Klarifikasi BPBD Sumut Soal Kontainer Bantuan Aceh yang Viral: Ada Kesalahpahaman Informasi

Serafin Unus Pasi | 31 Desember 2025 15:29
Klarifikasi BPBD Sumut Soal Kontainer Bantuan Aceh yang Viral: Ada Kesalahpahaman Informasi
Pihak BNPD Sumatera Utara mengadakan pertemuan dengan relawan Alas Gimbal dan Pelni untuk mengklarifikasi persoalan distribusi bantuan (c) Dok. Diskominfo Provinsi Sumatera Utara

Bola.net - Sebuah video yang memperlihatkan keributan antara sejumlah pejabat dan relawan terkait kontainer bantuan kemanusiaan yang diduga tertahan di Medan viral di berbagai platform media sosial. Bantuan tersebut dikabarkan ditujukan untuk korban bencana di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Menanggapi viralnya informasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memberikan klarifikasi. Kepala BPBD Sumut, Tuahta Saragih, membantah pihaknya sengaja menahan bantuan untuk Aceh Tamiang.

Advertisement

Ia menegaskan kesiapan Pemprov Sumut untuk memfasilitasi pengiriman bantuan tersebut secepatnya, meski mengakui terjadi kesalahan teknis dalam proses awal pengiriman.

“Untuk proses pengirimannya, kita dari Pemprov Sumut siap mengirim bantuan ini ke Aceh Tamiang. Termasuk membayar biaya container yang sebelumnya dibebankan oleh PT Pelni kepada Relawan Gimbal Alas Jatim,” kata Tuahta dalam keterangan resmi yang dikutip dari laman Pemprov Sumut, Rabu (31/12/2025).

1 dari 3 halaman

Akar Permasalahan: Tumpang Tindih Pengiriman

Menurut penjelasan resmi, permasalahan berawal dari pengiriman bantuan dari BPBD Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 10 kontainer untuk korban bencana di Sumatera Utara. Dalam momentum yang sama, terdapat dua kontainer terpisah yang dikirim secara bersamaan oleh Relawan Gimbal Alas Malang, Jatim, melalui PT Pelni.

Saat semua kontainer tiba di Medan, seluruhnya dibawa ke Gedung Serbaguna (GSG) Pemprov Sumut. Hal ini dilakukan karena Pemprov Sumut hanya menerima konfirmasi resmi dari BPBD Jatim mengenai pengiriman 10 kontainer bantuan untuk Sumut.

“Kita tidak tahu ternyata ada dua kontainer yang milik Relawan Gimbal Alas ikut dibongkar di sini. Untuk pengirimannya, kita siap membayar,” jelas Tuahta.

2 dari 3 halaman

Ada Kesalahpahaman dalam Distribusi Informasi

Tuahta menegaskan bahwa insiden ini bermula dari kesalahpahaman informasi. Ia menyatakan Pemprov Sumut bertanggung jawab untuk membantu mengirimkan kedua kontainer milik relawan tersebut ke Aceh, meski pada awalnya tidak mengetahui adanya muatan bantuan untuk provinsi tetangga itu.

“Ini ada kesalahpahaman informasi. Pemprov Sumut bertanggung jawab membantu pengiriman,” ujarnya.

Ia juga menyatakan pemahamannya bahwa Aceh merupakan salah satu daerah yang terdampak bencana banjir, banjir bandang, dan longsor. Saat ini, BPBD Sumut masih terus bekerja mendistribusikan berbagai bantuan yang masuk, mengingat dampak bencana di wilayahnya juga cukup berat dan berlarut.

3 dari 3 halaman

Adakan Pertemuan untuk Penyelesaian

Untuk menyelesaikan masalah ini, telah diadakan pertemuan pada Senin (29/12/2025) di GSG Pemprov Sumut. Pertemuan dihadiri oleh perwakilan Relawan Gimbal Alas, PT Pelni, BPBD Sumut, serta Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumut, Basarin Tanjung.

Sementara itu, perwakilan dari relawan mengharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan, mengingat bantuan yang dikirim berasal dari sumbangan masyarakat.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan tidak lagi ada mispersepsi publik bahwa bantuan untuk Aceh sengaja ditahan, dan proses pengiriman dapat segera dilaksanakan.

Disadur dari Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra, Diunggah 31 Desember 2025

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE