
Bola.net - Inter Milan dan AC Milan akan saling berhadapan pada pekan ke-12 Serie A, Senin (21/11/2025) dini hari WIB. Duel bertajuk Derby della Madonnina ini selalu menyajikan tensi tinggi dan gengsi besar.
Sebagai tim satu kota, kedua klub memiliki sejarah panjang rivalitas di dalam dan luar lapangan. Pertarungan mereka bukan hanya soal perebutan poin, tetapi juga soal harga diri dan supremasi di kota Milan.
Di balik persaingan sengit tersebut, ada banyak kisah unik yang mewarnai sejarah keduanya. Salah satunya adalah keberadaan sosok-sosok yang pernah bekerja untuk kedua klub.
Jika pemain yang berpindah dari satu kubu ke kubu lain sudah sering dibahas, pelatih yang menukangi keduanya justru jauh lebih langka. Hanya sedikit nama yang berani dan mampu berada di dua sisi rivalitas.
Artikel ini akan mengulas delapan pelatih yang pernah menangani Inter Milan dan AC Milan. Mereka menjadi bagian penting dari sejarah panjang Derby della Madonnina.
1. Jozsef Viola

Jozsef Viola adalah sosok pertama yang pernah duduk di kursi pelatih Inter dan Milan. Saat itu Inter masih bernama Societa Sportiva Ambrosiana ketika menunjuk pelatih asal Hungaria berusia 32 tahun tersebut untuk musim 1928–1929.
Setelah menjalani masa kerja di Atalanta selama tiga tahun, Viola kemudian pindah ke Milan. Ia menangani Rossoneri dalam periode singkat pada musim 1933–1934.
Viola juga dikenal lewat kiprahnya sebagai pemain dan pelatih bersama Juventus. Pemilik satu caps bersama Timnas Hungaria itu bahkan kembali ke Milan untuk periode kedua dari 1939 hingga 1940 dan menambah panjang jejaknya di Italia.
2. Giuseppe Bigogno

Giuseppe Bigogno merupakan sosok penting di Fiorentina sebelum akhirnya hijrah ke AC Milan. Ia meninggalkan Firenze dan bergabung dengan kubu merah hitam pada 1946.
Bersama Milan, Bigogno membawa tim finis di posisi kedua pada musim 1947–1948. Meski hanya bertahan hingga setahun kemudian, ia sempat memberi fondasi penting bagi tim.
Karier kepelatihannya kemudian membawanya ke Torino, Lazio, dan Udinese. Petualangan itu berujung di Inter pada 1958, meski ia hanya bertahan setengah musim di kursi pelatih Nerazzurri.
3. Luigi Radice
Luigi Radice adalah mantan bek kiri AC Milan yang sempat menjadi bagian skuad Italia di Piala Dunia 1962. Setelah menangani sejumlah klub seperti Monza, Treviso, Cesena, Fiorentina, Cagliari, Torino, dan Bologna, ia akhirnya dipercaya melatih Milan pada 1981.
Sayangnya, masa kepelatihannya di klub masa kecil tidak berjalan mulus. Radice digantikan Italo Galbiati di tengah musim, dan Rossoneri akhirnya harus terdegradasi.
Dua tahun kemudian, pada 1983, Radice direkrut Inter. Di klub biru hitam, ia membawa Nerazzurri finis di posisi keempat Serie A dalam satu-satunya musimnya di Giuseppe Meazza.
4. Ilario Castagner
Ilario Castagner menjadi contoh langka pelatih yang langsung menyeberang dari AC Milan ke Inter. Ia lebih dulu membawa Milan promosi ke Serie A dengan menjuarai Serie B pada akhir musim 1982–1983.
Meski meraih tiket promosi dan gelar, Castagner justru dipecat pada Maret 1984. Keputusan itu cukup mengejutkan mengingat prestasi yang baru saja ia ukir.
Castagner kemudian tak butuh waktu lama untuk bangkit. Ia direkrut Inter dan sukses membawa Nerazzurri finis di posisi ketiga Serie A serta mencapai semifinal Piala UEFA dan Coppa Italia, sebelum akhirnya digantikan Mario Corso pada November 1985.
5. Giovanni Trapattoni

Giovanni Trapattoni adalah legenda yang namanya sangat lekat dengan Milan dan Juventus. Sebagai pemain, ia membela AC Milan dari 1959 hingga 1971 dan meraih dua Scudetto serta dua trofi Piala Eropa.
Setelah pensiun, Trapattoni memulai karier kepelatihannya di tim muda Milan. Ia kemudian sempat menjadi pelatih caretaker di tim utama pada 1974 sebelum resmi menangani skuad secara penuh.
Namanya makin melambung tinggi saat melatih Juventus dengan enam gelar Serie A. Pada 1986, ia secara kontroversial kembali ke San Siro sebagai pelatih Inter Milan, dan sukses mempersembahkan satu Scudetto musim 1988–1989, satu Supercoppa Italiana 1989, dan satu Piala UEFA 1990–1991.
6. Alberto Zaccheroni

Alberto Zaccheroni ditunjuk sebagai penerus Fabio Capello di AC Milan pada 1998. Ia langsung memberi dampak besar dengan membawa Rossoneri menjuarai Serie A, unggul satu poin atas Lazio di musim perdananya.
Namun, performa tim menurun dalam dua musim berikutnya. Pada Maret 2001, manajemen Milan memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Zaccheroni.
Pada musim 2003–2004, Inter menunjuk Zaccheroni setelah kepergian Hector Cuper. Ia berhasil membawa Nerazzurri finis di posisi keempat dan mengamankan tiket Liga Champions, tetapi masa jabatannya singkat karena Massimo Moratti kemudian menunjuk Roberto Mancini sebagai pengganti.
7. Leonardo

Leonardo merupakan sosok lainnya yang pernah menangani kedua klub Milan. Ia awalnya dikenal sebagai pemain AC Milan yang ikut meraih Scudetto 1998–1999.
Usai berkarier sebagai pemain, ia masuk ke struktur manajemen dan menjadi direktur teknik Rossoneri. Meski belum memiliki lisensi komplet, ia ditunjuk menggantikan Carlo Ancelotti sebagai pelatih utama pada 2009.
Debutnya berjalan sulit, termasuk kekalahan telak 0–4 dari Inter, namun performa Milan sempat membaik sebelum ia pergi di akhir musim lewat kesepakatan bersama. Pada Desember 2010, Leonardo membuat langkah kontroversial dengan menerima tawaran Inter.
Ia menandatangani kontrak 18 bulan dan mencatat rekor Serie A dengan mengumpulkan 33 poin dari 13 laga. Leonardo juga membawa Inter menyingkirkan Bayern Munchen di Liga Champions dan menutup masa tugas dengan gelar Coppa Italia, sebelum mengundurkan diri pada Juni 2011.
8. Stefano Pioli

Stefano Pioli pertama kali datang ke sisi biru kota Milan pada November 2016. Ia dipercaya menangani Inter hingga Mei 2017 dengan catatan 14 kemenangan, tiga hasil imbang, dan sepuluh kekalahan.
Selama memimpin Inter, prestasinya terbilang kurang memuaskan. Nerazzurri gagal lolos dari fase grup Liga Europa, hanya mencapai perempat final Coppa Italia, dan finis di posisi ketujuh Serie A.
Pioli kemudian kembali ke San Siro pada 2019, kali ini sebagai pelatih AC Milan. Selama lima tahun, ia hampir selalu membawa Rossoneri bersaing di papan atas, meraih satu Scudetto pada 2020–2021 dan dua kali finis sebagai runner-up sebelum meninggalkan Milan pada akhir musim 2023–2024.
Baca Juga:
- Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
- 5 Pemain Manchester United yang Harus Segera Diputuskan Nasibnya Jelang Bursa Transfer Januari
- 10 Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Sejarah Kualifikasi Piala Dunia: Dominasi Ronaldo, Messi Menguntit
- Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
- 4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 November 2025 00:00 -
Liga Inggris 21 November 2025 23:43Arne Slot Tegaskan Tragedi Diogo Jota Bukan Alasan Anjloknya Performa Liverpool
-
Liga Inggris 21 November 2025 23:11Update Penting dari Ruben Amorim Terkait Kondisi Cedera Benjamin Sesko
-
Liga Spanyol 21 November 2025 22:15 -
Editorial 21 November 2025 22:07
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 21 November 2025 23:43 -
Tim Nasional 21 November 2025 23:25 -
Liga Inggris 21 November 2025 23:11 -
Liga Spanyol 21 November 2025 22:15 -
Tim Nasional 21 November 2025 22:08 -
Liga Inggris 21 November 2025 22:00
MOST VIEWED
- 7 Pencetak Gol Terbanyak di Level Internasional Sejak 2020: Lionel Messi Ungguli Cristiano Ronaldo
- 5 Pemain Manchester United yang Harus Segera Diputuskan Nasibnya Jelang Bursa Transfer Januari
- 4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
- Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
HIGHLIGHT
- 10 Raja Assist dalam Sejarah Liga Champions: Ronal...
- 11 Bintang yang Pernah Membela Liverpool dan Real ...
- 7 Pemain yang Berharap Bisa Curi Perhatian di Laga...
- 10 Pemain Rekrutan Erik ten Hag yang Masih Bertaha...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...
















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5371305/original/003419200_1759646163-Pertaruhan_The_Series_3_-_Poster.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4562919/original/059516400_1693824680-criminal-handcuffs.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3022277/original/009224600_1579066955-kejagung_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419938/original/067044100_1763715861-Raja_Keraton_Surakarta_PB_XIV_Purboyo.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419917/original/080788600_1763714360-Polisi_olah_TKP_di_hostel_tempat_WNA_China_ditemukan_meninggal_dunia.jpg)

