
Bola.net - - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez akhirnya menanggapi pernyataan Cal Crutchlow, yang meyakini Ketua FIM MotoGP Stewards Panel atau Badan Pengawas Balap, Freddie Spencer takkan menjatuhkan penalti kepada Marquez, Valentino Rossi, dan Andrea Dovizioso andai mereka melakukan jump start di Argentina akhir pekan lalu.
Crutchlow yang start dari posisi 8, dianggap melakukan jump start dan mendapatkan ride through penalty pada Lap 5. Usai balap, ia dan perwakilan LCR Honda Castrol menemui Spencer dan membantah bahwa ia melakukan jump start. Meski mengakui dirinya terlihat bergerak, Crutchlow bersikeras dirinya hanya berusaha menyeimbangkan diri, dan gerakan itu terjadi bahkan sebelum dirinya melepas kopling.
"Saya tak percaya mereka akan memberikan penalti ini pada Marc, Vale, Dovi, atau rider seperti mereka. Itulah kenyataannya. Apa Anda pikir Freddie akan menjatuhkan ride through penalty pada Vale? Katakanlah Marc melakukannya, lalu ia memimpin balapan. Apa Anda pikir Freddie akan memberinya ride through penalty? Tentu ia bakal bilang akan melakukannya, tapi saya tak percaya," ujarnya kepada Crash.net.
Bantah Dianakemaskan
Here is the video from Race Direction showing Crutchlow’s jump start at the #ArgentinaGP
— MotoGP™ 🇦🇷 (@MotoGP) March 31, 2019
The explanation of how he was penalised for this can be found under article 1.18 section 14 of the rule book (see the tweet below for full description). pic.twitter.com/1zWN2PG0pO
Marquez akhirnya angkat suara mengenai keluhan Crutchlow, yang ia yakini hanya emosional saat mengutarakan pendapat. Ia pun tak sepakat atas anggapan dirinya dianakemaskan oleh Pengawas Balap, merujuk pada peristiwa tahun lalu, saat ia juga dijatuhi ride through penalty oleh Race Director, Mike Webb, usai melakukan kesalahan saat start.
"Itu adalah tipikal kata-kata yang Anda lontarkan ketika sedang 'panas'. Mungkin ia 'panas' karena baru saja dijatuhi penalti. Jelas Cal bisa menjalani balapan dengan baik dan naik podium di Argentina, tapi sudah terbukti bahwa tak ada yang lolos dari penalti," ungkap Marquez kepada EFE di Sao Paulo, Brasil, Selasa (2/4).
Harapkan Tetap Adil
Di lain sisi, Marquez juga berharap bahwa Spencer dan anggota Dewan Pengawas Balap lainnya akan terus bertindak adil kepada semua rider dan tim tanpa harus pandang bulu.
"Sangat penting bagi Pengawas Balap untuk bertindak adil dan tak ragu jika harus menjatuhi penalti kepada pemimpin klasemen atau rider terbuncit," pungkas tujuh kali juara dunia ini.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...