3 Pelajaran dari Kemenangan 9-0 AC Milan atas Perth Glory: Allegri Bisa Pakai Formasi 3-5-2 dan 4-3-3

3 Pelajaran dari Kemenangan 9-0 AC Milan atas Perth Glory: Allegri Bisa Pakai Formasi 3-5-2 dan 4-3-3
Skuad AC Milan merayakan golnya ke gawang Perth Glory, Kamis (31/07/2025). (c) dok. acmilan.com

Bola.net - AC Milan memperlihatkan dominasi mutlak saat menghadapi Perth Glory dalam laga uji coba yang digelar di HBF Park, Perth, Australia, pada Kamis (21/07/2025). Dalam pertandingan yang berjalan sepihak itu, Rossoneri mencetak kemenangan besar dengan skor 9-0.

Kemenangan telak ini menjadi sinyal bahwa Milan benar-benar serius mempersiapkan diri menyambut musim baru. Meskipun kualitas lawan berada jauh di bawah mereka, duel kontra Perth Glory tetap memberikan manfaat penting dalam agenda pramusim.

Menariknya, hasil besar tersebut tidak diraih dengan kekuatan penuh. Pelatih Massimiliano Allegri memberikan kesempatan kepada pemain muda, sejumlah pemain cadangan, serta para rekrutan anyar untuk tampil sejak awal dan unjuk kemampuan.

Deretan pencetak gol pun datang dari berbagai posisi, antara lain Filippo Terracciano, Noah Okafor (dua gol), Christian Comotto, Samuel Chukwueze, Rafael Leao (dua gol), Samuele Ricci, dan Yunus Musah.

Hasil tersebut menyoroti tiga poin krusial yang bisa menjadi dasar penting bagi Milan untuk menghadapi musim 2025/2026.

1 dari 4 halaman

Pendekatan Taktik Allegri yang Lebih Adaptif

Salah satu aspek paling mencolok dari kemenangan ini adalah pendekatan taktik yang digunakan Massimiliano Allegri. Setelah sebelumnya memainkan formasi tiga bek saat menghadapi Arsenal dan Liverpool, kali ini Allegri mengadopsi sistem 4-3-3.

Pergantian skema tersebut tidak hanya menjadikan permainan Milan lebih menyerang, tetapi juga memperlihatkan bahwa Allegri memiliki pendekatan taktis yang fleksibel—hal yang sangat diperlukan dalam kompetisi panjang dan penuh tantangan.

Kendati lawan yang dihadapi berada jauh di bawah kualitas Milan, Allegri tetap meminta anak asuhnya untuk bermain dengan sikap profesional dan menjaga intensitas permainan. Ia menyadari bahwa musim lalu Milan kerap kehilangan poin saat menghadapi tim-tim yang secara kualitas dianggap lebih rendah.

Karena itu, kemenangan besar kali ini tidak semata-mata menjadi ajang rotasi atau eksperimen, melainkan juga pernyataan bahwa setiap pertandingan harus dihadapi dengan keseriusan, apa pun status lawannya.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 21 September 2025
Udinese Udinese
01:45 WIB
AC Milan AC Milan
2 dari 4 halaman

Ruben Loftus-Cheek Makin Bersinar

Ruben Loftus-Cheek menjadi salah satu pemain yang konsisten mencuri perhatian sepanjang tur pramusim AC Milan. Gelandang asal Inggris itu kembali menunjukkan performa solid, menegaskan alasan mengapa dirinya selalu dipercaya sebagai starter dalam tiga laga pramusim terakhir.

Dengan Luka Modric yang belum bergabung dan negosiasi terhadap Ardon Jashari yang belum menemui titik terang, Loftus-Cheek mengambil peran penting di lini tengah Rossoneri.

Sekali lagi, hal ini tidak sepenuhnya mengejutkan karena Igli Tare memuji mantan gelandang Chelsea tersebut sebelum pramusim dimulai, menyebut pemain Inggris itu sebagai salah satu gelandang terlengkap di Eropa.

Selain unggul secara fisik, Loftus-Cheek juga mampu mengalirkan bola dengan baik dan berkontribusi mencetak gol. Kombinasi kekuatan tubuh, teknik individu, serta kecerdasan dalam bermain menjadikannya kunci baru dalam skema permainan Milan.

3 dari 4 halaman

Menemukan Alternatif Tanpa Striker Murni

Ketidakhadiran Santiago Gimenez selama tur Asia karena libur usai membela Timnas Meksiko sempat memunculkan kekhawatiran terkait daya gedor Milan. Namun, Allegri ternyata memiliki jawaban melalui efektivitas pemain-pemain dari lini kedua.

Rafael Leao bermain cukup tajam sebagai false nine dengan torehan tiga gol, sedangkan Noah Okafor tampil lebih impresif lagi dengan torehan empat gol sejauh ini.

Kerja sama antar lini serta kemampuan dalam membuka ruang dan menciptakan peluang menjadi senjata utama Rossoneri. Tanpa kehadiran striker murni pun, produktivitas tetap terjaga berkat kolektivitas tim yang solid.

Sumber: Football Italia