Tidak Terima Investigasi FIFA, FAM Banding untuk Buktikan Tempat Lahir Kakek-Nenek 7 Pemain Naturalisasi Ilegal Malaysia
Serafin Unus Pasi | 7 Oktober 2025 08:56
Bola.net - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengajukan banding kepada FIFA terkait keputusan disiplin atas dugaan pelanggaran dokumen kelayakan tujuh pemain naturalisasi Malaysia. Banding ini dilakukan setelah FAM menerima salinan lengkap hasil keputusan dari badan sepak bola dunia tersebut.
"FAM mengonfirmasi bahwa kami telah menerima dokumen keputusan penuh dari FIFA terkait hasil disiplin mengenai isu dokumentasi kelayakan tujuh pemain tim nasional," tulis FAM di media sosialnya.
FAM menyatakan bahwa mereka akan menempuh jalur hukum resmi untuk menyampaikan banding kepada FIFA. Semua dokumen dan bukti pendukung sudah lengkap dan siap diajukan kembali.
"Dengan diterimanya dokumen ini, FAM akan mengajukan banding secara resmi melalui jalur hukum yang telah ditetapkan. Semua dokumen dan bukti pendukung yang berkaitan dengan kasus ini telah lengkap dan siap dikirim kepada FIFA melalui saluran resmi," lanjut pernyataan tersebut.
Sanggah FIFA

FAM menyoroti kesimpulan FIFA yang menyebut dokumen keturunan pemain dipalsukan. FAM menolak tuduhan itu dan memastikan bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
"FAM memandang serius beberapa kesimpulan, terutama tuduhan bahwa para pemain 'memperoleh dokumen yang dipalsukan' atau dengan sengaja mencoba menghindari peraturan kelayakan. Kami menegaskan bahwa FIFA tidak pernah menunjukkan bukti apa pun yang mendukung tuduhan tersebut," tegas FAM.
FAM juga menyebut bahwa seluruh proses administrasi pemain dijalankan sesuai prosedur resmi yang telah ditetapkan. FAM menuturkan bahwa para pemain bertindak dengan niat baik dan sepenuhnya mempercayakan urusan dokumentasi kepada federasi.
"Seluruh dokumen dan pendaftaran kelayakan pemain disiapkan, diverifikasi, dan dikelola sepenuhnya oleh FAM sesuai dengan prosedur yang berlaku. Para pemain selalu bertindak dengan itikad baik, sepenuhnya bergantung pada proses verifikasi dan pendaftaran yang dilakukan oleh FAM," bunyi pernyataan tersebut.
Klaim FIFA Tidak Akurat dan Tidak Adil

FAM menilai bahwa penggambaran FIFA terhadap kasus ini tidak akurat dan tidak adil. FAM memastikan bahwa hal ini akan disampaikan secara menyeluruh dalam proses banding resmi.
"FAM menilai penggambaran ini tidak benar dan tidak adil, dan kami akan menanggapinya secara menyeluruh melalui proses banding yang sah," ujar FAM.
FAM memastikan komitmennya untuk melindungi kepentingan sepak bola nasional serta memastikan hak para pemain tetap terjaga. FAM menambahkan bahwa proses ini akan dijalankan secara transparan dan sesuai regulasi yang berlaku.
"FAM berkomitmen untuk mempertahankan kepentingan sepak bola nasional, melindungi hak para pemain, serta memastikan seluruh proses ini berlangsung secara transparan dan sesuai peraturan. Kami akan menggunakan semua jalur hukum yang tersedia untuk memperjuangkan kasus ini," kata FAM.
Dokumen Rahasia Negara

FAM juga menyinggung bahwa kasus ini mencakup dokumen resmi milik Pemerintah Malaysia yang berkaitan dengan penerbitan dan verifikasi paspor. Karena itu, FAM menyatakan terikat hukum untuk menjaga kerahasiaan dokumen tersebut.
"Kasus ini melibatkan informasi resmi terkait prosedur Pemerintah Malaysia dalam penerbitan dan pengesahan paspor. Berdasarkan Undang-Undang Rahasia Resmi 1972 dan Undang-Undang Paspor 1966, pengungkapan data tanpa izin sangat dilarang. Oleh karena itu, FAM hanya akan membagikan informasi tersebut kepada FIFA untuk keperluan kasus ini saja," tutup FAM.
Sebelumnya, FIFA melakukan penyelidikan terhadap tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang diduga menggunakan data leluhur palsu untuk memenuhi syarat bermain. Dugaan itu mencakup manipulasi dokumen tempat lahir dan kewarganegaraan kakek atau nenek para pemain.
Investigasi dilakukan setelah ditemukan sejumlah ketidaksesuaian antara dokumen yang diserahkan kepada FIFA dan data asli dari catatan sipil negara asal leluhur para pemain. Temuan itu kemudian memicu proses disiplin yang berujung pada keputusan FIFA terhadap FAM.
Tujuh Pemain Naturalisasi Malaysia yang Disebut dalam Investigasi FIFA

1. Gabriel Felipe Arrocha
- Posisi: Gelandang
- Asal negara: Spanyol
- Dugaan masalah: Dokumen FAM menyebut neneknya lahir di Malacca, Malaysia. Dokumen asli menunjukkan lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol.
2. Facundo Tomás Garcés
- Posisi: Bek tengah
- Asal negara: Argentina
- Dugaan masalah: Kakeknya diklaim lahir di Penang, Malaysia. Padahal dokumen asli menunjukkan lahir di Villa María Selva, Santa Fé, Argentina.
3. Rodrigo Julián Holgado
- Posisi: Penyerang
- Asal negara: Argentina
- Dugaan masalah: Kakeknya ditulis lahir di George Town, Malaysia. Faktanya lahir di Caseros, Buenos Aires, Argentina.
4. Imanol Javier Machuca
- Posisi: Gelandang sayap
- Asal negara: Argentina
- Dugaan masalah: Neneknya diklaim lahir di Penang, Malaysia. Dokumen asli menunjukkan lahir di Roldán, Argentina.
5. João Vítor Brandão Figueiredo
- Posisi: Penyerang
- Asal negara: Brasil
- Dugaan masalah: Neneknya disebut lahir di Johor, Malaysia. Padahal lahir di Abre Campo, Brasil.
6. Jon Irazabal Iraurgi
- Posisi: Bek kiri
- Asal negara: Spanyol
- Dugaan masalah: Kakeknya disebut lahir di Kuching, Sarawak, Malaysia. Dokumen asli menunjukkan lahir di Guernica y Luno, Viscaya, Spanyol.
7. Héctor Alejandro Hevel Serrano
- Posisi: Gelandang serang
- Asal negara: Belanda
- Dugaan masalah: Kakeknya ditulis lahir di Malacca Straits Settlements, Malaysia. Faktanya lahir di The Hague, Belanda.
(Bola.net/Fitri Apriani)
Baca Juga:
- Sisi Lain Patrick Kluivert: 4 Anaknya Semua jadi Pemain Bola, 3 di Antaranya Baru Saja Cetak Gol!
- Perbandingan Prestasi Patrick Kluivert dan Herve Renard di Dunia Kepelatihan: Bak Bumi dan Langit
- Hangat dan Menggemaskan! Justin Hubner Tiba di Jeddah Sambil Gendong Kamari Anak Jennifer Coppen
- Alhamdulillah! Timnas Indonesia Telah Full Team di Arab Saudi, 29 Pemain Bergabung
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Liverpool Mendadak Ikuti Man United Dalam Perburuan Striker Crystal Palace
Liga Inggris 22 November 2025, 12:10
-
Ini Alasan Timur Kapadze Ogah jadi Asisten Cannavaro, dan Kode untuk PSSI
Bola Indonesia 22 November 2025, 11:37
LATEST UPDATE
-
Tempat Menonton Burnley vs Chelsea: Link Live Streaming dan Jadwal Kick-off di Turf Moor
Liga Inggris 22 November 2025, 17:26
-
Erling Haaland Bisa Pecahkan Rekor Alan Shearer di Kandang Newcastle
Liga Inggris 22 November 2025, 17:02
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 22 November 2025, 16:28
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 22 November 2025, 16:26
-
Jadwal Lengkap La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 22 November 2025, 16:25
-
Daftar Pembalap JuniorGP 2025: Veda Ega Pratama Jadi Wakil Indonesia
Otomotif 22 November 2025, 15:09
-
Jadwal Lengkap JuniorGP 2025: Ada Veda Ega Pratama Lho!
Otomotif 22 November 2025, 15:09
-
Spalletti Blak-blakan Soal Kenan Yildiz: Dia Pemecah Kebuntuan Juventus!
Liga Italia 22 November 2025, 15:00
-
Jadwal Liga Inggris Hari Ini, Sabtu 22 November 2025: Chelsea & Liverpool Beraksi
Liga Inggris 22 November 2025, 14:26
-
Curhat Pedih Emerson Royal: Di Milan Saya Dikritik Lebih Parah dari Cristiano Ronaldo!
Liga Italia 22 November 2025, 14:02
LATEST EDITORIAL
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12









