
Bola.net - - Pebalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso mengaku angkat topi atas kegigihan Valentino Rossi dalam mengubah mentalitas demi menghadapi persaingan di MotoGP, mengingat rider Monster Energy Yamaha tersebut bukan lagi rider muda dan telah berusia 40 tahun. Hal ini dinyatakan Dovizioso kepada Motorsport.com.
Dovizioso meyakini bahwa menjadi rider berusia 40 tahun, Rossi mau tak mau harus mengubah mentalitas, gaya balap, dan cara berlatih demi menjaga kebugaran. Perubahan masif inilah yang diyakini Dovizioso sebagai penyebab utama mengapa The Doctor masih tampil mengancam di setiap balapan.
"Ia mengubah mentalitas, terdorong melakukannya. Jika melanjutkan pendekatan seperti 10 tahun lalu, ia malah bisa menghancurkan dirinya sendiri. Tapi ia cerdas, jadi ia sadar tak bisa menghadapi kekalahan dengan cara yang sama dan ia beradaptasi. Ia berusia 40 tahun dan lihat saja apa yang ia lakukan. Selama 2,5 tahun ini, ia mampu mengendalikan rider kuat seperti Maverick Vinales," ujarnya.
Ogah Kelewat Lama di MotoGP
Di lain sisi, Dovizioso mengaku tak yakin dirinya masih bertahan di MotoGP saat usianya menginjak 40 tahun. Saat ini, Dovizioso berusia 33 tahun, dan rider Italia ini menegaskan bahwa memiliki karier kelewat panjang di kejuaraan balap motor terakbar tersebut bukanlah tujuan utamanya dalam hidup.
"Saya tak terpikir tetap di MotoGP pada usia 40 tahun, bukan karena saya merasa tak mampu, melainkan karena ini bukan target saya. Semua orang punya cara sendiri dalam mengambil keputusan hidup, tapi Vale bekerja dengan baik. Ia punya kesempatan memutuskan lanjut atau tidak, dan pada masa-masa sekarang ia merasa sengsara tanpa MotoGP," ungkapnya.
Ingin Berkarier di Motocross
Juara dunia GP125 2004 ini pun menyatakan bahwa dirinya bertekad memulai karier baru di arena motocross jika sudah tak lagi merasa nyaman di MotoGP. Ia bahkan yakin, andai dirinya punya prestasi sementereng Rossi, saat ini ia takkan lagi bertahan di kejuaraan tersebut.
"Meski Vale belum meraih gelar lagi selama bertahun-tahun, ia punya kemauan bertarung dengan begitu banyak rider muda yang kuat. Setiap orang menjalani hidup dengan cara yang mereka mau, punya prioritas sendiri-sendiri. Prioritas saya adalah motocross, balapan di motocross. Jadi jika saya punya 9 gelar seperti Vale, saya takkan lagi ada di MotoGP," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 13:55
-
News 6 September 2025 13:52
-
Tim Nasional 6 September 2025 13:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 13:11
-
Bola Indonesia 6 September 2025 12:50
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...