Dovizioso: Marquez Menakutkan, Tapi Bisa Dikalahkan
Anindhya Danartikanya | 23 Oktober 2018 13:25
Bola.net - - Pebalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso mengaku takjub pada rider Repsol Honda, Marc Marquez, yang sukses mengunci gelar dunia MotoGP musim ini di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang akhir pekan lalu. Gelar ini dipastikan jatuh ke tangan Marquez usai Dovizioso terjatuh pada Lap 23 dan finis di posisi 18.
Dovizioso sendiri mengaku kecewa gagal menunda selebrasi Marquez, namun tetap memberikan ucapan selamat sekaligus pujian kepada rider berusia 25 tahun tersebut. Ia pun menyebut bahwa gelar tahun ini adalah bukti kuat bahwa Marquez semakin menakutkan.
Berkat gelar ini, Marquez mengoleksi lima gelar dunia di kelas tertinggi, menyamai rekor Mick Doohan. Hanya ada dua rider yang lebih banyak mengoleksi gelar lebih banyak dari mereka, yakni Giacomo Agostini (8) dan Valentino Rossi (7). Selain itu, gelar ini juga merupakan gelar dunia ketujuh Marquez selama turun di ajang Grand Prix.
Terus Berkembang, Tak Pernah Puas
Tujuh gelar dunia Marquez ini semakin terkesan bombastis jika ditambahkan fakta bahwa dirinya telah mengoleksi 69 kemenangan di ketiga kelas balap Grand Prix, begitu pula koleksi 115 podium dan 78 pole. Kepada GPOne, Dovizioso pun mengaku geleng-geleng kepala mengamati statistik ini.
"Statistik Marc sungguh gila, menakutkan. Dan ia terus berkembang, tak pernah diam. Ia bukan rider yang langsung berpuas diri atas apa yang sudah ia lakukan, karena ia selalu menatap ke depan. Inilah alasan ia meraih begitu banyak kemenangan. Saya tahu akan sulit bertarung dengannya demi merebut gelar tahun depan, tapi akan menyenangkan," ungkapnya.
Bisa Dikalahkan, Harus Dipelajari
Meski begitu, Dovizioso yakin Marquez tak mungkin kebal dari kekalahan. Ia pun bertekad membuktikan hal ini di masa depan, dengan syarat dirinya harus mempelajari banyak hal dari Marquez. Menurut rider Italia ini, Marquez memiliki banyak keistimewaan yang tak dimiliki rider lain.
"Marc bukannya tak terkalahkan, tapi Anda harus belajar dan terus bekerja keras, seperti dia. Kami harus terus melakukan perbaikan, tak hanya pada motor, melainkan juga pada diri saya sendiri. Beberapa tahun belakangan kami bisa melakukannya, tapi belum cukup karena buktinya Marc masih menang," ujar rider 32 tahun.
"Saya sadar Marc punya karakter istimewa sebagai pebalap, banyak juara dunia punya masa naik turun, tapi dia tidak. Banyak yang harus saya pelajari darinya. Ia cepat sejak lap pertama, bereaksi cepat atas perubahan apa pun, selalu berkendara mencapai limit, melakukan banyak lap tanpa kesalahan. Rider lain punya beberapa kualitas ini, tapi ia punya semuanya," tutupnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Luca Marini Dukung Diogo Moreira Bela LCR Honda, Sebut Motor Honda Mudah Dipelajari
Otomotif 4 September 2025, 13:52 -
Bos Honda Beber Alasan Pertahankan Luca Marini di MotoGP 2026, Punya Reputasi Bagus
Otomotif 4 September 2025, 12:27
LATEST UPDATE
-
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24