", perayaan akbar ini akan berlangsung sepanjang bulan September mulai 4-31 September 2025.

Bolaneters bisa banget bergabung dan ikut ambil bagian dalam semangat Haornas 2025 bersama KLY. Kamu bisa mendaftarkan diri kamu di tautan berikut ini: KLIK DI SINI

Jadi, ikuti terus perkembangan seputar HAORNAS 2025 melalui situs resmi dan akun media sosial Liputan6.com, Bola.net, Fimela.com, Bola.com dan Bola.net.

LATEST UPDATE