Pecco Bagnaia Ngaku 'Iri' Lihat Max Verstappen Juarai Formula 1 2024: Seharusnya Saya Juga Jadi 4 Kali Juara Dunia

Pecco Bagnaia Ngaku 'Iri' Lihat Max Verstappen Juarai Formula 1 2024: Seharusnya Saya Juga Jadi 4 Kali Juara Dunia
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, sempat galau melihat Max Verstappen mengunci gelar dunia Formula 1 2024 di Las Vegas. Itu adalah gelar Verstappen yang keempat, dan Bagnaia merasa seharusnya ia juga bisa menyabet gelarnya yang keempat andai tak kalah dari Jorge Martin di MotoGP musim ini.

Dengan empat gelar, kini Verstappen menyamai rekor Sebastian Vettel dan Alain Prost. Di lain sisi, Bagnaia saat ini mengantongi tiga gelar dunia, yakni Moto2 2018 serta MotoGP 2022 dan 2023. Bagnaia sejatinya begitu dekat dengan gelar keempat, tetapi kalah 10 poin dari Martin tepat dalam seri penutup di Barcelona, Spanyol.

Sepulang dari Barcelona, Bagnaia sebenarnya sudah sedikit terhibur dari kekalahannya. Namun, setelah menyaksikan Verstappen mengunci gelar di Las Vegas, perasaannya kembali berkecamuk. Hal ini ia sampaikan dalam gelaran tahunan Ducati, 'Campioni in Festa' di Bologna, Italia, Rabu (4/12/2024) dini hari WIB.

1 dari 2 halaman

Max Verstappen Bikin Teringat Kekalahan dari Jorge Martin

Max Verstappen Bikin Teringat Kekalahan dari Jorge Martin

Pembalap Oracle Red Bull Racing, Max Verstappen (c) AP Photo/Matt York

"Momen paling rumit dalam beberapa pekan terakhir adalah ketika saya tahu Max meraih gelar dunia untuk keempat kalinya. Saya berpikir soal fakta bahwa saya seharusnya juga bisa jadi empat kali juara dunia. Ini bikin saya kembali sedikit teringat soal kekalahan saya," curhat Bagnaia kepada GPOne.

Meski begitu, Bagnaia kini tak lagi sedih. Kekalahannya dari Martin justru membuatnya terlecut balas dendam pada 2025. Apalagi, ia sudah berjuang keras dan bekerja dengan sangat baik sepanjang 2024. Seperti yang diketahui, Bagnaia meraih 11 kemenangan dari 20 balapan Grand Prix yang digelar musim ini.

"Saya merasa ini seperti sebuah kesempatan. Pasalnya, saya tahu mengapa kami kalah. Saya tahu kami kalah dan itu membuat perbedaan. Saya rasa tak ada yang perlu dikeluhkan soal cara kami bekerja. Musim ini fantastis dan kami harus bangga. Saya bangga kepada tim saya dan Ducati," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Bukti Ducati Tidak Pilih Kasih

Selain itu, Bagnaia juga yakin kemenangan Martin dan kekalahannya sendiri menunjukkan Ducati mengusung nilai sportivitas yang tinggi. Menurutnya, mengizinkan dan membebaskan Martin, yang membela tim satelit, untuk memburu gelar dunia sampai seri terakhir adalah bukti Ducati tidak bias kepada tim pabrikan.

"Terkadang kekalahan membantu Anda di aspek-aspek lainnya, karena jika saya jadi juara dunia, jiwa sportif yang selalu dimiliki Ducati dan selalu dikritik selama tiga tahun terakhir jelas takkan terlihat. Anda harus selalu melihat hal baik dalam situasi yang buruk," pungkas anak didik Valentino Rossi VR46 Riders Academy ini.

Musim depan, Bagnaia akan bertandem dengan Marc Marquez, yang menggantikan posisi Enea Bastianini. Mereka akan kembali turun lintasan dalam tes pramusim di Sepang, Malaysia, pada 5-7 Februari 2025, dan Buriram, Thailand, pada 12-13 Februari 2025.

Sumber: GPOne