
Bola.net - Real Madrid kembali membuktikan mental juaranya di Liga Champions. Meski diterpa krisis pemain belakang, mereka tetap mampu melangkah ke babak 16 besar dengan penuh percaya diri.
Sang juara bertahan mengatasi Manchester City dengan agregat 6-3. Dua kemenangan diraih, termasuk kemenangan 3-1 di Santiago Bernabeu yang memastikan langkah mereka ke fase berikutnya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari keseimbangan permainan. Madrid tidak hanya tajam di depan, tetapi juga mampu bertahan dengan disiplin meski lini belakang tidak dalam kondisi terbaik.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Pertahanan, Kunci Kebebasan Menyerang
Gelandang Madrid, Jude Bellingham, menyoroti pentingnya aspek pertahanan dalam kemenangan timnya. "Hal terpenting bagi kami adalah sisi defensif. Kami tahu bahwa setelah itu terkunci, kami bisa menyerang dengan lebih bebas," ujarnya kepada TNT Sports.
Ucapan Bellingham terbukti di lapangan. Madrid mengunci pergerakan lini depan City di kedua leg meskipun harus menghadapi gelombang serangan lawan yang tak henti-hentinya.
Dengan pertahanan yang kokoh, Madrid mampu menampilkan permainan menyerang yang efektif. Kylian Mbappe menjadi bintang dengan hat-trick di leg kedua, mencetak gol pada menit ke-4, 33, dan 61.






Mentalitas Juara di Tengah Krisis Cedera
Tidak hanya City yang mengalami badai cedera, Madrid juga menghadapi situasi serupa. Namun, mereka menunjukkan bahwa pengalaman dan kepemimpinan di ruang ganti tetap menjadi faktor pembeda.
"City mengalami beberapa cedera, begitu juga dengan kami. Namun, pengalaman sangat penting, terutama dalam kepemimpinan di ruang ganti," kata Bellingham.
Madrid mampu mengatasi absennya sejumlah pemain belakang dengan kedisiplinan taktik dan ketangguhan mental. Hal ini membuat mereka tetap tangguh di saat-saat krusial.
Siapa Lawan Madrid di Babak 16 Besar?
Setelah menyingkirkan City, Madrid kini menunggu lawan di babak 16 besar. Mereka akan menghadapi salah satu dari rival sekota, Atletico Madrid, atau Bayer Leverkusen.
Dua tim itu sama-sama berpotensi menyulitkan. Namun, Madrid memiliki modal besar dengan performa apik serta pengalaman dalam menghadapi laga-laga besar.
Jika bisa mempertahankan keseimbangan antara pertahanan dan serangan, dengan kualitas skuadnya, Madrid adalah tim yang menakutkan. Man City sudah membuktikannya.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Hat-trick Kylian Mbappe: Santiago Bernabeu Panggungnya, Man City Korbannya
- Real Madrid: Sang Raja yang Terlalu Perkasa untuk Manchester City
- PSV dan Mentalitas Pemenang: Tahu Harus Mencetak Gol Lebih Banyak dari Juventus dan Mereka Melakukannya!
- Juventus Tersungkur di Markas PSV: Apa yang Kurang dari Si Nyonya Tua?
- Noa Lang, Nomor 10 PSV yang Meneror dan Mengacak-acak Pertahanan Juventus
- Agresivitas PSV, Drama Perpanjangan Waktu, dan Hancurnya Harapan Juventus
- Rapor Pemain Juventus ketika Disingkirkan PSV: Pemain Terbaiknya Kiper Michele Di Gregorio!
- Benfica di Antara Dua Raksasa, Liverpool dan Barcelona
- Kejamnya Sepak Bola: Harapan Celtic Sirna dengan Cara Paling Menyakitkan
- Mental Baja dan Strategi Cerdas: Senjata Club Brugge Tundukkan Atalanta
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...