
Bola.net - Casey Stoner mengaku heran melihat para rider MotoGP masa kini justru sering 'tersenyum' ketika mendapatkan hasil buruk dalam sebuah balapan. Menurutnya, para rider zaman sekarang terlalu cepat puas ketika mendapatkan dukungan penggemar lewat media sosial.
Sejak awal musim ini, Stoner memang jadi salah satu orang yang vokal menyatakan bahwa musim ini bukanlah musim yang wajar. Ia meyakini bahwa nilai kompetisi MotoGP tak terlalu berharga karena sang delapan kali juara dunia, Marc Marquez, harus absen lama akibat cedera.
Selain itu, lewat El Mundo, Senin (23/11/2020), juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 ini juga mengaku yakin MotoGP 2020 bukan 'kejuaraan dunia' karena hanya digelar di negara-negara Eropa dan beberapa trek harus menggelar dua balapan sekaligus akibat adanya pandemi Covid-19.
Habis Bikin Salah Kok Malah Senyum-Senyum?
Tanpa Marquez, Stoner pun mengaku sangat kecewa melihat Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Andrea Dovizioso gagal jadi juara dunia, mengingat mereka kandidat juara terkuat. Menurutnya, sikap mereka dalam menghadapi kompetisi tidaklah tepat.
"Tahun ini, tanpa Marc, tak seorang pun punya level hebat. Fabio, Maverick, dan Dovi, harusnya bisa merebut gelar, tapi malah tersesat di tengah jalan. Saya terkejut melihat para rider tetap tersenyum usai melakukan kesalahan. Saya gagal paham. Pada masa saya dulu tidak begini," ujar Stoner.
Rider asal Australia ini juga mengaku gerah melihat para rider kelewat sering menggunakan media sosial, terutama Instagram, untuk berinteraksi dengan penggemarnya. Menurutnya, padahal komentar-komentar fans tak seharusnya jadi patokan semangat tampil baik.
Joan Mir Oke, Tapi Susah Samai Marc Marquez
"Para rider zaman sekarang terlalu konformis: mereka berpuas diri dengan komentar-komentar yang mereka terima di Instagram, dan apa yang terjadi di trek tidaklah terlalu memengaruhi mereka. Kecuali Marc, tak satu pun bekerja cukup keras," ungkap Stoner.
Di lain sisi, rider berusia 35 tahun ini mengaku kaget Joan Mir sukses merebut gelar dunia. Ia menyebut rider Spanyol tersebut bukan rider paling bertalenta di MotoGP, namun yang membedakannya dari rider lain adalah kerja kerasnya, walau belum mencapai level Marquez.
"Kejutan menyenangkan melihat Joan. Ia bukan rider tercepat dan bukan yang paling bertalenta, tapi ia bekerja keras. Ia meraih banyak podium dan menang saat ia benar-benar membutuhkannya. Namun, entah apa ia bisa jadi juara lagi pada 2021. Saya rasa tak seorang pun bisa menyamai level Marc, walau bukan mustahil," tutupnya.
Sumber: El Mundo
Video: Miguel Oliveira Menangi MotoGP Portugal 2020
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
-
Piala Dunia 6 September 2025 22:08
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
-
Tim Nasional 6 September 2025 21:30
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...