
Bola.net - Para penggawa Arema FC tak mau ketinggalan dalam upaya memerangi rasisme, yang belakangan kembali marak di Indonesia. Untuk mengampanyekan antrirasisme, bintang-bintang klub berlogo singa mengepal tersebut membuat sebuah video pendek.
Hamka Hamzah dan kawan-kawan melakukan pengambilan gambar untuk video tersebut di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Rabu (22/08), sebelum latihan. Tak hanya pemain, tim pelatih Arema pun turut serta dalam video ini.
View this post on InstagramStop Rasisme Kami Semua Indonesia 🇲🇨 #kamibersaudara #aremafc #kerjakeras
Video berdurasi 12 detik ini dibuka dengan gambar kibaran bendera Merah Putih. Kemudian, gambar menyorot para penggawa dan tim pelatih Arema FC yang mengatakan, "Kami, keluarga besar Arema FC, mengucapkan: Stop Rasis. Kita semua Indonesia."
Menurut salah seorang penggawa Arema yang ikut dalam deklarasi ini, Ikhfanul Alam, video deklarasi ini merupakan ide sang kapten, Hamka Hamzah. Video ini, menurut Alam, merupakan bentuk harapan penggawa Arema FC agar masalah rasisme yang belakangan ini melanda Indonesia bisa lekas tuntas.
"Karena kami semua, keluarga besar Arema, ingin Indonesia lekas kembali kondusif," ucap Alam.
Belakangan ini, Indonesia kembali diguncang masalah rasisme. Hal ini berawal dari persekusi pada mahasiswa Papua di sejumlah daerah, termasuk Kota Malang.
Insiden persekusi dan sentimen rasisme ini memancing perhatian sejumlah pihak. Tak kurang dari Presiden Joko Widodo sudah berkomentar soal hal ini.
Bagaimana para penggawa Arema mengelola keberagaman di antara mereka? Simak di bawah ini.
Berpatokan pada Salam Satu Jiwa
Alam menyebut, keberagaman tak hanya ada dalam lingkup Indonesia. Di Arema, menurut pria yang juga berstatus prajurit Brimob ini, juga terdapat keberagaman. Klub ini diisi pemain dengan berbagai latar belakang suku dan agama. Namun, kondisi ini tak membuat Arema terpecah belah, terutama oleh rasisme.
"Kami memang berasal dari beragam suku, tapi kami merupaka satu keluarga. Ini seperti salam kami, Salam Satu Jiwa," tegas Alam.
"Selain itu, kekeluargaan di Arema sangat luar biasa. Tidak pernah ada cerita kami membeda-bedakan pergaulan berdasar suku," tandasnya.
Memanusiakan Manusia
Sementara itu, Asisten Pelatih Arema, Kuncoro, menyebut bahwa sudah sejak lama Arema menerapkan azas kebhinekaan. Mereka, sambung pria berusia 46 tahun tersebut, tak pernah membeda-bedakan seseorang berdasar latar belakang suku, ras, atau agamanya.
"Bagi kami, semua adalah saudara. Prinsipnya, kami hanya berusaha berbuat baik pada siapa pun, tanpa memandang latar belakangnya," kata Kuncoro.
"Di Arema, sudah ada contoh bagaimana tim ini dibangun oleh beragam suku, termasuk Papua. Sejarah kami pun tak lepas dari pemain Papua. Jangan dianggap orang lain. Mereka sesama manusia yang harus diperlakukan secara baik," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 20 Oktober 2025 10:19
6 Pemain Timnas Indonesia Absen dari Latihan Persib, Bojan Hodak Menjelaskan
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:04
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 10:58
-
News 22 Oktober 2025 10:58
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:57
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 10:47
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...