
Bola.net - Keterpurukan AC Milan pada saat ini sudah terlihat begitu jelas di depan mata. Namun tidak banyak yang tahu bahwa klub raksasa Serie A itu nyaris mengalami kebangkrutan sebelum Ivan Gazidis datang.
Sebenarnya, Tanda-tanda masalah finansial dalam tubuh klub berjuluk Rossoneri tersebut sudah terlihat sejak lama. Semuanya berawal saat mantan pemilik klub, Silvio Berlusconi, memutuskan untuk menjual saham mayoritasnya ke publik.
Pengusaha besar asal China, Yonghong Li, kemudian mengambil alih klub tersebut dan langsung menyuntik dana segar. Milan sampai bisa menggelontorkan dana sebesar 172 juta pounds untuk memboyong 11 pemain sekaligus.
Sayangnya, perombakan tim secara besar-besaran tidak menggaransi kesuksesan untuk Rossoneri. Mereka tetap saja gagal menembus empat besar. Kepemilikan Milan lalu berpindah tangan ke Elliott Management karena Yonghong Li terlilit hutang.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Sempat Nyaris Bangkrut
Milan lalu berusaha mengencangkan perutnya. Pada musim lalu, klub tersebut coba menipiskan anggaran belanjanya. Walau pada akhirnya mereka tetap mengeluarkan uang 167 juta pounds karena harus membeli Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta di bulan Januari.
Musim ini, mereka semakin menipiskan anggaran belanjanya. Rafael Leao menjadi pembelian termahal mereka. Rossoneri pun mencatatkan pengeluaran sebesar 91,8 juta pounds pada musim ini.
Upaya merampingkan anggaran itu rupanya beralasan. Direktur Milan yang direkrut dari Arsenal, Ivan Gazidis, mengungkapkan bahwa tim manajemen diwarisi tugas untuk menyelamatkan Rossoneri dari jurang kebangkrutan.
"Kami mewarisi sebuah klub yang beresiko bangkrut dan bisa terlempar ke Serie B seperti Parma dan Fiorentina. Kami menemukan utang yang membawa kami keluar dari kejuaraan. Kami diharuskan menghadapi kesulitan, itu tak terbantahkan," ujarnya dikutip dari Football Italia.
Tekad Gazidis
Dengan kondisi yang morat-marit, Gazidis tetap menegaskan bahwa target Milan saat ini adalah kembali bangkit. Salah satunya adalah dengan berinvestasi dalam pembuatan stadion bersama rival sekota, Inter Milan.
"Jalannya terjal, namun kami harus bersabar. Kami masih akan membuat kesalahan, namun kami punya tekad. Kami ingin membuat Milan bangkit lagi, baik di Italia dan Eropa," lanjutnya.
"Kami akan melanjutkan perjalanan, kami ambisius, seperti yang terlihat dalam hasrat kami membangun stadion baru, yang bisa memberikan aliran pemasukan baru dan mengundang pemain baru," tandasnya.
Baru-baru ini, mereka melakukan pergantian sosok di kursi kepelatihan. Marco Giampaolo, yang diangkat sebagai subtitusi Gennaro Gattuso pada bulan Mei lalu, dipecat dan digantikan oleh Stefano Pioli.
(Football Italia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
-
Liga Italia 20 Oktober 2025 16:52
Dua Gol Leao Bikin Milan Melesat, Modric Punya Harapan Khusus untuk Sang Bintang
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...