Komparasi Antarlini Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kekuatan Eropa di Tubuh Garuda
Gia Yuda Pradana | 8 Oktober 2025 11:24
Bola.net - Timnas Indonesia datang ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bukan dengan rasa takut, melainkan penuh percaya diri. Maklum, separuh dari skuad utama kini diisi pemain yang berkarier di Eropa — mulai dari Serie A, Bundesliga, hingga Ligue 1.
Pertandingan melawan Timnas Arab Saudi pada Kamis (08/10/2025) dini hari WIB menjadi panggung untuk membuktikan kualitas baru Skuad Garuda. Kemenangan bukan sekadar target, melainkan pesan bahwa Indonesia siap bersaing dengan raksasa Asia.
Arab Saudi memang punya pengalaman dan status sebagai tim langganan Piala Dunia. Akan tetapi, secara kualitas individu, jarak di antara keduanya kini tidak lagi sejauh dulu. Indonesia sudah membuktikan mampu menahan imbang 1-1 di Jeddah dan menang 2-0 di Jakarta pada putaran sebelumnya.
Dengan lini belakang solid, gelandang petarung, dan pemain depan yang semakin berani berduel, Indonesia siap memberi perlawanan sengit di tanah Arab. Inilah wajah Garuda — cepat, disiplin, dan bermental Eropa.
Lini Belakang: Garuda Lebih Tangguh dan Teruji

Jika melihat komposisi pemain, lini belakang Indonesia saat ini bisa dikatakan lebih tangguh dibandingkan Arab Saudi. Pelatih Patrick Kluivert memiliki sederet pemain bertahan dengan pengalaman internasional dan kualitas klub elite Eropa.
Formasi empat bek kemungkinan besar akan diisi oleh Yakob Sayuri, Jay Idzes, Kevin Diks, dan Calvin Verdonk, dengan Maarten Paes di bawah mistar. Dari lima nama itu, empat di antaranya tampil di liga-liga top dunia — dari MLS hingga Serie A, Bundesliga, dan Ligue 1. Pengalaman mereka bermain di level tinggi membuat lini belakang Indonesia terasa lebih matang secara taktik dan mental.
Jay Idzes dan Kevin Diks dikenal solid dalam duel udara serta membaca permainan, sementara Calvin Verdonk punya akurasi umpan silang yang akurat dari sisi kiri. Di sisi kanan, Yakob Sayuri menambah dimensi kecepatan dan kemampuan overlap. Dengan Maarten Paes yang tampil konsisten di Liga Amerika Serikat, Indonesia punya fondasi pertahanan yang sulit ditembus.
Sebaliknya, Arab Saudi masih mengandalkan pemain-pemain lokal yang seluruhnya berkompetisi di Saudi Pro League. Nama-nama seperti Muhannad Al-Shanqeeti, Jehad Thakri, Hassan Al-Tombakti, dan Moteb Al-Harbi memang berpengalaman di level domestik, tetapi belum banyak diuji menghadapi lawan dengan kualitas pressing dan transisi cepat seperti Indonesia. Kiper utama mereka, Abdulrahman Al-Sanbi, juga masih minim pengalaman internasional di level tinggi.
Lini Tengah: Pertarungan Tenaga dan Keseimbangan

Pertarungan di lini tengah tampaknya akan jadi kunci utama jalannya pertandingan. Arab Saudi memiliki dua gelandang jangkar — Ziyad Aljohani dan Abdullah Al-Khaibari — yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan permainan. Keduanya kuat dalam duel, mampu menutup ruang, dan menjadi penghubung dari pertahanan ke serangan.
Namun, Timnas Indonesia punya gaya berbeda. Trio Ricky Kambuaya, Joey Pelupessy, dan Dean James memberi kombinasi tenaga, determinasi, dan kemampuan distribusi bola yang baik. Ketiganya mampu mengontrol tempo sekaligus menekan lawan ketika kehilangan bola. Kehadiran Thom Haye sebagai pelapis juga menjadi keuntungan tersendiri karena fleksibilitasnya.
Jika Patrick Kluivert memutuskan memainkan Joey Pelupessy dan Thom Haye secara bersamaan, stabilitas pertahanan Indonesia di lini tengah akan semakin kuat. Kombinasi keduanya bisa meredam serangan cepat Arab Saudi dan memberi ruang lebih bagi Ricky Kambuaya untuk berkreasi.
Lini Serang: Arab Saudi Masih Lebih Tajam

Satu sektor yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia adalah lini serang. Arab Saudi memiliki keunggulan dari segi pengalaman dan efektivitas di depan gawang. Nama besar seperti Salem Al-Dawsari masih menjadi ancaman utama. Pemain ini dikenal sebagai motor serangan Green Falcons dan pernah mencetak gol ke gawang Argentina di Piala Dunia 2022.
Selain itu, ada Firas Al-Buraikan yang saat ini memperkuat Al Ahli dan dikenal memiliki naluri gol tinggi. Kombinasi keduanya membuat lini depan Arab Saudi sulit diprediksi.
Di sisi lain, Indonesia masih bergantung pada Ole Romeny sebagai ujung tombak. Pemain yang baru pulih dari cedera itu diharapkan bisa kembali ke performa terbaiknya. Saat uji coba melawan Lebanon, absennya Ole membuat Mauro Zijlstra gagal memberikan kontribusi signifikan di depan gawang.
Untuk mendukung Ole, peran Miliano Jonathans, Eliano Reijnders, dan Ragnar Oratmangoen sangat krusial. Ketiganya perlu lebih aktif menciptakan peluang dan menekan pertahanan lawan. Jika koordinasi dan efektivitas bisa ditingkatkan, bukan tidak mungkin Indonesia mampu menandingi agresivitas lini depan Arab Saudi.
Di atas kertas, Arab Saudi punya keunggulan dari sisi pengalaman, tapi komposisi pemain Indonesia saat ini menunjukkan keseimbangan yang menjanjikan. Lini belakang yang tangguh, gelandang yang dinamis, dan potensi serangan cepat bisa menjadi kunci untuk meladeni permainan lawan. Semoga Skuad Garuda mampu menerjemahkan kualitas itu menjadi kemenangan.
Disadur dari: Bola.com/Hendry Wibowo, 8 Oktober 2025
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Duel Panas di Jeddah: Siapa Pemain yang akan Jadi Penentu Nasib Timnas Indonesia?
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kluivert Harus Merangkai Komposisi Pertahanan yang Paling Solid
- Jangan Dibiarkan Lepas! Timnas Indonesia Harus Matikan 3 Pemain Arab Saudi Ini
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Potensi Bias dan Netralitas dari Komposisi Tim Wasit Kuwait
- Menanti Magis Ole Romeny dalam Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Siap Tempur! Prediksi Starting XI Timnas Indonesia untuk Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Real Madrid Mulai Ragukan Xabi Alonso Setelah Hasil Buruk
Liga Spanyol 25 November 2025, 00:14
-
Marc Cucurella Sebut Wonderkid Chelsea Punya Potensi Samai Level Lamine Yamal
Liga Champions 24 November 2025, 23:53
-
Vinicius Junior Tolak Perpanjangan Kontrak karena Hubungan Memanas dengan Xabi Alonso
Liga Spanyol 24 November 2025, 22:59
-
4 Alasan Arsenal Kini Diunggulkan Juara Premier League
Editorial 24 November 2025, 22:39
LATEST UPDATE
-
Bukan Sulap Bukan Sihir! Terpuruk di Peringkat 12, Liverpool Diyakini Masih Bisa Juara
Liga Inggris 25 November 2025, 16:27
-
Siaran Langsung Liga Champions: Chelsea vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Champions 25 November 2025, 16:25
-
Duel Antarlini Chelsea vs Barcelona: Ajang Unjuk Gigi Estevao vs Yamal
Liga Champions 25 November 2025, 16:14
-
TNI AL Mulai Seleksi Personel untuk Dikirim ke Gaza
News 25 November 2025, 15:56
-
Aturan Larangan Merokok di Jakarta Diprotes, Pelaku Usaha Waswas Omzet Bakal Turun
News 25 November 2025, 15:55
-
Data Fakta Arsenal vs Bayern Munchen: Benteng Baja The Gunners Diuji Mesin Gol Jerman!
Liga Champions 25 November 2025, 15:44
-
Chido Obi Menghilang dari Skuad Senior Manchester United, Ini Kata Ruben Amorim
Liga Inggris 25 November 2025, 15:14
-
Data Fakta Napoli vs Qarabag: Rekor Kandang Mengerikan Conte Bikin Lawan Gemetar
Liga Champions 25 November 2025, 15:13
-
Data Fakta Man City vs Bayer Leverkusen: Haaland Punya Hobi Bantai Klub Jerman!
Liga Champions 25 November 2025, 14:55
LATEST EDITORIAL
-
4 Alasan Arsenal Kini Diunggulkan Juara Premier League
Editorial 24 November 2025, 22:39
-
3 Pemain yang Bisa Dikorbankan Manchester United Demi Mendapatkan Joao Gomes
Editorial 24 November 2025, 22:24
-
5 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool untuk Menyelamatkan Karier Arne Slot
Editorial 24 November 2025, 22:04
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12




