Target 98% Warga Punya Rekening, Apa Peran OJK dalam Menjaga Keamanannya?
Editor Bolanet | 11 Oktober 2025 18:00
Bola.net - Pemerintah tengah mengakselerasi transformasi digital dalam sektor keuangan secara masif. Langkah strategis ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan perbankan hingga ke seluruh lapisan masyarakat.
Sebuah target ambisius pun telah ditetapkan dalam agenda pembangunan ekonomi nasional. Dalam dua tahun ke depan, 98% masyarakat Indonesia diharapkan sudah memiliki rekening bank.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pencapaian target ini krusial. Kepemilikan rekening akan menjadi fondasi utama dalam efektivitas penyaluran program pemerintah.
Selain itu, inklusi keuangan yang meluas diyakini akan menjadi motor penggerak berbagai agenda prioritas. Program ini mencakup penguatan ekonomi kerakyatan hingga pengentasan kemiskinan ekstrem.
Namun, di tengah upaya percepatan tersebut, pemerintah juga fokus pada penguatan integritas sistem keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil langkah tegas untuk memitigasi berbagai risiko.
Upaya ini mencakup peninjauan ulang regulasi hingga penindakan terhadap aktivitas ilegal. Tujuannya adalah membangun ekosistem keuangan yang inklusif, aman, dan dapat diandalkan oleh publik.
Target Inklusi Keuangan dan Efektivitas Bantuan Sosial
Pemerintah secara resmi menargetkan tingkat inklusi keuangan nasional mencapai 98% pada tahun 2027. Target ini menjadi salah satu prioritas utama untuk mendorong pemerataan akses ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan optimisme pemerintah terkait pencapaian target tersebut. Menurutnya, hal ini akan menjadi lompatan besar dalam struktur keuangan domestik.
“Pertama, tentu kami berharap target 98% dapat tercapai pada 2027,” ujar Airlangga kepada wartawan usai Rakornas TPAKD, Jumat (10/10/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kepemilikan rekening yang merata akan berdampak langsung pada akurasi penyaluran bantuan sosial. Dengan demikian, program pemerintah dapat menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan secara lebih presisi.
“Ini kami dorong karena dengan setiap keluarga memiliki rekening, bagi pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial dan beberapa program pemerintah lainnya akan lebih tepat sasaran,” katanya.
Menjaga Integritas: OJK Blokir Ribuan Rekening Judi Online
Sejalan dengan upaya perluasan akses, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memperketat pengawasan terhadap aktivitas keuangan ilegal. Salah satu fokus utamanya adalah pemberantasan praktik judi daring yang meresahkan.
Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital, OJK telah menginstruksikan perbankan untuk memblokir puluhan ribu rekening. Rekening-rekening tersebut teridentifikasi memiliki keterkaitan dengan transaksi judi daring.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, memaparkan jumlah rekening yang telah ditindak. “OJK juga telah meminta bank untuk melakukan pemblokiran terhadap 27.395 rekening, yang sebelumnya berjumlah 25.912 rekening,” ujar Dian.
Langkah tegas ini merupakan bagian dari komitmen OJK untuk melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Perbankan juga diminta untuk memperkuat proses uji tuntas terhadap identitas nasabah yang berisiko tinggi.
Evaluasi Aturan Rekening Pasif Demi Perlindungan Nasabah
Di sisi regulasi, OJK kini tengah melakukan peninjauan ulang terhadap aturan pengelolaan rekening tidak aktif atau dormant. Langkah ini diambil untuk memberikan kepastian hukum yang lebih solid bagi nasabah maupun industri perbankan.
Dian Ediana Rae menegaskan bahwa OJK akan menggunakan kewenangannya untuk memastikan stabilitas sektor perbankan tetap terjaga. Revisi aturan ini menjadi salah satu instrumen penting dalam mencapai tujuan tersebut.
"OJK dalam kewenangannya berdasarkan undang-undang akan melakukan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan. Itu yang penting," ujar Dian Ediana Rae.
Evaluasi ini juga bertujuan untuk memperjelas hak dan kewajiban setiap pihak terkait rekening pasif. Dengan demikian, potensi penyalahgunaan, seperti praktik jual beli rekening untuk kejahatan keuangan, dapat diminimalisasi secara efektif.
Saat ini, ketentuan mengenai rekening pasif masih diatur melalui kebijakan internal masing-masing bank. Namun, seluruh kebijakan tersebut tetap harus mengacu pada prinsip kehati-hatian serta regulasi perlindungan konsumen yang berlaku.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Indonesia Jadi Negara ke-15 di Dunia yang Akui HAKI Sebagai Agunan, Apa Dampaknya?
News 8 Oktober 2025, 17:23 -
Menkeu Purbaya Jawab Usulan Gaji PNS Daerah Ditanggung Pusat
News 8 Oktober 2025, 10:45 -
Syarat dan Cara Daftar Rekrutmen BPKH 2025
News 7 Oktober 2025, 16:35 -
Prabowo Sebut Kerugian Negara Akibat Tambang Ilegal di Babel Capai Rp300 Triliun
News 7 Oktober 2025, 16:29
LATEST UPDATE
-
Prediksi Belanda vs Finlandia 12 Oktober 2025
Piala Dunia 12 Oktober 2025, 01:29 -
Ini Alasan Bruno Fernandes Tolak Tawaran Rp2,25 Triliun dari Arab Saudi
Liga Inggris 11 Oktober 2025, 23:43 -
Mike Maignan Bisa Pergi, AC Milan Punya Dua Pilihan Kiper Baru Musim Depan
Liga Italia 11 Oktober 2025, 23:15 -
Cedera di Timnas Prancis, Kylian Mbappe Kembali ke Real Madrid Lebih Cepat
Liga Spanyol 11 Oktober 2025, 22:45 -
Meski Sulit, Luciano Leandro Tetap Yakin Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Irak
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 22:25 -
Jay Idzes Born-Leader, Motivasi Pemain Timnas Indonesia Raih Tujuan Besar
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 22:12 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 11 Oktober 2025, 22:02 -
Wartawan Arab Saudi Prediksi Timnas Indonesia Kalahkan Irak, Ini Skornya
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 21:49 -
Wartawan Irak Masih Ingat Momen Juara Piala Asia 2007 di SUGBK
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 21:31
LATEST EDITORIAL
-
3 Pemain Manchester United yang Berpotensi Cabut Januari Nanti, Mainoo Salah Satunya
Editorial 10 Oktober 2025, 15:51 -
Jangan Cari Penjaga Gawang MU, Ini 5 Kiper Terbaik Premier League Musim Ini
Editorial 10 Oktober 2025, 15:12 -
Nasib 6 Pemain MU yang Dilepas Ruben Amorim Musim Ini, Adakah yang Sukses?
Editorial 10 Oktober 2025, 14:27 -
6 Striker Baru Premier League dengan Harga Fantastis, Siapa yang Paling Gacor?
Editorial 10 Oktober 2025, 13:50 -
Dari Wirtz hingga Sancho: 5 Pemain Baru Premier League yang Kesulitan di Awal Musim
Editorial 9 Oktober 2025, 14:49