Hari Ini 15 Tahun Lalu: Bagaimana Kisah Liverpool Tertinggal, Bangkit, Lalu Jadi Juara di Istanbul?
Richard Andreas | 25 Mei 2020 22:30
Bola.net - 25 Mei 2005, hari ini tepat 15 tahun lalu. Istanbul jadi saksi salah satu comeback terbaik salam sejarah Liga Champions. Ya, Liverpool jadi juara meski sempat tertinggal 0-3 dari AC Milan.
Pertandingan ini selalu diceritakan dengan nada kekaguman terhadap Liverpool, tentang bagaimana pasukan Rafael Benitez membelokkan takdir untuk keluar sebagai juara. Namun, jelas momen pertandingan saat itu tidak seindah cerita-cerita sekarang.
Liverpool benar-benar tidak berdaya di babak pertama, Benitez salah taktik. Milan bahkan sudah unggul di menit pertama lewat aksi Paolo Maldini, lalu Hernan Crespo mencetak dua gol di ujung babak pertama untuk mengubah skor jadi 3-0.
Fans Milan bersorak riuh, fans Liverpool tertunduk lesu. Saat itu Milan dipercaya sudah menang, sulit membalikkan ketinggalan tiga gol, apalagi di partai final.
Biar begitu, keajaiban terjadi babak kedua. Liverpool balas mencetak tiga gol hanya dalam rentang enam menit. Skor berubah jadi 3-3, harapan mereka kembali.
Apa saja yang terjadi pada pertandingan bersejarah itu? Mengutip Sportskeeda, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Pergantian pemain: Hamann masuk, Finnan keluar (46')
Kesalahan Liverpool dimulai dari susunan pemain dan formasi pilihan Benitez sejak awal. Dia memilih taktik 4-4-1-1, membuat kejutan dengan menurunkan Harry Kewell untuk bermain di belakang Milan Baros.
Taktik ini jelas kacau. Kaka bisa memanfaatkan celah permainan Liverpool dengan baik, dan karena Crespo serta Shevchenko terus berlari mencari ruang kosong, barisan bek Liverpool tidak mampu membendung semua ancaman ini.
Benitez merespons dengan mengganti pemain dan sekaligus mengganti taktik di babak kedua. Steve Finnan ditarik karena cedera, Dietmar Hamann masuk. Perubahan ini berani, karena Hamann adalah seorang gelandang yang menggantikan Finnan selaku bek kanan.
Biar begitu, pilihan berisiko Benitez ini terbayar lunas. Hamann dimainkan untuk menutup ruang gerak Kaka. Dia menemani Xabi Alonso di lini tengah serta membebaskan Steven Gerrard untuk naik menyerang.
Gol pertama Liverpool: Skor 1-3 (Gerrard, 54')
Bebas dari tugas bertahan, Gerrard mulai merepotkan barisan pertahanan Milan. Dia lebih bebas membawa bola, lebih berani naik tanpa memikirkan lini tengah.
Hasilnya, Gerrard sendirilah yang mencetak gol pertama Liverpool. Berawal dari umpan Riise di sisi kiri, Gerrard berdiri bebas di kotak penalti untuk menyundul bola ke arah yang tidak terjangkau oleh Dida.
Ini merupakan gol bersejarah bagi Gerrard, sebab kabarnya dia mengajukan permintaan transfer beberapa bulan kemudian. Juga, tidak ada kapten Liverpool yang bisa mencetak gol di final Liga Champions sebelumnya.
Gol kedua Liverpool: Skor 2-3 (Smicer, 56')
Hanya dua menit setelah gol Gerrard, ketika Milan masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi, Liverpool kembali menghantam. Kali ini lewat Vladimir Smicer dengan tembakan kerasnya dari luar kotak penalti.
Smicer sebenarnya tidak masuk rencana Benitez, tapi cedera Harry Kewell di babak pertama memberinya kesempatan bermain lebih cepat. Ternyata final itu memang momennya Smicer.
Gol Smicer terbilang indah. Dia mendapatkan bola sodoran Hamann di lini tengah, mengontrolnya, lalu dengan tenang melepas tendangan keras ke sudut kanan gawang Dida.
Gol ketiga Liverpool: Skor 3-3 (Alonso, 60')
Gol penyeimbang kedudukan yang berusaha dihindari Milan mati-matian. Pertahanan Milan benar-benar kacau, kebobolan dua gol dalam waktu cepat sepertinya membuat mereka tercengang.
Terbukti, Gerrard lagi-lagi lolos dari penjagaan. Dia berlari sendirian menyambut umpan daerah Baros tepat di tengah kotak penalti. Bola itu seharusnya jadi peluang matang bagi Gerrard, tapi dia terjatuh karena tarikan Gennaro Gattuso.
Penalti pun diberikan, kemampuan Dida diuji. Xabi Alonso maju sebagai algojo, bukan Gerrard, entah apa alasan Liverpool.
Sepakan Alonso apik, tapi Dida bisa menebak arah dan menepisnya. Namun, ketika Dida masih terjatuh di lapangan, Alonso merespons dengan cepat dan mengembalikan bola muntah itu dengan sepakan keras ke gawang Milan.
Half-Time Talk
Kebangkitan Liverpool di babak kedua ini akan selalu jadi cerita terbaik Liga Champions. Benitez akan dikenang sebagai salah satu pelatih terbaik The Reds. Uniknya, ternyata Benitez tidak perlu berkata banyak di ruang ganti saat turun minum. Dia tahu timnya siap bangkit, hanya perlu berubah.
Tidak ada rahasia besar, Benitez hanya memotivasi timnya untuk mengubah segalanya di babak kedua. Mulai dari gaya bermain sampai kualitas mental, Liverpool harus berubah untuk bangkit.
"Ketika Anda kebobolan gol kedua, Anda harus mulai berpikir untuk mengubah sesuatu. Dan jika Anda kebobolan ketiga kalinya? Ya, Anda jelas harus mengubah sesuatu, itu sangat jelas," ujar Benitez kepada The Athletic.
"Saya bicara dengan Pako Ayestaran, asisten saya: 'Saya bakal bicara dengan para pemain dan membahas tentang perubahan tiga bek untuk menambah satu pemain di lini tengah. Anda mulailah membantu para pemain pemanasan'."
"Pesan yang kami sampaikan pada para pemain adalah soal kepercayaan diri. Coba mencetak gol cepat, kembali ke permainan. Itulah yang utama," lanjutnya.
Susunan Pemain
AC Milan (4-4-2): Dida; Maldini, Nesta, Stam Cafu; Pirlo, Gattuso (112' Rui Costa), Seedorf (86' Serginho), Kaka; Crespo (85' Tomasson), Shevchenko
Pelatih: Carlo Ancelotti
Liverpool (4-4-1-1): Dudek; Traore, Hyppia, Carragher, Finnan (46' Hamann); Alonso, Riise, Gerrard, Luis Garcia, Kewell (23' Smicer), Baros (85' Djibril Cisse)
Statistik AC Milan vs Liverpool
Gol: 3 - 3
Penalti: 2 -3
Total shots: 22 - 15
On target: 10 - 7
Possession: 55% - 45%
Fouls: 7 - 5
Offsides: 7 - 5
Sumber: Sportskeeda, The Athletic
Baca ini juga ya!
- Der Klassiker: 5 Hal yang Perlu Diketahui dari Duel Borussia Dortmund vs Bayern Munchen
- Paul Pogba dan 6 Pemain Lain yang Mungkin Tinggalkan Manchester United Musim Depan
- Sundulan Sempurna Sergio Ramos, Umpan Presisi Luka Modric
- Hari Ini 6 Tahun Lalu: Real Madrid Raih La Decima, Saat Mental Juara Berbicara
- Milan vs Liverpool 2007, Kaka: Itu Pertanda dari Tuhan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35 -
Cedera, Frenkie de Jong Tinggalkan Timnas Belanda
Liga Spanyol 6 September 2025, 14:10 -
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik Barcelona
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:32 -
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
Liga Inggris 6 September 2025, 16:11 -
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:01 -
Jadwal Live Streaming Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025 di MOJI Hari Ini, 6 September 2025
Voli 6 September 2025, 15:52 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Livoli Divisi Utama Putri 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 6 September 2025, 15:46 -
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
Liga Italia 6 September 2025, 15:38 -
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Kick-off Pukul 19.30 WIB!
Tim Nasional 6 September 2025, 15:19 -
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24