
Bola.net - Bukan Valentino Rossi saja yang punya anak didik lewat program VR46 Riders Academy. Ternyata, Jorge Lorenzo juga punya 'anak didik', yakni pebalap VNE Snipers Team Moto3, Tony Arbolino. Meski tak punya hubungan formal seperti murid dan guru, Arbolino mengaku banyak belajar dari Lorenzo.
Pertemanan Lorenzo dan Arbolino sejatinya mulai terlihat tahun lalu, dan kini keduanya semakin bersahabat karena Arbolino telah memutuskan meninggalkan kota kelahirannya, Milan, Italia, untuk pindah ke Lugano, Swiss, kota yang menjadi tempat tinggal Lorenzo selama beberapa tahun terakhir.
"Saya sudah tinggal di sini selama 4-5 bulan, dan saya merasa sangat nyaman. Sebelumnya, sungguh sulit menjaga konsentrasi saat masih tinggal di Milan. Kadang teman-teman mengajak saya nongkrong dan saya tak tahu apa yang harus saya lakukan. Akhirnya saya tak fokus 100%," ungkap Arbolino kepada Rete Uno Sport Magazine.
Tinggal di Lugano, kini Arbolino bisa jauh lebih fokus dalam berlatih fisik dan menjaga mentalitasnya sebagai pebalap. Ia juga mengaku sangat terbantu oleh fakta bahwa dirinya bisa rutin berlatih dengan Lorenzo, yang merupakan tiga kali juara dunia MotoGP, berikut pelatihnya, Ivan Lopez Alarcon.
Awalnya Bukan Teman Dekat
"Saya senang tinggal di Lugano, bisa latihan rutin 6-7 jam per hari. Saya sangat fokus pada olahraga selama 24 jam dan ini sangat membantu, apalagi ada Jorge dan pelatihnya. Saya bisa menemukan kemajuan kecil yang sekarang bisa kita lihat," ujar Arbolino yang musim ini telah mengoleksi enam podium dan dua kemenangan.
Arbolino mengaku awalnya ia dan Lorenzo bukanlah teman dekat, tapi kerap saling bantu saat latihan. Lambat laun, mereka sering berjumpa pula di waktu luang. "Kini kami mengobrol tiap hari, dan kadang saling telepon sebelum balapan. Bagi saya, ini sebuah kehormatan, pertama sebagai pebalap, kedua sebagai teman," kisahnya.
Ia pun memetik berbagai pelajaran dari Por Fuera. "Berlatih dengan Jorge membuat Anda tahu bahwa ia bekerja lebih fokus pada detail. Saya baru melakukan setengah apa yang ia lakukan. Jika saya bisa lebih fokus lagi dan punya strategi yang tepat untuk balapan, maka hasil baik akan datang," lanjut Arbolino.
Selalu Belajar dari Kesalahan
Tak hanya mengoleksi enam podium dan dua kemenangan, musim ini Arbolino juga meraih tiga pole. Saat ini, ia duduk di peringkat ketiga pada klasemen pebalap dengan 130 poin, tertinggal 41 poin. Dengan tujuh seri tersisa, ia masih punya peluang untuk merebut gelar dunia.
"Para rival memang sangat kuat, tapi mereka bisa dikalahkan, mereka ada di level yang sama dengan saya. Saya tengah mencoba belajar dari kesalahan yang saya lakukan pada balapan-balapan berikutnya, karena di Moto3, detail sekecil apa pun akan membuat perbedaan," pungkasnya.
Arbolino, yang masih berusia 19 tahun, akan kembali turun lintasan dalam Moto3 Misano, San Marino, yang digelar di Misano World Circuit Marco Simoncelli pada 13-15 September mendatang.
Sumber: Tutto Motori/Rete Uno Sport Magazine
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:33
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...