
Bola.net - Timnas Indonesia U-22 tertunduk menahan kecewa. Medali emas SEA Games 2019 sudah di depan mata, perjuangan berbulan-bulan sudah mencapai puncaknya. Nahas, Garuda Muda takluk 0-3 dari Vietnam di partai pemungkas, Selasa (10/12/2019) malam WIB.
Kekalahan ini jelas mengecewakan, tapi pasukan Indra Sjafri sudah berjuang keras. Medali Perak patut diapresiasi, merekalah putra-putra bangsa yang telah memikul nama Indonesia di panggung Asean.
Bagaimanapun, kekalahan ini seharusnya jadi pelajaran berharga. Ini bukan pertama kalinya perjuangan Timnas Indonesia antiklimaks di partai final, hanya bisa jadi runner-up di beberapa kompetisi sebelumnya - entah tim senior atau tim muda.
Setelah kekecewaan dan kesedihan larut ditelan waktu, yang tersisa adalah pertanyaan besar: apa yang harus dikembangkan? Sepak bola Indonesia hars berbenah, yang lebih penting adalah proses evaluasi setelahnya.
Menjawab pertanyaan itu, meski terlalu dini, netizen Indonesia punya gagasannya sendiri. Ada beberapa kekurangan yang disorot, sekaligus usul-usul menarik.
Apa saja? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Dampak Cedera Evan Dimas
Cedera Evan Dimas dianggap mengubah arah permainan, dia terpaksa ditarik keluar di menit ke-21. Sejak itu, permainan Garuda Muda tidak mengalir sebaik sebelumnya. Suplai bola ke lini serang tidak sebaik sebelumnya.
Tidak berkembang setelah Evan Dimas hilang dari permainan malam ini😥✊
— KeepMoving (@dennysalaki) December 10, 2019
kurang gairah ketika evan & egy gdi duetin sejak awal....soalnya mereka berdua pemain berpengaruh bagi tim
— dAm Malik Abraham Khalid Isra Dermawan Sekali (@_kribo_) December 10, 2019
Strategi Kurang Bervariasi
Selain cedera Evan, juga ada yang menyayangkan pilihan strategi Indra Sjafri. Begitu memahami permainan keras Vietnam, tidak ada perubahan signifikan pada taktik Timnas Indonesia.
Byk yg kurang. Tp yg jelas adalah DALAM KEADAAN DEADLOCK TIMNAS KITA GA MAMPU MERESPONSE SETIDAKNYA PUNYA KONTRA STRATEGI. entah slh siapa, yg jelas next time timnas harus punya pelatih kelas dunia yg berpengalaman. Dan penyakit lama, KOMPETISI LIGA DIBENERIN DULU BOUUSSSSSS!!!!
— HIDUPLAH INDONESIA RAYA! (@bobbbbskyy) December 10, 2019
Kurang manfaatin overlap bek sayap min, asnawi sama firza udah madep cuman kurang menusuk ke pertahanan lawan, kedepannya diperbaiki lagi defend ketika set piece.
— A I D U L (@agung_aidul13) December 10, 2019
Skill, mental, stamina, taktik, itu min kurangnya
— Kim je ha (@MrKimjeha) December 10, 2019
Main Kurang Keras!
Salah satu yang paling kentara pada pertandingan tadi adalah kerasnya permainan Vietnam sejak awal. Mereka doyan terlibat duel-duel fisik, tapi sayangnya Garuda Muda memilih pendekatan yang lebih lembut.
Kurangg kerass, mereka main keras, kita terkalu polos
— Tjipto (@karetlotek) December 10, 2019
Kurang keras mainnya, dikasarin diem ajaa_-
— Firdaus wafiq ar (@WafiqFirdaus_04) December 10, 2019
Kurang Variatif
Juga, permainan Vietnam dianggap masih lebih baik dari Indonesia secara keseluruhan. Taktik Vietnam jitu, tepat sasaran pada kelemahan Garuda Muda.
Kurang keras dan kirang variatif pola serangannya. Ketemu tim dengan tipikal hampir mirip disertai disiplin tinggi, kita masih aja make pola "tika-teko".. knp ga coba terus ciptakan kemelut di muka gawang Vietnam? Misal ada variasi umpan lambung dari belakang ke striker. Sudahlah
— Devi Firdaus 🇲🇨 (@DeviFirdaus11) December 10, 2019
Vietnam memang lebih bagus, bisa memamfaatkan sekecil apapun peluang untuk jadi gol. Egi berhadapan dg kiper ga gol. Mencadang kan egi di awal agak aneh ya, karena ini final harus nya tim terkuat. Dan Mestinya setelah evan keluar, gantinya langsung egi. Bukan abimayu.
— edi pohan (@edpohan) December 10, 2019
Sepak Bola Indonesia
Indonesia juga harus memandang ke depan. Prestasi timnas harus dimulai dari perkembangan pemain-pemain muda. Peran klub sangat penting dalam hal ini
Pembinaan usia muda harus terus berjalan, elite pro academy harus berkelanjutan, liga 1 jangan lagi tabrakan dengan agenda timnas & jeda internasional, utk timnas agar dipertahankan, yg kita hadapi memang generasi emasnya vietnam saat ini, & itulah gambaran pembinaan yg berhasil
— rifki_hansen (@rifki_hansen) December 10, 2019
Baca ini juga ya!
- Hasil Pertandingan Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam: Skor 0-3
- Babak Pertama Final Sepak Bola SEA Games 2019: Netizen Hujat Kepemimpinan Wasit
- Babak Pertama Final SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-22 Tertinggal Satu Gol dari Vietnam
- Jadwal Siaran Langsung Final Sepak Bola SEA Games: Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam
- Final SEA Games 2019, Maria Ozawa Plus Vicky Vette Kembali Dukung Timnas Indonesia U-22
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 20 Oktober 2025 15:28
Indra Sjafri Sudah Dapatkan 21 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 05:37
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 05:35
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 05:32
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 04:29
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 04:17
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 04:05
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 20 Oktober 2025 16:50
-
tim nasional 20 Oktober 2025 16:16
-
tim nasional 20 Oktober 2025 15:32
-
tim nasional 20 Oktober 2025 15:28
-
tim nasional 20 Oktober 2025 10:25
-
tim nasional 20 Oktober 2025 10:21
MOST VIEWED
- Rumor Buyar, Louis van Gaal Bukan Pelatih Timnas Indonesia
- Kata-Kata Berkelas Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup C SEA Games 2025
- Hasil Undian Grup Cabor Sepak Bola SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup 'Mudah'?
- Hokky Caraka Merespons Lengsernya Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia: Dia Orang Baik, tapi Tidak Sedang Hoki
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...