Juventus di Bawah Thiago Motta: Kapal Besar yang Kehilangan Haluan

Juventus di Bawah Thiago Motta: Kapal Besar yang Kehilangan Haluan
Pelatih Juventus, Thiago Motta (c) Instagram/juventus

Bola.net - Thiago Motta datang ke Juventus dengan reputasi cemerlang. Bersama Bologna, dia membawa tim tersebut ke pentas Eropa untuk pertama kalinya sejak 1965.

Musim sebelumnya, Juventus di bawah Massimiliano Allegri finis peringkat tiga Serie A dan menjuarai Coppa Italia. Namun, permainan mereka kerap dikritik karena terlalu pragmatis.

Motta diharapkan membawa identitas baru yang lebih atraktif. Namun, kenyataan di lapangan ternyata tidak seindah ekspektasi.

1 dari 7 halaman

Kegagalan di Berbagai Ajang

Kegagalan di Berbagai Ajang

Ekspresi pemain Juventus saat adu penalti melawan Empoli di perempat final Coppa Italia 2024/2025. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Supercoppa Italiana menjadi ujian pertama Motta. Juventus harus mengakui keunggulan AC Milan dengan skor 1-2 di semifinal.

Di Liga Champions, Juventus hanya finis peringkat 20 di fase liga. Mereka masuk play-off fase gugur, tetapi disingkirkan PSV Eindhoven dengan agregat 3-4.

Coppa Italia juga tak memberikan kebanggaan. Juventus kandas di perempat final dan gagal mempertahankan gelar setelah kalah adu penalti dari tim papan bawah, Empoli.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 13 September 2025
Juventus Juventus
23:00 WIB
Inter Milan Inter Milan
2 dari 7 halaman

Performa yang Tak Konsisten di Serie A

Performa yang Tak Konsisten di Serie A

Ademola Lookman (kiri) berebut bola dengan Federico Gatti dalam laga Juventus vs Atalanta di Serie A, Senin (10/3/2025). (c) Spada/LaPresse via AP

Di Serie A, Juventus hanya menelan tiga kekalahan hingga pekan ke-29. Namun, mereka terlalu sering bermain imbang—13 kali dari 29 pertandingan.

Dalam dua laga terakhir, Juventus kalah telak dari Atalanta (0-4) dan Fiorentina (0-3). Hasil itu membuat mereka terlempar ke posisi lima klasemen, diambil alih oleh Bologna.

Kenyataan ini terasa ironis. Bologna, tim yang ditinggalkan Motta, justru lebih solid di tangan Vincenzo Italiano.

3 dari 7 halaman

Kritik Tajam dari Legenda

Kritik Tajam dari Legenda

Bek Juventus, Pierre Kalulu berebut bola dengan penyerang Fiorentina, Moise Kean. (c) Alfredo Falcone/LaPresse via AP

Alessandro Del Piero tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap Juventus. Menurutnya, tim ini kehilangan jati diri.

"Juventus kehilangan sesuatu yang dulu menjadi identitas mereka: reaksi," ujar Del Piero kepada Sky Sport Italia.

Dia menyoroti bagaimana tim terlihat pasrah. "Anda bisa kalah, tapi dengan kepala tegak. Hari ini, tidak ada yang bisa merasa tenang atau mengatakan mereka sudah memberikan segalanya."

4 dari 7 halaman

Statistik yang Menggambarkan Masalah

Statistik yang Menggambarkan Masalah

Liga Champions 2024/25: Pertandingan PSV vs Juventus di leg kedua play-off fase gugur (c) AP Photo/Peter Dejong

Sejauh ini, Juventus asuhan Motta telah memainkan 42 pertandingan. Mereka menang 18 kali, imbang 17 kali, dan kalah 7 kali.

Dari segi produktivitas, Juventus mencetak 63 gol dan kebobolan 42 gol. Angka ini mencerminkan tim yang tidak cukup tajam di depan dan tidak cukup kokoh di belakang.

5 dari 7 halaman

Motta dalam Tekanan

Motta dalam Tekanan

Pelatih Juventus, Thiago Motta bereaksi saat laga melawan PSV Eindhoven di leg kedua playoff 16 besar Liga Champions 2024-2025. (c) AP Photo/Peter Dejong

Dengan performa yang mengecewakan, isu pemecatan mulai berembus. Namun, Motta menegaskan bahwa ia tidak akan menyerah.

"Akan terlalu mudah jika saya melakukannya dan saya tidak suka hal yang mudah," katanya kepada DAZN.

Dia menyadari bahwa Juventus harus segera bangkit. "Kami perlu menang. Kami harus menemukan cara untuk mendapatkan poin yang kami butuhkan agar bisa finis di empat besar."

6 dari 7 halaman

Ujian Berikutnya: Laga Penentuan?

Ujian Berikutnya: Laga Penentuan?

Serie A 2024/2025: Aksi pemain Juventus, Khephren Thuram (depan), dalam laga Genoa vs Juventus di pekan ke-6 (c) Tano Pecoraro/LaPresse via AP

Setelah jeda internasional, Juventus akan menghadapi Genoa di Allianz Stadium. Laga ini bisa menjadi titik balik atau justru memperparah krisis.

Mampukah Motta membawa Juventus kembali ke jalur kemenangan? Atau, justru semakin mendekati pintu keluar?