
Bola.net - - Bukan rahasia lagi bahwa pebalap Repsol Honda, Marc Marquez kerap mendapatkan kritik tajam atas gaya balapnya yang agresif di lintasan. Meski begitu, lima kali juara dunia GP500, Mick Doohan memberi dukungan padanya, dan yakin bahwa agresif merupakan salah satu faktor penting bagi seorang pebalap untuk meraih kesuksesan.
Sejak turun turun di GP125 dan Moto2, Marquez dikenal kerap mengalami senggolan dan kontak dengan pebalap lain, dan gaya balap ini ternyata masih ia usung selama enam musim turun di MotoGP. Selama berkarier di kelas tertinggi, ia diketahui sempat bersitegang dengan Jorge Lorenzo, Valentino Rossi dan Dani Pedrosa atas gayanya yang agresif di lintasan.
Meski begitu, Doohan berpendapat bahwa gaya balap agresif sangatlah lumrah dalam dunia balap. Ia yakin, jika Marquez tak berkendara dengan gaya balap tersebut, maka ia takkan menjadi tujuh kali juara dunia. Hal ini disampaikan Doohan kepada Motorsport Total.
"Yang membuat Marc sangat kuat adalah semangatnya, dedikasinya, rasa pantang menyerahnya dan kemauannya untuk bertarung dengan rider lain. Beberapa orang bilang ia terlalu agresif, tapi semua rider juga begitu. Jika Anda selalu ada pada limit, selalu ada ruang untuk kesalahan dan sayangnya, ini juga berakibat kontak," ujar Doohan.
Masa Lalu vs Masa Modern
Pria asal Australia ini juga menyatakan bahwa agresi adalah lagu lama di dunia balap motor. Hanya saja, Marquez hidup di era modern, di mana MotoGP dipenuhi kamera di berbagai sudut sirkuit dan di mana aturan olahraganya jauh lebih ketat.
"Sejak dulu, MotoGP selalu seperti itu, bedanya, di masa lalu, tak semua aksi tertangkap kamera. Tapi kini MotoGP seperti laga sepakbola. Anda tak boleh melakukan hal-hal macam itu lagi. Tapi jika Anda tak agresif, Anda takkan menang juga. Di sanalah Marc punya semangat, dan ia akan menang lebih sering dibanding rider lain," tutur Doohan.
Gaya Balap dan Gelar Berbanding Lurus
Doohan sendiri mengaku bahwa dirinya juga mendominasi GP500 pada 1994-1998 dengan gaya balap yang serupa. Ia pun yakin bahwa gaya balap agresif Marquez berbanding lurus dengan jumlah gelarnya.
"Saya rasa kedua hal ini berkaitan. Gaya balapnya menakjubkan, hal ini sudah tak diragukan lagi. Ini adalah atraksi yang membuat orang ingin menonton MotoGP. Dan jelas, jika ia tak berkendara seperti itu, maka ia takkan meraih banyak gelar dunia," pungkas Doohan.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:46
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:16
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 21:08
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:01
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...