Enea Bastianini: Kalau Saya Cepat Terus, Ducati Bakal Beri 'Upgrade'

Enea Bastianini: Kalau Saya Cepat Terus, Ducati Bakal Beri 'Upgrade'
Pembalap Avintia Esponsorama, Enea Bastianini (c) Esponsorama Racing

Bola.net - Debutan Avintia Esponsorama, Enea Bastianini, sukses mencuri perhatian dalam MotoGP Qatar akhir pekan lalu. Sempat dilupakan akibat Jorge Martin melakukan start bagai roket tapi hanya finis ke-14, Bastianini justru merangsek ke depan dan finis di posisi 10. Lewat GPOne, Rabu (31/3/2021), Bastianini pun mengaku senang.

Bastianini diketahui mengendarai Desmosedici GP19, yang usianya menginjak dua tahun, lain halnya dengan Martin yang justru dapat spek terbaru, yakni GP20. Bastianini pun sejatinya sudah mencuri perhatian sejak sesi Kualifikasi (Q1), di mana ia mengancam perburuan posisi dua besar, sebelum catatannya digeser Takaaki Nakagami.

Start ke-13, Bestia sempat melorot ke posisi 19 akibat lupa menyalakan holeshot device. Namun, secara perlahan ia menyalip begitu banyak rival, dan akhirnya sampai ke posisi 10. Di luar kesalahannya tak menyalakan holeshot device, Bastianini yakin bisa finis lebih baik andai posisinya di kualifikasi juga lebih tinggi.

1 dari 3 halaman

Ingin Tembus Q2 di MotoGP Doha

Ingin Tembus Q2 di MotoGP Doha

Pembalap Esponsorama Racing, Enea Bastianini (c) Esponsorama Racing

"Balapan itu menyenangkan. Jelas ada kelemahan, tapi dalam kualifikasi, meski tak lolos ke Q2, saya tampil baik. Saya ingin lolos ke Q2 akhir pekan nanti, dan saya akan kerja mulai FP2. Sayang, balapan saya diganggu lowering device. Saya tak bisa mengaktifkannya, tapi bisa 'comeback' dengan baik. Saya tak perlu mengeluh," tutur Bastianini.

"Start saya tak cepat, dan pada beberapa lap pertama, ada banyak rider di depan saya, dan saya harus cari tahu garis balap mana yang harus diikuti. Ini pertama kali saya balapan di MotoGP dan saya melakukan beberapa kesalahan. Namun, jika saya bisa mengaktifkan lowering device, mungkin tak banyak yang berubah," lanjutnya.

Hasil Bastianini memang patut diacungi jempol, karena Ducati bukan motor paling bersahabat untuk debutan. Namun, ia sempat dicurigai sebenarnya mengendarai GP20, tapi ia membantah. Ia mengaku hanya pasrah pada perintah Gigi Dall'Igna (General Manager Ducati Corse). Ia yakin baru akan dapat 'upgrade' jika terus tampil kompetitif.

2 dari 3 halaman

Emosional Jumpa Senior dan Rival Sebaya

"Sebenarnya saya tak benar-benar tahu konfigurasi motor saya. Saya rasa, motor saya adalah kombinasi antara versi 2019 dan 2020. Namun, Anda harus bicara soal ini dengan Gigi. Saya sudah melihat semuanya beberapa hari terakhir, dan saya rasa jika saya bisa melaju cepat, saya juga akan dapat beberapa perangkat baru," ungkap Bastianini.

Di lain sisi, juara dunia Moto2 2020 ini juga mengaku cukup emosional ketika menjalani balapan perdananya di MotoGP. Ia merasa janggal ketika bertarung dengan para seniornya, namun juga takjub melihat perkembangan para rider yang pernah jadi lawannya, seperti Jack Miller, Pecco Bagnaia, Fabio Quartararo, Joan Mir, dan Alex Rins.

"Perasaan emosional saya membuncah jelas saat berada di trek bersama para rider-rider hebat di olahraga ini. Rasanya aneh melihat para rider yang tak pernah saya temui di lintasan, begitu juga rider-rider yang pernah saya temui di lintasan dan melihat betapa jauhnya mereka sudah berkembang," pungkas rider berusia 23 tahun ini.

Sumber: GPOne