
Bola.net - Kekalahan Liverpool dari Galatasaray di Liga Champions ternyata menyisakan cerita yang lebih dalam. Malam di Istanbul itu menjadi puncak dari rentetan masalah yang menghantui skuad Arne Slot.
The Reds harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-0, Rabu (1/10/2025) dini hari WIB. Hasil ini menandai kekalahan kedua mereka secara beruntun di bawah arahan sang manajer baru.
Keputusan kontroversial Arne Slot dalam memilih pemain menjadi sorotan utama. Selain itu, permainan Liverpool secara keseluruhan juga jauh dari kata memuaskan.
Penderitaan The Reds semakin lengkap dengan cederanya kiper andalan, Alisson Becker. Ia harus ditarik keluar dan dipastikan absen pada laga penting berikutnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Eksperimen Gagal Arne Slot
Arne Slot membuat kejutan besar dalam susunan pemainnya di laga ini. Ia merespons kekalahan dari Crystal Palace dengan mencadangkan dua bintangnya, Mohamed Salah dan Alexander Isak.
Sebagai gantinya, Hugo Ekitike dipercaya sebagai ujung tombak. Sementara itu, Jeremie Frimpong diplot sebagai sayap kanan, posisi yang biasa diisi oleh Salah.
Pilihan ini terbukti tidak efektif karena performa Liverpool tanpa Salah terasa sangat tumpul. Serangan mereka kurang menggigit dan minim kreativitas sepanjang laga.
Meskipun Ekitike menjadi satu-satunya percikan harapan di lini depan, hal itu tidak cukup. Justru, absennya Salah membuat publik semakin vokal meminta sang bintang untuk segera dimasukkan.



Bukan Krisis, tapi Gejala yang Mengkhawatirkan
Menyebut kondisi Liverpool saat ini sebagai krisis mungkin masih terlalu dini. Namun, dua kekalahan ini adalah gejala serius yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Masalahnya, kekalahan dari Crystal Palace dan Galatasaray ini terasa seperti sesuatu yang memang akan datang. Keseimbangan permainan yang coba dibangun Slot seolah lenyap tak berbekas.
Kontrol dan ketenangan yang diharapkan dari evolusi taktik Klopp kini menguap. Liverpool justru terlihat gugup saat menghadapi intensitas dan agresi dari para pemain Galatasaray.
Lini belakang mereka penuh dengan kesalahan elementer. Di sisi lain, lini serang juga tak mampu memberikan tekanan berarti, sebuah kombinasi yang jelas sangat mematikan.
Petaka Penalti Kontroversial
Di tengah kebuntuan, petaka justru datang bagi Liverpool pada menit ke-16. Wasit menunjuk titik putih setelah Dominik Szoboszlai dianggap melanggar Baris Alper Yilmaz.
Insiden ini berawal dari serangan balik cepat Galatasaray. Yilmaz yang merangsek masuk ke kotak penalti terjatuh setelah lengannya bersentuhan dengan lengan Szoboszlai.
Meskipun kontak yang terjadi terasa minimalis, wasit tetap pada keputusannya. Keputusan ini dianggap sebagai contoh perbedaan standar wasit di kompetisi Eropa dan domestik.
Victor Osimhen yang menjadi algojo sukses menaklukkan Alisson. Gol tunggal dari titik 12 pas inilah yang pada akhirnya menjadi pembeda hasil akhir pertandingan.
Permainan Buntu The Reds
Terlepas dari insiden penalti, penampilan Liverpool secara keseluruhan memang pantas dikritik. Mereka tampil tanpa intensitas dan alur permainan yang jelas.
Anak asuh Arne Slot berulang kali mencoba membangun serangan dari lini belakang. Namun, mereka selalu terjebak oleh pressing energik para pemain Galatasaray.
Satu-satunya ancaman yang bisa diandalkan hanyalah umpan-umpan langsung ke arah Ekitike. Hal ini menunjukkan betapa terbatasnya variasi serangan The Reds pada malam itu.
Performa ini menjadi pengingat bahwa skuad baru Liverpool masih dalam tahap adaptasi. Para pemain terlihat belum menemukan koneksi dan pemahaman yang solid di atas lapangan.
Derita Ditutup Cedera Alisson
Seolah belum cukup, malam buruk Liverpool ditutup dengan pemandangan yang mengkhawatirkan. Kiper utama mereka, Alisson Becker, memberi isyarat ke bangku cadangan bahwa ia tak bisa melanjutkan laga.
Insiden cedera ini terjadi setelah ia melakukan penyelamatan krusial. Alisson berhasil menggagalkan peluang emas Osimhen dalam situasi satu lawan satu.
Saat berlari mundur untuk menutup ruang tembak, sang kiper terlihat salah tumpuan. Meskipun masih sempat menepis bola, ia langsung terkapar setelahnya.
Arne Slot pun mengonfirmasi kabar buruk ini setelah laga. "Saat dia berlari mundur, dia merasakan sesuatu. Dia tidak akan bisa bermain hari Sabtu," terangnya.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Blunder Taktik Arne Slot: Liverpool Kalah Gara-gara Pasang Pemain di Posisi yang Salah?
- Arne Slot Pusing Tujuh Keliling: Liverpool Dihantam Badai Cedera Jelang Lawan Chelsea
- Peringatan Keras Jurgen Klopp untuk Liverpool-nya Arne Slot, dan Sederet Kritik pada The Reds
- Rapor Pemain Liverpool Usai Dibekuk Galatasaray: Wirtz Masih Linglung, Konate Hadeeh!
- Hasil Galatasaray vs Liverpool: Osimhen Bikin The Reds Pulang Dengan Tangan Hampa
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 14:28
Kepercayaan Diri Tinggi Barcelona, Konsistensi dan Ancaman Tandang PSG
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 14:15
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 13:41
Tradisi Eropa Qarabag, Pengalaman dan Konsistensi Copenhagen
-
Editorial 1 Oktober 2025 13:18
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 12:18
Arne Slot Tenang Meski Liverpool Alami Dua Kekalahan Beruntun
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 14:29
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 14:28
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 14:15
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 13:41
-
Bola Indonesia 1 Oktober 2025 13:09
-
Otomotif 1 Oktober 2025 13:09
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...