4 Pelatih Pilihan Erick Thohir Ketika jadi Presiden Inter Milan: Semua Gagal Berikan Gelar Juara

4 Pelatih Pilihan Erick Thohir Ketika jadi Presiden Inter Milan: Semua Gagal Berikan Gelar Juara
Ketua PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers Perkembangan Timnas Indonesia (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Nama Erick Thohir kembali menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola. Kali ini, sorotan tertuju pada keputusannya memecat Shin Tae Yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia.

Namun, jejak karier Erick dalam dunia sepak bola tak hanya terbatas pada kiprahnya di Indonesia. Ia pernah menjadi presiden dan pemilik mayoritas Inter Milan, salah satu klub raksasa Italia.

Erick Thohir memimpin Inter dari 2013 hingga 2018. Pada era kepemimpinannya, Nerazzurri mengalami masa transisi yang penuh tantangan.

Selama lima tahun tersebut, Erick Thohir menunjuk empat pelatih berbeda untuk membawa Inter kembali berjaya. Sayangnya, tidak satu pun dari mereka berhasil mempersembahkan gelar juara untuk klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza itu.

Periode itu menjadi salah satu fase tersulit dalam sejarah modern Inter. Perombakan besar-besaran dilakukan, tetapi hasil yang diharapkan tetap jauh dari harapan.

Siapa saja pelatih yang memimpin Inter Milan di era Erick Thohir? Berikut ulasannya.

1 dari 4 halaman

1. Roberto Mancini

1. Roberto Mancini

Pelatih Arab Saudi, Roberto Mancini. (c) AP Photo/Scott Heppell

Erick Thohir memanggil kembali Roberto Mancini ke Inter Milan pada 2014. Ia adalah pelatih yang pernah membawa klub meraih tiga gelar Serie A beruntun pada 2005–2008.

Kembalinya Mancini diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Inter setelah memecat Walter Mazzarri. Namun, periode keduanya tak berjalan semulus sebelumnya.

Mancini hanya mengukir 36 kemenangan, 23 kekalahan, dan 18 hasil seri dalam 77 pertandingan bersama Inter. Setelah finis di posisi ke-4 Serie A musim 2015/2016, Mancini meninggalkan klub.

2 dari 4 halaman

2. Frank de Boer

2. Frank de Boer

Frank de Boer (c) AFP

Frank de Boer didatangkan untuk menggantikan Roberto Mancini pada musim 2016/2017. Erick Thohir berharap filosofi menyerang ala Ajax dapat diterapkan di Inter Milan.

Sayangnya, masa jabatan De Boer di Giuseppe Meazza berlangsung sangat singkat. Pelatih asal Belanda itu hanya mampu bertahan selama 85 hari di kursi pelatih.

Rentetan hasil buruk menjadi alasan pemecatannya. Dalam 14 pertandingan, Inter kalah sebanyak tujuh kali dan De Boer dipecat pada November 2016.

3 dari 4 halaman

3. Stefano Pioli

3. Stefano Pioli

Pelatih AC Milan, Stefano Pioli (c) AP Photo/Antonio Calanni

Stefano Pioli ditunjuk sebagai pelatih sementara setelah pemecatan Frank de Boer. Ia diberi tugas untuk membawa stabilitas hingga akhir musim.

Pioli memulai dengan hasil positif dan mengangkat Inter ke persaingan zona Eropa. Harapan sempat muncul bahwa Inter bisa bangkit di bawah asuhannya.

Sayangnya, performa Inter kembali anjlok di akhir musim. Setelah hanya meraih dua poin dari tujuh pertandingan terakhir di Serie A, Pioli diberhentikan.

4 dari 4 halaman

4. Luciano Spalletti

4. Luciano Spalletti

UEFA Nations League 2024/2025: Pelatih Italia, Luciano Spalletti, dalam laga Prancis vs Italia di matchday 1 Grup A2 (c) AP Photo/Michel Euler

Luciano Spalletti dipilih oleh Erick Thohir sebelum penjualan klub ke Suning Group. Dengan pengalamannya, Spalletti diharapkan dapat membawa Inter Milan kembali ke papan atas Serie A.

Spalletti berhasil membawa Inter kembali ke Liga Champions dua musim berturut-turut (2017/2018 dan 2018/2019). Performa tim menunjukkan perbaikan signifikan di bawah asuhannya.

Meski sukses di kompetisi domestik, Spalletti gagal mempersembahkan trofi untuk Inter. Keberhasilan mereka lolos ke Liga Champions tidak cukup menutupi kegagalan dalam meraih gelar.