
Bola.net - Persoalan match fixing kembali menjadi buah bibir pencinta sepak bola Indonesia belakangan ini. Hal tersebut tak lepas dari diumumkannya delapan tersangka pelaku match fixing, yang satu di antaranya adalah tokoh sepak bola nasional, Vigit Waluyo, oleh Kapolri, Listyo Sigit, Rabu (13/12).
Match fixing sendiri merupakan salah satu penyakit kronis di sepak bola Indonesia. Tindakan lancung ini bahkan disebut sudah terjadi sejak era 80-an.
Sejumlah tokoh disebut tersangkut dalam skandal ini. Ada juga yang terang-terangan mengaku pernah diajak ke dalam permufakatan lancung tersebut.
Salah satu tokoh yang mengaku sempat diajak untuk melakukan match fixing tersebut adalah Justinus Lhaksana. Pengamat sepak bola Indonesia ini pernah diajak bersekongkol melakukan match fixing ketika ia masih menangani Timnas Futsal Indonesia, beberapa waktu lalu.
Bagaimana selengkapnya kisah Coach Justin saat dibujuk dalam persekongkolan tersebut? Simak artikel di bawah ini.
Ditawari Suap Ofisial Uzbekistan
Justin, dalam siniar Grind Boys di kanal Gofar Hilman, mengaku sempat hampir disuap ketika menangani Timnas Futsal Indonesia. Waktu itu, ia berstatus sebagai Direktur Teknik Timnas Futsal Indonesia pada sebuah ajang di Dubai, 2009 lalu.
Justin menuturkan, waktu itu, ia dihampiri oleh salah seorang ofisial Uzbekistan. Kepadanya, ofisial itu meminta agar Indonesia mengalah dengan skor 0-13.
"Karena kalau kita kalah 0-13, Uzbekistan nggak ketemu Iran. Mereka ingin menghindari Iran," ucap Justin, dalam siniar tersebut.
Menurut Justin, ia tak secara langsung menolak upaya suap tersebut. Pria keturunan Belanda tersebut mengaku akan berdiskusi dulu dengan timnya.
"Dan, saya tahu bahwa tim saya tidak mau. Akhirnya, Uzbekistan bertemu Iran. Mereka akhirnya dibantai dan nggak lolos," katanya.
Keuntungan Berlipat Ganda
Lebih lanjut, Justin pun mengatakan bahwa match fixing ini bisa berhubungan erat dengan judi. Dengan melakukan match fixing, seseorang bisa mendapat keuntungan yang berlipat ganda dibanding uang yang harus dikeluarkan untuk menyuap.
"Nggak mungkin menyuap Rp100 juta, lalu cuma menang Rp200 juta," tukas Coach Justin.
"Pasti menangnya Rp10 miliar," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Tersangka Kasus Match Fixing: Vigit Waluyo, Sosok Sakti dari Football Family Indonesia
- Kapolri Update Kasus Match Fixing di Sepak Bola Indonesia: VW Salah Satu Aktor Intelektual, Namanya
- Jadi Tersangka, Vigit Waluyo Diharap Bantu Bongkar Gurita Match Fixing di Indonesia
- Satgas Independen Antimafia Sepak Bola Siap Dukung Polisi Kembangkan Pengusutan Kasus Match Fixing d
- Ketua PSSI Erick Thohir Siap Ganyang Wasit yang Terlibat Match Fixing
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 8 September 2024 21:31
Rafael Struick Diharap Turun dulu ke Tim U-20 atau U-23: Biar Matang Dulu!
-
Tim Nasional 5 September 2024 12:54
Timnas Indonesia Diminta Waspadai Provokasi Arab Saudi: Harus Pintar
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 12:07
-
Bola Indonesia 21 Oktober 2025 12:05
-
Liga Eropa UEFA 21 Oktober 2025 11:48
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 11:47
-
Otomotif 21 Oktober 2025 11:46
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 11:44
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...