Andrea Dovizioso: Gigi Dall'Igna Hanya Mau Jorge Lorenzo, Marc Marquez Saja Ditolak
Anindhya Danartikanya | 10 Januari 2021 13:25
Bola.net - Mengingat dirinya sudah tak punya ikatan kerja sama dengan Ducati, Andrea Dovizioso kini membeberkan beberapa rahasia dan peristiwa buruk yang terjadi di pabrikan pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale, Bologna, Italia itu. Salah satunya adalah alasan mengapa Ducati Corse selalu batal menggaet Marc Marquez.
Ducati memang sudah berkali-kali kedapatan saling lirik dengan Marquez. Yang pertama terjadi pada awal 2016, saat kontrak rider Spanyol itu dengan Repsol Honda akan habis pada akhir musim. Nyatanya, kesepakatan batal diraih, karena sang General Manager, Gigi Dall'Igna, lebih memilih menggaet Jorge Lorenzo.
Dall'Igna dan Lorenzo memang punya hubungan spesial. Dall'Igna yang tadinya Direktur Teknis Aprilia Racing, pernah bekerja sama dengan Lorenzo di GP250. Bersama-sama, mereka meraih gelar dunia 2006 dan 2007. Mereka pun reuni pada 2017 dan 2018. Sayang, hasil yang tak sesuai ekspektasi membuat mereka berpisah pada 2019.
Semua Keputusan Hanya di Tangan Gigi Dall'Igna

Lewat La Gazzetta dello Sport, Sabtu (9/1/2021), Dovizioso menyebut peristiwa ini ada kaitan dengan keputusannya hengkang dari Ducati. Ia dan Dall'Igna memang sama-sama mengakui bahwa niatan berpisah sudah tercetus sejak pertengahan 2019, namun Dovizioso menegaskan bahwa ini adalah keputusan Dall'Igna semata.
Tiga kali runner up MotoGP ini menyatakan, asumsi orang bahwa semua keputusan Ducati diambil atas diskusi antara Dall'Igna, Claudio Domenicali (CEO), Paolo Ciabatti (Sporting Director), dan Davide Tardozzi (Manajer Tim) adalah asumsi yang salah kaprah, karena selama ini Dall'Igna lah penentu tunggal dari setiap keputusan.
"Semua keputusan ini hanya datang dari Gigi. Banyak orang bilang ini keputusan (semua petinggi) Ducati, tapi itu tidak benar, karena semua keputusan ada di tangan Gigi. Seperti pemilihan Jorge pada 2017. Pada awal 2016, ada kans bagi Ducati menggaet Marc, tapi Gigi sudah putuskan bahwa ia hanya menginginkan Jorge," ujarnya seperti yang dikutip Speedweek.
Tetap Akui Keunggulan Gigi Dall'Igna dan Ducati
Meski jengkel atas peristiwa tak mengenakkan di Ducati, Dovizioso tetap memilah situasi. Walau kecewa tak dilibatkan lebih jauh dalam pengembangan motor, ia mengakui Ducati sebagai tim MotoGP yang sangat kompeten, dan nyaris menyamai kinerja tim Formula 1, di mana jumlah insinyur dan tugas yang diemban seabrek.
"Tim ini seperti tim Formula 1. Tim kami memang dibangun seperti itu: banyak insinyur mengendalikan banyak hal. Bagi saya, dibanding pabrikan lain, Ducati memang lebih baik dalam melakukan hal itu. Itulah alasan mengapa kami tetap kompetitif, meski motornya tidaklah sama. Yang kurang hanyalah pemandangan motor kami berada di puncak (jadi juara)," tuturnya.
"Saya selalu mengakui kualitas semua insinyur Ducati. Mereka pekerja keras, sangat cerdas, dan orang Italia. Meski kami berselisih, saya selalu coba memikirkan hal lain. Saya rasa Gigi sangat andal mengeluarkan potensi para insinyurnya. Ini nilai plus yang besar. Sayang, sulit menyakinkan mereka dalam memberi kans lebih besar demi terlibat dalam pengembangan motor," tutupnya.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Speedweek
Video: Sirkuit Mandalika Siap Sambut MotoGP 2021
Baca Juga:
- Andrea Dovizioso: Saya Minta Gaji Selangit dari Ducati? Semua Bohong!
- Amarah Andrea Dovizioso Meluap: Gigi Dall'Igna Biang Kerok Perpisahan dengan Ducati
- Ducati Tetap Junjung Pecco Bagnaia Meski Belum Konsisten di Papan Atas
- 'Miguel Oliveira Sudah Siap Berebut Gelar MotoGP Bareng KTM'
- Paling Senior di KTM, Danilo Petrucci Tetap Ingin Belajar dari Para Junior
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 15:33
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC AP250 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 14:45
-
Hasil Race 1 ARRC AP250 Thailand 2025: Menang, Fadillah Arbi Aditama Kunci Gelar Juara
Otomotif 6 Desember 2025, 14:39
LATEST UPDATE
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 7 Desember 2025, 05:59
-
Hasil Leeds United vs Liverpool: Perih, Ao Tanaka Bikin The Reds Nggak Jadi Menang
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Ditarik Keluar di Laga Bournemouth vs Chelsea, Seberapa Parah Cedera Liam Delap?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth, Enzo Maresca: Yang Penting Enggak Kalah!
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Inter vs Como: Nerrazzurri Menang Telak, Kudeta AC Milan Dari Puncak Klasemen
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:42
-
Man of the Match Betis vs Barcelona: Ferran Torres
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 02:42
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26





