Simon McMenemy Beberkan Alasan Andalkan Formasi 3-4-3 di Timnas Indonesia
Dimas Ardi Prasetya | 14 Juni 2019 23:34
Bola.net - Formasi yang biasa dipakai Simon McMenemy di Bhayangkara FC tak diterapkan saat melatih Timnas Indonesia. Di skuat Garuda, arsitek asal Skotlandia ini lebih sering menggunakan skema 3-4-3.
Padahal, formasi 4-4-2 diamond yang selalu dipakai Simon saat membesut Bhayangkara FC terbukti bisa membawa timnya mendulang kesuksesan. Gelar juara Liga 1 2017 berhasil didapatkan oleh tim berjuluk The Guardian itu.
Lantas mengapa di Timnas Indonesia Simon tak memakai formasi 4-4-2 diamond dan lebih memilih mengandalkan skema 3-4-3. Simon pun membeberkan alasannya.
"Di Bhayangkara saya pakai formasi 4-4-2 diamond karena waktu itu kita berlimpah pemain tengah. Tetapi kita punya kekurangan di pemain sayap," ujar Simon di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (14/6).
"Ketika saya masuk timnas kemarin saat TC di Australia, kita coba 4-4-2 lumayan berhasil, tetapi ketika babak kedua kita ubah jadi 3-4-3. Nah, disitulah kita bisa menguasai lebih banyak bola, terus permainan juga kita lebih kuasai. Nah dari situ saya mulai berpikir mungkin ini adalah formasi yang cocok buat Indonesia," lanjutnya.
"Kalau saya pakai 4-4-2 diamond, pemain terluar atau pemain sisi lapangan tidak akan banyak mendapat kesempatan untuk masuk ke dalam bentuk yang saya inginkan. Seperti contohnya Febri Hariyadi, Riko Simanjuntak, dan Andik Vermansah. Jadi buat saya itu cocok buat Indonesia," tambah Simon.
Baca halaman berikutnya ya Bolaneters
Berbuah Hasil
Kata Simon, dirinya semakin yakin untuk mengandalkan formasi 3-4-3 setelah timnya menang 2-0 atas Myanmar. Dengan menggunakan skema tersebut, Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan juga seharusnya bisa menang lebih besar.
"Ketika kita lawan Myanmar, semestinya kita bisa menang empat sampai lima kosong, kita pakai fomasi 3-4-3, dan berhasil ya. Kita bisa lihat dan waktu itu memang pembedanya adalah ada Manahati Lesthusen. Sekarang Manahati tidak ada, itu juga bagian dari keputusan saya untuk tidak membawa dia karena alasan indisipliner," tuturnya.
"Buat saya ketika sudah menjadi pemain timnas, dia harus tetap menjadi pemain timnas, baik ketika lagi di timnas maupun ketika lagi di klub," imbuh Simon.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
-
Transfer Joao Mario ke Juventus Berujung Kekecewaan?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 10:26
-
Link Live Streaming Pertandingan French Open 2025 di Vidio, 21-26 Oktober 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:08
-
Jadwal Lengkap Pertandingan French Open 2025, 21-26 Oktober 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:08
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56












