
Bola.net - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan kemarin dengan pelemahan terbatas. Laju indeks tertekan oleh mayoritas sektor saham yang bergerak di zona merah.
Koreksi tersebut dipimpin oleh sektor teknologi yang anjlok paling dalam. Namun, beberapa sektor lain seperti sektor barang baku dan kesehatan masih mampu mencatatkan penguatan.
Meskipun pasar domestik lesu, bursa di kawasan Asia justru bergerak menguat. Fenomena ini terjadi di tengah dinamika pasar yang masih mencari arah yang lebih jelas.
Akan tetapi, laju IHSG pada perdagangan hari ini, Jumat (8/8/2025), diproyeksikan akan berbeda. Sebuah katalis positif datang dari hasil tinjauan indeks berskala global.
Perubahan atau rebalancing konstituen dalam indeks MSCI periode Agustus 2025 dinilai akan menjadi angin segar. Peristiwa ini kerap memengaruhi arus dana investor asing di pasar modal.
Sentimen tersebut membangkitkan harapan akan terjadinya rebound pada IHSG. Mari kita cermati lebih dalam analisis para pakar serta level-level kunci yang perlu diperhatikan.
Proyeksi Analis dan Level Kunci Indeks
Para analis pasar modal menyiratkan optimisme terhadap pergerakan IHSG hari ini. Mereka melihat adanya peluang signifikan bagi indeks untuk kembali ke jalur penguatan.
Pemicu utamanya adalah sentimen dari hasil rebalancing indeks MSCI. Masuknya beberapa saham emiten Indonesia ke dalam daftar indeks tersebut menjadi pendorong utama.
“IHSG potensi rebound hari ini ditopang oleh beberapa saham yang masuk ke MSCI,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.
Senada dengan pandangan tersebut, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar, juga menyoroti rebalancing MSCI sebagai katalis positif. Ia turut menekankan pentingnya level-level teknikal yang perlu dicermati oleh pelaku pasar.
“Sebaliknya, potensi rebound akan terbuka bila IHSG mampu menembus resistance di 7.564,90 dan selanjutnya 7.609,49, terutama jika didorong oleh katalis positif seperti rebalancing MSCI atau net buy asing yang signifikan. Critical level di 7.400,” kata dia.
Dinamika Makroekonomi Domestik dan Global
Di balik optimisme domestik, pelaku pasar tetap waspada terhadap kondisi ekonomi global. Berbagai sentimen eksternal dapat memengaruhi arah pergerakan pasar ke depan.
Pasar regional Asia bergerak menguat di saat para investor mencari arah yang lebih jelas. Hal ini disebabkan oleh dinamika perdagangan global serta arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Di sisi lain, pasar juga mempertimbangkan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Dari kawasan Asia, pelaku pasar mencerna data perdagangan terbaru dari Tiongkok. Negara tersebut dilaporkan mengalami surplus perdagangan sebesar USD 98,24 miliar pada Juli 2025.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa akhir Juli 2025. Posisinya tercatat sebesar USD 152,0 miliar, atau sedikit lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya.
Saham-Saham yang Menarik Dicermati
Seiring dengan potensi penguatan indeks, sejumlah saham menjadi sorotan para analis. Saham-saham ini dinilai memiliki ide perdagangan yang menarik untuk hari ini.
Fanny Suherman dari BNI Sekuritas secara spesifik menyebut beberapa nama emiten. Daftar rekomendasinya mencakup saham-saham dari berbagai sektor industri.
Rekomendasi tersebut meliputi PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT MNC Land Tbk (KPIG). Selain itu ada pula saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Daftar ini juga dilengkapi oleh PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Terakhir adalah saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Para investor disarankan untuk mencermati area beli serta level batas kerugian yang telah dipetakan. Strategi tersebut menjadi penting untuk memitigasi risiko di tengah kondisi pasar yang masih volatil.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Bola.net tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Berita Terkait
-
News 25 September 2025 17:39
Intelijen Seoul: Korea Utara Miliki Cadangan Uranium Tinggi hingga 2 Ton
-
News 25 September 2025 17:32
Banyuwangi Diguncang 5 Gempa Susulan, Terbesar Bermagnitudo 3,3
-
News 25 September 2025 09:54
Sambutan Hangat Diaspora dan Komitmen FIFA Iringi Kunjungan Kerja Presiden Prabowo
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 25 September 2025 23:01
-
Liga Spanyol 25 September 2025 22:49
-
Liga Eropa UEFA 25 September 2025 22:45
-
Liga Inggris 25 September 2025 22:30
-
Liga Champions 25 September 2025 22:16
-
Liga Italia 25 September 2025 21:55
MOST VIEWED
- Gebrakan Erick Thohir usai Jadi Menpora: Cabut Permenpora 14/2024 yang Bikin Polemik, Sederhanakan 191 Regulasi Menjadi 20
- Presiden Prabowo Bertemu Gianni Infantino di New York: Sinergi untuk Majukan Sepak Bola Indonesia
- Penampakan Uang Ratusan Miliar dari Kasus Korupsi Tambang Batubara di Bengkulu
- Kasus Keracunan MBG Meningkat, Puan Maharani Dorong Evaluasi Menyeluruh
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...