
Bola.net - Musim ini Internazionale Milan memang memiliki perjalanan layaknya roller coaster, naik turun dengan disertai pergantian nahkoda yang datang silih berganti.
Dimulai dari Giampiero Gasperini, Claudio Ranieri hingga Andrea Stramaccioni. Nama yang terakhir ini yang disebut Diego Milito paling mengubah musim Inter, ia nyaman dengan panduan allenatore muda tersebut.
Salah satu prestasi Strama tentu memberikan kemenangan Il Biscione di Derby Milano akhir pekan silam, saat Rossoneri AC Milan dibekap 4-2 di Giuseppe Meazza.
"Bekerja dengan tiga pelatih berbeda sempat menjadi hal yang rumit bagi kami para pemain, karena setiap pelatih punya strategi, mentalitas serta gaya bermain tersendiri, itu sempat kami lambat beradaptasi," ucap Milito di football-italia.net.
"Sejujurnya awalnya saya tak begitu mengenalnya (Stramaccioni), lagi pula siapa di antara kami yang mengenalnya sebelum ia datang,"
"Bagi seseorang yang berusia 36 tahun dia jelas mengejutkan saya. Dia eranya begitu bagus dengan persiapan yang ia bawa. Mampu mengenali kemampuan personal pemainnya, gayanya yang penuh percaya diri membuat kami para pasukannya ikut percaya diri,"
"Dia selalu ingin timnya jadi protagonis dalam setiap laga. Tim yang menyerang sejak pertama laga dimulai. Lawan kami kini perlu waspada dengan banyaknya opsi yang kami miliki," tegas Il Principe. (foti/lex)
Dimulai dari Giampiero Gasperini, Claudio Ranieri hingga Andrea Stramaccioni. Nama yang terakhir ini yang disebut Diego Milito paling mengubah musim Inter, ia nyaman dengan panduan allenatore muda tersebut.
Salah satu prestasi Strama tentu memberikan kemenangan Il Biscione di Derby Milano akhir pekan silam, saat Rossoneri AC Milan dibekap 4-2 di Giuseppe Meazza.
"Bekerja dengan tiga pelatih berbeda sempat menjadi hal yang rumit bagi kami para pemain, karena setiap pelatih punya strategi, mentalitas serta gaya bermain tersendiri, itu sempat kami lambat beradaptasi," ucap Milito di football-italia.net.
"Sejujurnya awalnya saya tak begitu mengenalnya (Stramaccioni), lagi pula siapa di antara kami yang mengenalnya sebelum ia datang,"
"Bagi seseorang yang berusia 36 tahun dia jelas mengejutkan saya. Dia eranya begitu bagus dengan persiapan yang ia bawa. Mampu mengenali kemampuan personal pemainnya, gayanya yang penuh percaya diri membuat kami para pasukannya ikut percaya diri,"
"Dia selalu ingin timnya jadi protagonis dalam setiap laga. Tim yang menyerang sejak pertama laga dimulai. Lawan kami kini perlu waspada dengan banyaknya opsi yang kami miliki," tegas Il Principe. (foti/lex)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 5 Oktober 2025 03:39
Dari Parma ke Inter Milan: Bonny, Chivu, dan Chemistry yang Terjaga
-
Liga Italia 5 Oktober 2025 03:23
Ange-Yoan Bonny Bonny, Energi Baru yang Langsung Menyatu di Inter
-
Liga Italia 5 Oktober 2025 02:53
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 5 Oktober 2025 09:15
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 09:02
-
Otomotif 5 Oktober 2025 08:58
-
Otomotif 5 Oktober 2025 08:58
-
Otomotif 5 Oktober 2025 08:58
-
Otomotif 5 Oktober 2025 08:56
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...