
Bola.net - Pengamat sepak bola, Tommy Welly, angkat bicara soal sempat maraknya kabar ada klub sepak bola Indonesia yang telat membayar gaji pemain mereka. Ia beranggapan, kabar seperti ini sejatinya tabu untuk diungkap.
Menurut Towel, sapaan karibnya, kabar yang sempat ramai belakangan soal adanya klub yang menunggak gaji, pemain asing kabur, dan pelatih yang sampai melelang barang-barang pribadinya bukan hal yang sehat.
"Dari materi kursus tentang integritas sepak bola yang pernah saya ikuti tentang match fixing, ini sebenarnya hal-hal tabu yang tak boleh diungkap," kata Towel, dalam siniar di kanal salah seorang anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Menurut Towel, ada sejumlah alasan di balik ditabukannya pengungkapan krisis tersebut kepada publik. Mantan jurnalis ini mengatakan bahwa pengungkapan ini merupakan 'undangan' terhadap para pelaku match fixing.
"Begitu hal-hal tersebut diungkap, itu seolah-olah membuka pintu dan memberi kode besar," papar Towel.
"Karenanya, dalam diskursus match fixing, ini adalah hal tabu yang tak boleh diungkap kepada publik," sambungnya.
Sebelumnya, lazim terjadi di Indonesia, beredar kabar bahwa ada klub profesional yang mengalami kesulitan keuangan. Walhasil, mereka telat membayar gaji para penggawa tim.
Jelang akhir 2023 ini, sejumlah klub diketahui sempat telat membayar gaji pemain. Ada klub yang berusaha menutupi, tapi ada juga yang terang-terangan mengaku kesulitan keuangan.
Salah satu klub yang terus terang mengalami masalah keuangan ini adalah PSIS. Menurut mereka, hal ini tak lepas dari berkurangnya animo suporter mendukung langsung tim tersebut dalam laga kandang mereka.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Pengaruhi Ekosistem Industri Sepak Bola
Towel menilai, masalah keuangan ini berkaitan dengan masalah match fixing. Sementara itu, match fixing sendiri berpengaruh terhadap pengembangan industri sepak bola.
"Yang pasti, tidak terjadi integritas," tutur Towel.
"Kalau tak ada integritas, harapan industri yang dibangun agak berat," ia menambahkan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Vigit Waluyo dan 2 Tersangka Lain Kasus Match Fixing Liga 2 2018 Resmi Ditahan Satgas Antimafia Bola
- Eks Ketum PSSI Minta PSSI dan Satgas Antimafia Bola Usut Rumah Judi jadi Sponsor Klub
- Jika Terbukti Terlibat Match Fixing, PSS Sleman Bisa Didegradasi
- Kode Disiplin PSSI: PSS Sleman Diduga Terkait Kasus Match Fixing Liga 2 2018, Berpotensi Sanksi Degr
- Pengaturan Skor Dibongkar Satgas Antimafia Bola, Ada 3 Klub yang Terancam Hukuman
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 14 Januari 2025 10:04
Bung Towel Sindir STY Cocoknya Jualan, Jeje: Setidaknya Jaga Etika
-
Tim Nasional 8 Januari 2025 13:20
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Membedah Karier Ong Kim Swee: Beda Nasib di Indonesia dan Malaysia, Persik Bakal Dibawa ke Mana di BRI Super League?
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...