Spanyol Kalah dari Jepang, Bukti Permainan Indah Tidak Selalu Penting!
Richard Andreas | 2 Desember 2022 23:00
Bola.net - Spanyol dibuat kesulitan menghadapi permainan pragmatis dan agresif khas Jepang. Semangat juang The Blue Samurai terbukti telah mengejutkan La Roja di Piala Dunia 2022.
Secara mengejutkan tim asal Asia, Jepang memuncaki klasemen akhir Grup E Piala Dunia 2022. Mereka ada di atas dua tim pengoleksi gelar World Cup, Spanyol dan Jerman.
Kedua negara ini harus merasakan keganasan Tim Samurai. Mereka digasak dengan skor 1-2. Bak deja vu, Jepang melakukan comeback dramatis setelah sebelumnya tertinggal skor.
Pertandingan yang mempertemukan Jepang kontra Spanyol pada Jumat (2/12/2022) dini hari WIB berlangsung seru. Spanyol yang dikenal sebagai dewa penguasaan bola lewat permainan tiki-taka dibuat mati kutu.
Tim asuhan Jose Enrique sejatinya hanya butuh hasil imbang untuk mengamankan posisi puncak klasemen. Hanya saja untuk bisa menahan permainan agresif Jepang ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Spanyol awalnya unggul lebih dulu berkat sontekan Alvaro Morata di menit ke-12. Namun di awal babak kedua, Timnas Jepang membalikkan keadaan. Ritsu Doan mencetak gol di menit ke-48, disusul kemudian Ao Tanaka di menit ke-51.
Kekalahan ini membuat Spanyol mengakhiri fase penyisihan grup sebagai runner-up Grup E. Poin 4 mereka sebenarnya sama dengan milik Jerman, tetapi La Furia Roja berhak lolos karena unggul selisih gol.
Menegangkan
Drama di matchday terakhir Grup E memang sangat seru. Ketika Spanyol tertinggal 1-2, di laga lainnya Jerman juga sempat tertinggal 1-2 dari Kosta Rika. Dalam posisi ini, Spanyol bakal tak lolos, kalah poin dari Kosta Rika.
Namun, Jerman kemudian berhasil menyamakan kedudukan dan berbalik unggul. Spanyol pun kembali diuntungkan karena Jerman harus menang dengan selisih gol sangat besar jika ingin lolos.
Pada akhirnya Spanyol tetap tak bisa mengejar ketinggalan dari Jepang. Meski demikian, mereka tetap lolos karena Jerman 'hanya' menang 4-2 atas Kosta Rika.
Pemain Jepang Bernyali
Strategi Jepang, bermain agresif di awal babak kedua terbukti efektif membuat Spanyol kelabakan. Pemain-pemain Jepang terlihat sama sekali tak gentar menghadapi teknik tinggi anak-anak La Furia Roja.
Mereka melakukan pressing ketat untuk merebut bola secepat mungkin untuk kemudian dialirkan ke depan.
Setelah unggul dua gol, Jepang fokus bertahan. Permainan tiki-taka Spanyol seperti menghadapi jalan buntu. Di setiap sisi lapangan, selalu ada pemain Jepang mengintai pergerakan mereka.
"Saya tidak senang sama sekali. Ya, kami lolos, saya ingin memenangkan pertandingan ini. Ini tidak mungkin karena dalam lima menit, Jepang mencetak dua gol," ujar Luis Enrique seperti dilansir dari laman Reuters.
Terlalu Lambat
Pelatih berusia 52 tahun itu menolak anggapan bahwa tidak ada salah taktik maupun dalam pemilihan pemain yang ia usung. Menurutnya, ia sudah memasukkan serta mengusung strategi yang sesuai namun Jepang tampil lebih bagus dalam laga kali ini.
"Saya tidak melewatkan apa pun, karena kami mencoba semuanya. Kami memiliki striker yang bermain di tengah lapangan, kami mencoba menciptakan peluang. Mereka bertahan dengan agresif, mereka menutup ruang," kata Luis Enrique.
Pola permainan Spanyol yang masih saja mengandalkan tiki-taka mendapat banyak kritikan. Taktik yang pernah memesona dunia tahun 2010, saat Spanyol juara Piala Dunia, dianggap tak lagi cocok dimainkan.
Para pemain Spanyol dianggap terlalu lambat. Mereka kewalahan menghadapi tim-tim yang melakukan pressing tinggi. Tak ada lagi banyak ruang untuk menguasai bola seperti beberapa tahun lalu.
Hindari Kroasia?
Lepas hasil jelek saat melawan Jepang, muncul teori konspirasi bahwa Spanyol memang sengaja mencari kekalahan dari Jepang, terutama ketika mereka tahu betul bahwa Jerman takkan bisa menang dengan selisih gol sangat besar dari Kosta Rika.
Pasalnya, Spanyol kini hanya akan berhadapan dengan Maroko di 16 besar. Pemuncak grup E, Jepang justru malah harus menghadapi Kroasia yang bertindak sebagai runner-up Grup F.
Performa Maroko memang luar biasa di Piala Dunia 2022 kali ini, tetapi Spanyol bisa jadi berpikir mereka merupakan lawan yang lebih mudah ketimbang Kroasia yang notabene berstatus runner-up Piala Dunia 2018.
Spanyol tentu sudah mengetahui calon lawan andai mereja jadi juara atau runner-up karena pertandingan di Grup F sudah lebih dahulu rampung digelar.
Yakin Bisa Lewati Maroko?
Tak hanya itu, Spanyol diyakini juga sengaja lebih memilih lolos ke fase knock-out sebagai runner-up Grup E karena mereka bakal memiliki jalan yang lebih lapang menuju partai final.
Jika mampu mengalahkan Maroko, Spanyol kemungkinan besar akan berhadapan dengan Portugal di perempat final, dan Inggris atau Prancis di semifinal.
Berbeda dengan jika lolos sebagai juara grup, Spanyol kemungkinan besar sudah harus menghadapi Brasil di perempat final, dan kemungkinan Argentina di semifinal.
Analisis seperti itu sah-sah saja, tapi juga patut diingat oleh Spanyol bahwa Tunisia yang mereka hadapi bukan tim ayam sayur. Lawan punya sederet pemain yang tengah on fire di klub-klub elite Eropa. Jika cara main mereka sama seperti menghadapi Jepang, jangan harap bisa menang pada fase babak 16 besar.
Klasemen Piala Dunia
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.com (Ario Yosia), 2 Desember 2022
Jangan lewatkan ya, Bolaneters!
- Piala Dunia 2022, Habisnya Generasi Emas Belgia
- Ghana vs Uruguay: Bukan Misi Balas Dendam, Luis Suarez Hanya Ingin Bela Negara!
- Wah, Real Madrid Ternyata 'Kecolongan' Soal Transfer Casemiro ke Manchester United?
- Ingat Kontroversi Handball di Laga Ghana vs Uruguay? Luis Suarez Menolak Minta Maaf!
- Ghana vs Uruguay: 12 Tahun yang Lalu, Luis Suarez Pernah Buat Kontroversi Handball!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lamine Yamal jadi Runner Up Ballon d'Or 2025: Gak Kaget Sih!
Liga Spanyol 23 September 2025, 16:02 -
2 Tahun Krusial bagi Yamal untuk Patahkan Rekor Ronaldo di Ajang Ballon d'Or
Liga Spanyol 23 September 2025, 15:19 -
Penilaian Patrick Kluivert Soal Indonesia: Negara Indah, Orang-orangnya Sangat Baik
Tim Nasional 23 September 2025, 13:38 -
Pesan Untuk Timnas Indonesia Saat Jumpa Irak dan Arab Saudi: Haram Buang-buang Peluang
Tim Nasional 23 September 2025, 13:05
LATEST UPDATE
-
Prediksi PSG vs Auxerre 28 September 2025
Liga Eropa Lain 26 September 2025, 14:28 -
Hasil Latihan MotoGP Jepang 2025: Marco Bezzecchi Tercepat, Alex Marquez Gagal Lolos ke Q2
Otomotif 26 September 2025, 14:10 -
Prediksi Cagliari vs Inter Milan 28 September 2025
Liga Italia 26 September 2025, 14:00 -
Prediksi Juventus vs Atalanta 27 September 2025
Liga Italia 26 September 2025, 13:14 -
UEFA Siap Gelar Voting Untuk Sanksi Israel, Akankah Ikuti Jejak Rusia?
Piala Eropa 26 September 2025, 13:01 -
Cek Jadwal Lengkap Liga Inggris 2025/2026 Pekan Keenam, Live Streaming Hanya di Vidio
Liga Inggris 26 September 2025, 12:59 -
Hasil Latihan Moto2 Jepang 2025: Jake Dixon Tercepat Lagi, Dibuntuti Ayumu Sasaki
Otomotif 26 September 2025, 12:54 -
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026 Pekan ke-7: Live Streaming Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 26 September 2025, 12:53 -
Prediksi Atletico Madrid vs Real Madrid 27 September 2025
Liga Spanyol 26 September 2025, 12:51 -
PSSI Tegaskan Tidak Cawe-Cawe soal Absennya Marselino Ferdinan dari Timnas Indonesia
Tim Nasional 26 September 2025, 12:46 -
Awas Barcelona! PSG Mau Tikung Transfer Marcus Rashford dari MU!
Liga Spanyol 26 September 2025, 12:44 -
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 26 September 2025, 12:38
LATEST EDITORIAL
-
Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballon dOr, Liga Champions, dan Piala Dunia
Editorial 25 September 2025, 17:18 -
Selain Hugo Ekitike, 5 Selebrasi Pemain yang Berujung Malapetaka, Termasuk Jari Putus!
Editorial 25 September 2025, 16:44 -
10 Pemain yang Dilepas MU di Musim Panas 2025, Ada yang Sudah Gacor di Klub Baru?
Editorial 25 September 2025, 16:10 -
5 Pemain MU Paling Cepat Cetak 100 Gol, Bruno Fernandes Bukan Salah Satunya
Editorial 24 September 2025, 17:24 -
Gagal Dapatkan Guehi, 3 Bek Gratis yang Bisa Didatangkan Liverpool Musim Depan
Editorial 24 September 2025, 16:47