
Rahmad mengatakan bahwa situasi berubah sejak Indonesia Super League (ISL) 2015 dibuyarkan lebih awal oleh PSSI. "Kita patuh terhadap federasi. Saat diputus force majeure, dan harus putus kontrak dengan pemain, ini situasi dan kondisi yang berat," tulis Rahmad dalam pesan pendeknya kepada Bola.net, Senin (28/12).
"Klub sudah berhenti memberikan gaji sejak force majeure. Berlaku sejak 2 Mei 2015. Padahal kompetisi baru jalan bulan April," imbuh pria berkacamata ini. Rahmad menambahkan, meski kompetisi sudah tak berjalan, manajemen tetap memberikan kewajibannya kepada pemain. Meski nilainya 25 persen dari gaji.
"Sambil memberikan izin tarkam untuk tambahan finansial, klub tetap berikan uang atau bantuan kepada pemain meski tidak ada kegiatan. Bisa dianggap CSR," jelas Rahmad. "Mbamba termasuk yang tetap menerima bantuan biaya hidup. Besarannya di bawah gaji. Karena memang bukan gaji," pungkasnya. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 14 Mei 2016 18:02
-
Bola Indonesia 13 Mei 2016 10:10
-
Bola Indonesia 25 April 2016 19:35
-
Bola Indonesia 16 April 2016 15:12
-
Bola Indonesia 16 April 2016 13:11
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...