Kisah Pahit Lyon: Dari juara Ligue 1 hingga Degradasi karena Utang
Gia Yuda Pradana | 25 Juni 2025 10:13
Bola.net - Lyon, salah satu klub paling bersejarah di Prancis, terdegradasi ke Ligue 2 bukan karena kalah di lapangan, tapi karena tumpukan utang. DNCG, badan pengawas keuangan sepak bola Prancis, menjatuhkan hukuman setelah klub gagal memenuhi standar finansial.
Pemilik Lyon, John Textor, gagal meyakinkan DNCG bahwa situasi keuangan klub sudah membaik. Sebelumnya, ia yakin penuh, bahkan menyatakan, seperti dikutip BBC Sport, “Kami telah membuat berbagai investasi dalam beberapa pekan terakhir. Semuanya baik secara finansial.”
Namun, keyakinan itu tak cukup. Lyon harus menerima kenyataan pahit: mereka kehilangan tempat di kasta tertinggi meski baru saja lolos ke kompetisi Eropa.
Dari Dominasi ke Degradasi
Antara 2002 hingga 2008, Lyon menjadi raja sepak bola Prancis dengan tujuh gelar Ligue 1 beruntun. Mereka bahkan mencapai semifinal Liga Champions pada 2020 dan belum pernah bermain di Ligue 2 sejak 1989.
Kini, sejarah itu tampak seperti bayangan yang jauh. Klub mengumumkan bahwa Eagle Football Group—pemilik 77% saham Lyon—memiliki utang sebesar £422 juta atau sekitar Rp8,7 triliun.
“Kami sungguh tidak mengerti bagaimana keputusan administratif bisa menjatuhkan klub sebesar ini,” tulis Lyon dalam pernyataan resminya. Mereka menegaskan akan mengajukan banding dan mempertahankan tempat di Ligue 1.
Jalan Panjang Menyelamatkan Keuangan
Lyon sudah mencoba berbagai cara untuk memperbaiki kondisi finansialnya. Mereka menjual Maxence Caqueret ke Como dan Rayan Cherki ke Manchester City dengan total £45 juta atau sekitar Rp925 miliar.
Mereka juga melepas pemain bergaji tinggi seperti Alexandre Lacazette dan Anthony Lopes. Namun, semua itu belum cukup untuk menghapus keraguan DNCG.
“Berkat suntikan modal dari para pemegang saham dan penjualan Crystal Palace, arus kas kami meningkat tajam,” kata Lyon dalam pembelaannya. “Kami sekarang punya dana yang cukup untuk musim 2025/26.”
Efek Domino: Nasib Palace di Ujung Tanduk
Semua ini bukan cuma tentang Lyon. Crystal Palace—klub yang ikut dikendalikan Textor—juga kena imbasnya. Mereka lolos ke Liga Europa usai menjuarai FA Cup, tapi posisi mereka kini terancam.
UEFA melarang dua klub di bawah kepemilikan yang sama tampil di kompetisi yang sama. Lyon finis di posisi enam Ligue 1, lebih tinggi dari Palace. Berdasarkan regulasi, Lyon berhak atas tempat di Eropa, bukan Palace.
Akan tetapi, degradasi Lyon bisa membuat mereka kehilangan hak tersebut. Sekarang, Palace diselubungi atmosfer penuh kecemasan. Klub London tersebut menunggu kejelasan apakah hasil Lyon musim lalu akan dihapus sepenuhnya.
Masa Depan yang Masih Kabur
Lyon sudah memastikan akan mengajukan banding terhadap keputusan ini. Apabila gagal, mereka bisa melanjutkan proses hukum lebih jauh, yang artinya proses ini tak akan cepat selesai.
Pertanyaannya: apakah Lyon dapat menunda eksekusi degradasi hingga proses banding rampung? Apakah Textor dapat benar-benar meyakinkan otoritas kalau Lyon telah membaik secara keuangan?
Sementara itu, Palace terjebak dalam ketidakpastian. Mereka mungkin harus menunggu lebih lama. Bahkan klub seperti Nottingham Forest pun ikut memantau situasi, berharap Palace kehilangan tiket Eropa, yang bisa dialihkan ke mereka.
Yang jelas, saat ini, segalanya masih abu-abu. Lyon sedang bertarung di luar lapangan, mempertaruhkan masa depan yang penuh sejarah—sementara Eropa menunggu siapa yang layak bertempur di panggung mereka.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Duel Sengit BRI Super League 2025/26: Keyakinan Persik Curi Poin dari Persija di Solo
Bola Indonesia 20 November 2025, 16:22
-
Chiellini Ungkap Upaya Juventus Pertahankan Kenan Yildiz dari Kepungan Madrid dan Chelsea
Liga Italia 20 November 2025, 16:09
-
Mengapa Yamaha Ngebet Pindah ke Mesin V4 di MotoGP 2026? Ini Bedanya dengan Mesin Inline-4
Otomotif 20 November 2025, 11:14
LATEST UPDATE
-
Battle of WAGs Liga Italia 2025/2026: Inter vs Milan
Bolatainment 21 November 2025, 14:57
-
Alexander Zwiers Buka-bukaan, Ini Alasan Nova Arianto Sangat Cocok Latih Timnas U-20
Open Play 21 November 2025, 14:48
-
Battle of WAGs Liga Inggris 2025/2026: Arsenal vs Tottenham
Bolatainment 21 November 2025, 14:38
-
Rafael Leao Puji Adaptasi Cepat Christian Pulisic di Lini Serang AC Milan
Liga Italia 21 November 2025, 14:37
-
Nonton Liga Inggris: Arsenal vs Tottenham, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 21 November 2025, 14:28
-
Gattuso Woles Ditanya Irlandia Utara, Tapi Murka Ditanya Soal Chiesa, Ada Apa?
Piala Dunia 21 November 2025, 13:57
-
Link Live Streaming PSM Makassar vs PSBS Biak di Vidio - BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 21 November 2025, 13:42
LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13













