Kerusuhan Suporter, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Minta Maaf
Serafin Unus Pasi | 6 September 2019 21:52
Bola.net - Tindakan tak sportif sejumlah oknum suporter Timnas Indonesia, pada laga kontra Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, memantik keprihatinan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI). Mereka meminta maaf pada pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya insiden tersebut.
"Kami, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia sebagai wadah berkumpulnya suporter Timnas Indonesia, meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada suporter Malaysia, terutama kepada yang menjadi korban kekerasan sebagian suporter Timnas Indonesia," ucap Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro, dalam rilis mereka.
"Selain itu, kami juga meminta maaf secara khusus kepada Menteri Pemuda Dan Olahraga Malaysia. Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, yang juga hadir di stadion," sambungnya.
Sebelumnya, sejumlah suporter Timnas Indonesia membuat ulah pada laga antara Timnas Indonesia dan Malaysia, pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (05/09) tersebut, oknum suporter ini memantik sejumlah insiden.
Insiden pertama terjadi di dalam stadion, ketika sejumlah suporter tuan rumah mencoba merangsek ke tribune pendukung Malaysia. Untungnya, petugas keamanan sigap meredam situasi tersebut.
Insiden kembali terjadi usai pertandingan ketika suporter Timnas Indonesia berdemo di depan pintu VIP dan VVIP SUGBK. Kerusuhan yang lebih besar pun tak terhindarkan. Walhasil, pendukung Malaysia, termasuk Syed Saddiq, tertahan di stadion.
Apa lagi sikap yang diambil PSTI menyusul insiden kerusuhan suporter tersebut? Simak di bawah ini.
Meminta Maaf kepada Tim
Selain kepada suporter Malaysia, PSTI pun meminta maaf kepada seluruh penggawa Skuad Garuda, julukan Timnas Indonesia. Mereka menyebut insiden ini berpengaruh pada mental tim besutan Simon McMenemy tersebut.
"Kami meminta maaf kepada seluruh pemain atas terjadinya peristiwa memalukan ini," kata Indro.
"Selain itu, kami pun meminta maaf pada masyarakat Indonesia," sambungnya.
Bentuk Payung Hukum Suporter
Lebih lanjut, Indro menawarkan sebuah solusi agar insiden macam ini tak terulang lagi. Menurutnya, harus ada sebuah payung hukum untuk suporter.
"Kami mengajak seluruh stakeholder sepakbola untuk segera membuat payung hukum bagi suporter, khususnya sepakbola di Indonesia," kata Indro.
"Ini agar penanganan suporter bisa dilakukan lebih komprehensif, edukatif, dan juga bermartabat," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 vs Filipina U-22, Grup C Sea Games 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 14:41 -
Ayah Pratama Arhan Wafat: Rekan Setim hingga Fans Tanah Air Kirim Doa dan Dukungan
Tim Nasional 7 Desember 2025, 11:59
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Wolves vs Man United di SCTV - Premier League 2025/2026
Liga Inggris 8 Desember 2025, 23:57
-
Jadwal AC Milan di Serie A Hari Ini, Selasa 9 Desember 2025: Tandang ke Torino
Liga Italia 8 Desember 2025, 22:47
-
Man of the Match Filipina U-22 vs Indonesia U-22: Otu Abang Banatao
Asia 8 Desember 2025, 20:50
-
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Sepak Bola Putra SEA Games 2025
Tim Nasional 8 Desember 2025, 20:45
-
Gaji Fantastis Mohamed Salah di Liverpool: Sentuh Rp144 Juta per Menit!
Liga Inggris 8 Desember 2025, 18:53
-
Hasil Lengkap Pertandingan Bulu Tangkis SEA Games 2025 Thailand, 7-14 Desember 2025
Bulu Tangkis 8 Desember 2025, 18:44
-
Terus Digosipkan Bakal Dilepas Barcelona, Raphinha Meradang!
Liga Spanyol 8 Desember 2025, 18:28
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26









