
Bola.net - - Rider Red Bull KTM Factory Racing, Bradley Smith yakin MotoGP harus menerapkan sistem bursa transfer seperti sepakbola, mengingat spekulasi kontrak rider atau silly season sudah dimulai. Masa-masa ini diprediksi akan berjalan panas, karena 21 dari 24 rider kontraknya akan habis akhir musim nanti. Hal ini ia sampaikan kepada Motorsport.
Pada 2016, kontrak rider papan atas diumumkan begitu awal, termasuk perpanjangan kontrak Valentino Rossi dengan Yamaha, dan perpindahan Smith dari Monster Yamaha Tech 3 ke KTM. Dengan hebohnya silly season musim ini, Smith yakin peta persaingan yang tak tertebak pada 2017 membuat diskusi kontrak berjalan lebih awal. Ia pun menyatakan 'bursa transfer' bisa menghentikan 'kegilaan' ini.
"Jika Anda percaya beberapa rumor di paddock, maka silly season memang sudah dimulai. Saya sejatinya ngobrol dengan Marc Marquez saat kembali dari Malaysia (tahun lalu), dan situasinya menggila. Jika Anda lihat musim lalu, ada tiga periode yang diamati oleh tiga pabrikan terkuat. Jadi jika bicara sekarang, kita tak tahu apa yang akan terjadi tahun ini," ujarnya.
Bradley Smith (c) KTM
Selama ini, MotoGP memang membebaskan tim dan rider untuk berdiskusi kontrak kapan saja. Sebagai contoh, Jorge Lorenzo yang menjalani debut MotoGP 2008 bersama Yamaha, sejatinya sudah memiliki kesepakatan dengan pabrikan Garpu Tala pada 2006, sebelum ia mengunci gelar dunia GP250.
"Harusnya diterapkan sebuah periode, dan kami berdiskusi sepanjang periode tersebut, dan pada saat itu pula keputusan diambil. Jadi bukan diambil tiga tahun sebelumnya, di mana sebuah pihak sudah menentukan apa yang akan mereka lakukan beberapa tahun ke depan," lanjut Smith.
Smith sendiri sejatinya sempat nyaris menjadi 'korban' dari kebebasan masa negosiasi kontrak. Rider Inggris ini menjadi pusat perhatian pada tengah musim lalu, digosipkan akan didepak oleh KTM dan bakal digantikan oleh sang test rider, Mika Kallio. Meski begitu, akhirnya KTM merilis pernyataan resmi bahwa mereka menaati kontrak Smith sampai akhir 2018.
"Bicara dengan media, jujur saja memang berat karena media tak berhenti bertanya. Jika situasinya tak sesuai harapan, dan orang lain memberi tekanan, jelas tak mudah. Saya tahu saya harus menemukan cara agar cocok dengan motor dan tim, dan dalam beberapa seri terakhir, performa saya membaik. Rasanya lega saat KTM merilis pengumuman dan membuatnya jelas sebelum Jepang," tutup runner up GP125 2009 ini.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...