
Bola.net - Malam yang dramatis tersaji di Etihad Stadium pada Rabu (12/2/2025) saat Manchester City menghadapi Real Madrid di leg pertama play-off fase gugur Liga Champions 2024/2025. Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Madrid, padahal City lebih dominan dalam penguasaan bola dan akurasi passing.
Manchester City membuka laga dengan optimisme tinggi, mengandalkan kekuatan Erling Haaland yang berhasil mencetak gol pembuka. Namun, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bahwa penguasaan bola bukanlah segalanya dalam sepak bola.
Real Madrid, meskipun kalah dalam penguasaan bola, menunjukkan efektivitas dan ketajaman serangan yang luar biasa. Mereka mampu menciptakan lebih banyak peluang dan memanfaatkan kesempatan dengan sangat baik, yang menjadi kunci kemenangan mereka.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Dominasi Penguasaan Bola Tak Selalu Menjamin Kemenangan
Dalam pertandingan ini, Manchester City menguasai bola hingga 55% dan memiliki akurasi passing yang mencapai 90%. Namun, Real Madrid lebih efektif dengan 20 tembakan, di mana 8 di antaranya tepat sasaran, sementara City hanya mencatatkan 11 tembakan dengan 4 di antaranya tepat sasaran.
Gol pembuka dari Haaland pada menit ke-19 sempat memberikan harapan bagi City. Namun, setelah Madrid menyamakan kedudukan melalui Kylian Mbappe di menit ke-60, momentum pertandingan mulai berpihak pada tim tamu.
City harus belajar dari pertandingan ini. Meskipun mendominasi, mereka tidak cukup efisien dalam memanfaatkan peluang.






Keberanian Madrid Mampu Mengubah Permainan
Real Madrid menunjukkan keberanian dan ketangguhan yang luar biasa dalam menghadapi tekanan. Mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu mencetak gol-gol krusial di saat-saat genting.
Setelah Haaland kembali membawa City unggul lewat penalti pada menit ke-80, Madrid tidak menyerah. Mereka merespons dengan cepat, mencetak gol dari Brahim Diaz pada menit ke-86 dan Jude Bellingham di menit ke-92, yang memastikan kemenangan bagi mereka.
Statistik menunjukkan bahwa efektivitas serangan Madrid jauh lebih baik dibandingkan City. Ini menunjukkan bahwa dalam sepak bola, kualitas peluang yang diciptakan lebih penting daripada sekadar menguasai bola.
Sejarah Pertemuan yang Selalu Ketat
Sejarah pertemuan antara Manchester City dan Real Madrid selalu penuh drama dan ketegangan. Meskipun Madrid memiliki beberapa kemenangan atas City, catatan ini menunjukkan bahwa kedua tim sering kali saling mengalahkan dalam pertandingan penting.
Dalam beberapa pertemuan terakhir, kedua tim bertanding dengan sangat ketat, dan hasilnya sering kali tidak dapat diprediksi. Ini menunjukkan bahwa meskipun Madrid berhasil menang kali ini, City tetap menjadi rival yang sangat kuat.
Setiap pertemuan adalah tantangan. Keduanya merupakan tim yang sangat berkualitas. Mereka harus saling waspada.
Kekalahan ini menjadi tantangan bagi Manchester City untuk bangkit di leg kedua yang akan berlangsung di Santiago Bernabeu. Mereka harus bekerja keras untuk membalikkan keadaan jika ingin melanjutkan langkah di Liga Champions.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 20 Oktober 2025 12:34
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 14:20
-
Liga Spanyol 20 Oktober 2025 14:15
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:46
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:41
-
Otomotif 20 Oktober 2025 13:33
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:31
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...