
Bola.net - Timnas Italia akan kembali ke lapangan dengan misi berat saat menjamu Timnas Moldova pada laga kedua mereka di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Pertandingan ini digelar di Mapei Stadium, Reggio Emilia, Selasa, 10 Juni 2025 pukul 01.45 WIB. Setelah kekalahan menyakitkan dari Norwegia, laga ini menjadi peluang penting untuk menata ulang langkah.
Gli Azzurri kalah telak 0-3 dari Norwegia pada laga pertamanya. Kekalahan itu menciptakan bayang-bayang kegagalan seperti yang sudah dua kali mereka alami sebelumnya. Luciano Spalletti kini berada di bawah sorotan tajam publik dan media.
Dengan hanya satu laga dimainkan, Italia sudah tertinggal sembilan poin dari Norwegia yang memuncaki klasemen. Walau Norwegia telah memainkan dua laga lebih banyak, defisit itu tetap terasa berat. Kemenangan atas Moldova tak lagi bisa ditawar jika Italia ingin menjaga asa lolos otomatis.
Italia: Dari Dominasi Kosong ke Efektivitas Nyata
Saat menghadapi Norwegia, Italia memang memegang kendali permainan. Namun, dominasi itu tak berbuah banyak—hanya satu tembakan tepat sasaran tercatat, itu pun lewat sundulan Lorenzo Lucca di menit akhir. Efektivitas menjadi kelemahan paling kentara dari performa Gli Azzurri.
Pertahanan juga menjadi titik lemah yang terbuka lebar. Diego Coppola, yang menjalani debut di lini belakang, tampak gugup dan sering kehilangan posisi. Untuk laga kontra Moldova, Spalletti diperkirakan akan merotasi sejumlah pemain untuk mencari keseimbangan baru.
Formasi 3-5-2 kemungkinan tetap dipertahankan. Namun, nama-nama seperti Andrea Cambiaso, Samuele Ricci, dan Davide Frattesi berpeluang tampil sejak menit awal. Dengan beberapa pemain cedera, rotasi bukan hanya opsi, tapi keharusan.
Luka Lama Italia yang Belum Sembuh
Italia sudah terlalu akrab dengan mimpi buruk gagal tampil di Piala Dunia. Setelah tampil di Brasil 2014, mereka absen dua edisi berturut-turut karena kegagalan di babak playoff. Ingatan itu belum pudar dan kini kembali menghantui para pemain serta staf.
Kekalahan dari Norwegia datang tak lama setelah Italia gagal bersinar di Euro 2024 dan UEFA Nations League. Spalletti bahkan dikabarkan akan bertemu federasi pascalaga lawan Moldova, sebuah isyarat bahwa tekanan internal sudah memuncak.
Mapei Stadium kini menjadi tempat yang sangat menentukan. Selain wajib menang, Italia juga harus tampil meyakinkan untuk menenangkan publik dan ruang ganti. Jika tidak, tekanan bisa berubah menjadi krisis besar.
Moldova: Kuda Hitam yang Bisa Menggigit
Di atas kertas, Italia jelas unggul segalanya dari Moldova. Empat pertemuan di ajang kualifikasi sebelumnya selalu berakhir kemenangan, termasuk skor telak 6-0 di laga uji coba lima tahun lalu. Namun, Italia tak boleh terpeleset karena terlalu percaya diri.
Moldova datang ke laga ini dengan performa buruk. Mereka kalah dari Norwegia dan Estonia, serta gagal menang lawan Gibraltar dan Polandia dalam dua laga terakhir. Namun, sejarah membuktikan, Moldova bisa menyulitkan saat lawan lengah—Polandia pernah merasakannya di kualifikasi Euro 2024.
Tekanan besar di kubu tuan rumah bisa jadi celah yang dimanfaatkan Moldova. Jika Italia kembali tampil di bawah standar, skenario mimpi buruk bisa terulang. Moldova memang underdog, tapi bukan tanpa taring.
Rotasi dan Respons yang Dinanti
Luciano Spalletti akan menghadapi dilema dalam menyusun susunan pemain. Moise Kean, Manuel Locatelli, dan Riccardo Calafiori dipastikan absen karena cedera. Sementara itu, Francesco Acerbi menolak pemanggilan karena alasan personal.
Dengan sumber daya terbatas, Spalletti dituntut kreatif meracik kombinasi baru. Fokusnya adalah memperbaiki koordinasi lini belakang dan mempertajam serangan. Donnarumma masih jadi pilihan utama di bawah mistar, tapi siapa yang jadi pelindungnya masih teka-teki.
Di pihak Moldova, absennya Maxim Cojocaru karena kartu merah membuat sayap mereka pincang. Namun, munculnya Sergiu Perciun dan konsistensi Ion Nicolaescu bisa jadi tumpuan. Dukungan dari Mihail Caimacov di lini tengah juga tak bisa dianggap remeh.
Reggio Emilia: Titik Balik atau Tambahan Luka?
Italia tak punya banyak waktu untuk menyesali kekalahan. Jalan menuju Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada sudah menantang sejak awal. Laga lawan Moldova harus dijadikan titik balik, bukan sekadar laga pengumpulan poin.
Kemenangan akan memperbaiki atmosfer tim dan meredam tekanan eksternal. Sebaliknya, hasil imbang atau kekalahan bisa menjadi awal dari kekacauan besar. Masa depan Spalletti, kepercayaan publik, dan mental pemain semua dipertaruhkan di sini.
Kini, segalanya ada di tangan para pemain. Moldova mungkin bukan nama besar, tapi tekanan bisa mengubah segalanya. Italia harus bermain dengan kepala dingin dan hati panas—karena nasib mereka di kualifikasi bisa ditentukan di Reggio Emilia.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Prediksi Italia vs Moldova 10 Juni 2025
- Dampak Kekalahan Italia dari Norwegia, Spalletti Beri Kode Akan Resign?
- Timnas Italia dan Ancaman Gagal Lolos ke Piala Dunia untuk Ketiga Kalinya Beruntun
- Melihat Timnas Italia yang Rapuh dan Lupa Cara Bertahan
- Bagaimana Peluang Italia Lolos ke Piala Dunia 2026 Setelah Dipermalukan Norwegia?
- Mudahnya Menjelaskan Kekalahan Telak 0-3 Timnas Italia dari Norwegia
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 19 Desember 2025 08:52Rabiot Bongkar Penyebab Milan Tumbang dari Napoli: Bukan Leao, Bukan Gimenez
-
Liga Italia 19 Desember 2025 08:36Piala Super Italia: Milan Tersingkir, Allegri Pasang Badan untuk Nkunku
-
Liga Italia 19 Desember 2025 04:19Hasil Napoli vs Milan: Rossoneri Ditumbangkan Rasmus Hojlund
LATEST UPDATE
-
Tenis 19 Desember 2025 13:28 -
Liga Spanyol 19 Desember 2025 13:27 -
Liga Inggris 19 Desember 2025 12:58 -
Liga Inggris 19 Desember 2025 12:24 -
Bulu Tangkis 19 Desember 2025 11:50 -
Bulu Tangkis 19 Desember 2025 11:43
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 19 Desember 2025 09:58 -
piala dunia 19 Desember 2025 08:58 -
piala dunia 18 Desember 2025 21:15 -
piala dunia 18 Desember 2025 10:55 -
piala dunia 17 Desember 2025 12:57 -
piala dunia 12 Desember 2025 16:57
MOST VIEWED
- Jadwal Finalissima 2026: Argentina Tantang Spanyol di Qatar
- Harga Tiket Piala Dunia 2026 Diprotes, Di Mana Letak Kesalahan Terbesar FIFA?
- UEFA Umumkan 16 Wasit Praseleksi Piala Dunia 2026: Hanya Satu dari Spanyol, Pertanda Buruk Kualitas La Liga?
- Finalissima Argentina vs Spanyol: Duel Perdana Lionel Messi dan Lamine Yamal
HIGHLIGHT
- 5 Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool jika ...
- Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok...
- Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur ya...
- Jika Diambil Alih Arab Saudi, Inilah Prediksi Star...
- 5 Calon Pengganti Mohamed Salah yang Wajib Diperti...
- 6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Diperman...
- 5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Ser...















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433763/original/095805000_1764895138-Mendagri_Tito_Karnavian.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3619229/original/092418000_1635745733-roblox_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450031/original/091718500_1766125613-benda_diduga_mirip_bom_ternyata_kayu.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441889/original/058278100_1765520069-7.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446483/original/004605300_1765891881-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450016/original/062479600_1766123934-Petugas_damkar_memadamkan_api_yang_membakar_rumah_dan_menewaskan_lima_orang_di_Penjaringan.jpeg)
