
Bola.net - Robin van Persie menjadi pusat perhatian ketika memberi debut Eredivisie kepada putranya, Shaqueel van Persie, dalam laga Feyenoord melawan Telstar. Keputusan itu langsung memancing perdebatan publik, terutama karena sang ayah baru beberapa hari sebelumnya memberikan kesempatan pertama bagi Shaqueel tampil di level senior Eropa. Meski begitu, sang pelatih menepis anggapan bahwa keputusannya sarat unsur keluarga.
Kehadiran Shaqueel di lapangan terjadi setelah ia sebelumnya hanya menjadi pemain cadangan dalam kekalahan 2-4 dari NEC Nijmegen. Pada laga Liga Europa kontra Celtic, Robin van Persie kembali memberikan menit bermain kepada putranya meskipun Feyenoord sedang terpuruk dengan empat kekalahan beruntun. Situasi itu membuat keputusan sang ayah kian disorot banyak pihak.
Akan tetapi, argumen berbeda muncul dari pakar sepak bola Eropa, Andy Brassell. Ia menyatakan tidak ada tanda-tanda nepotisme dalam keputusan Robin van Persie. Menurutnya, Shaqueel sudah berkembang di akademi Feyenoord sebelum ayahnya menjabat pelatih kepala, dan performanya memang layak diberi kepercayaan.
Tidak Ada Nepotisme: Penjelasan Brassell
View this post on Instagram
Kritik terhadap Robin van Persie mencuat setelah ia memainkan Shaqueel pada menit-menit akhir laga Liga Europa melawan Celtic, yang berakhir 3-1. Namun, Andy Brassell menilai keputusan itu murni teknis. “Untuk Shaqueel masuk dan dipercaya menutup pertandingan, menurut saya, itu cukup menarik,” ujarnya. Brassell menambahkan bahwa tidak ada alasan mengaitkan hal tersebut dengan nepotisme karena Shaqueel telah berkembang baik di akademi Feyenoord sebelum sang ayah kembali ke Rotterdam.
“Dia sudah berada di Feyenoord cukup lama. Tidak ada indikasi nepotisme karena dia berada di akademi dan tampil baik sebelum ayahnya mendapatkan pekerjaan itu," kata Brassell. Ia juga menegaskan bahwa Robin van Persie sebelumnya melatih Heerenveen, jadi promosi Shaqueel bukan konsekuensi keberadaan sang ayah semata. Menurut Brassell, sang pemain muda memang telah mempersiapkan diri untuk momen tersebut.
Itu sebabnya, menurutnya, memberi kesempatan kepada pemain muda berbakat bukanlah tindakan ceroboh, melainkan langkah berani untuk mencari solusi.
Duel Generasi: Shaqueel vs Ronald Koeman Jr.
View this post on Instagram
Debut Eredivisie Shaqueel semakin menarik karena ia berhadapan langsung dengan Ronald Koeman Jr., kiper Telstar. Pada menit ke-83, Shaqueel masuk sebagai pemain pengganti dan langsung menunjukkan naluri kompetitif khas keluarga Van Persie. Dari gestur hingga gaya bermain, ia begitu mengingatkan publik pada ayahnya.
Brassell menjelaskan momen yang menjadi pembicaraan. “Ia benar-benar menarik perhatian dalam penampilan singkat ini karena kecerdikannya. Ia masuk menit 83 dan menit 93 mendapat kartu kuning karena menendang bola ketika lawan ingin mengambil tendangan bebas cepat,” ungkapnya. Koeman Jr. adalah pemain yang hendak mengeksekusi bola, memunculkan adegan bak reuni generasi baru Koeman dan Van Persie di lapangan.
Setelahnya, Shaqueel bahkan hampir mendapatkan kartu kuning kedua karena memperlambat permainan. Momen itu mengingatkan pada insiden terkenal 2011 ketika Robin van Persie dikartu merah di Liga Champions setelah menembak bola sesaat setelah dinyatakan offside. Brassell menyindir dengan nada humor bahwa Shaqueel mungkin terlalu sering menonton video ayahnya. “Pada dasarnya, dia jelas telah menonton video itu beberapa kali dan berpikir, ‘Ayah cukup bodoh menghadap bola. Aku tidak akan melakukan itu’,” katanya.
Mentalitas dan Keberanian Pemain Muda

Meski baru berusia 18 tahun, Shaqueel menunjukkan kepercayaan diri tinggi dalam debutnya. Ia berani mengambil risiko di tengah tekanan besar, terlebih Feyenoord sangat membutuhkan kemenangan. Mentalitas itu mendapat apresiasi, tapi tentu saja akan menjadi bahan evaluasi bagi Robin van Persie dalam memberikan peran lebih besar kepada sang anak.
Situasi panas antara Shaqueel dan Koeman Jr., yang sampai saling dorong, memperlihatkan bahwa sang penyerang muda tidak gentar menghadapi atmosfer Eredivisie. Brassell menilainya sebagai “konfrontasi kecil yang keren” antara dua nama besar sepak bola Belanda dalam versi junior.
Keberanian Shaqueel bisa menjadi modal penting untuk karier jangka panjangnya. Robin van Persie, meskipun harus menghadapi tudingan nepotisme, justru menunjukkan bahwa ia memperlakukan putranya sama seperti pemain muda lainnya—memberi kesempatan ketika layak, menuntut performa, dan membiarkan lapangan menjadi hakimnya.
Sumber: talkSPORT
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Prediksi Leeds United vs Chelsea 4 Desember 2025
- Prediksi Liverpool vs Sunderland 4 Desember 2025
- Prediksi Inter vs Venezia 4 Desember 2025
- Prediksi Union Berlin vs Bayern 4 Desember 2025
- Prediksi Arsenal vs Brentford 4 Desember 2025
- Prediksi Athletic Club vs Real Madrid 4 Desember 2025
- Prediksi Napoli vs Cagliari 4 Desember 2025
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 3 Desember 2025 12:22Klub-Klub yang Jadi Korban 100 Gol Erling Haaland di Premier League
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 3 Desember 2025 13:08 -
Bola Indonesia 3 Desember 2025 12:47 -
Bolatainment 3 Desember 2025 12:33 -
Liga Inggris 3 Desember 2025 12:22 -
Liga Eropa Lain 3 Desember 2025 12:16 -
Olahraga Lain-Lain 3 Desember 2025 11:55
BERITA LAINNYA
-
liga eropa lain 1 Desember 2025 13:30 -
liga eropa lain 1 Desember 2025 03:16 -
liga eropa lain 30 November 2025 09:55 -
liga eropa lain 30 November 2025 01:09 -
liga eropa lain 29 November 2025 00:00 -
liga eropa lain 23 November 2025 22:42
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 7 Pemain dengan Jumlah Assist Terbanyak Sepanjang ...
- 10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions...
- 4 Calon Pengganti Benjamin Sesko di Manchester Uni...
- 8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Prem...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...
















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431577/original/058909400_1764742268-Korban_gempa_Sibolga_panik_saat_diguncang_gempa.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431546/original/008723900_1764741284-pelaku_penculikan_dan_pemerkosaan_remaja_di_lampung.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431508/original/078657800_1764740450-7.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5430004/original/090995400_1764649360-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431444/original/026544600_1764738844-IMG_4825.jpeg)
