Bola.net - Sebuah kabar mengejutkan datang dari Persipura Jayapura. Rabu (06/01) ini, klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut resmi menghentikan seluruh aktivitas mereka.
Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano membeber alasan di balik keputusan timnya menghentikan seluruh aktivitas mereka. Hal ini tak lepas dari masalah finansial yang membelit klub tersebut.
Menurut BTM, sapaan karib Benhur Tomi Mano, masalah finansial ini merupakan buntut dari berhentinya sokongan Bank Papua. Walhasil, Wali Kota Jayapura ini menambahkan, sejak kompetisi Shopee Liga 1 2020 terhenti pada Maret 2020 lalu, keuangan Persipura hanya disokong oleh Freeport, Kuku Bima, dan anggaran dari internal manajemen.
"Kami sangat menyayangkan situasi ini. Padahal, kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC CUP 2021. Tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial," kata BTM, dalam rilis yang diterima redaksi Bola.net.
Menurut BTM, manajemen Persipura kaget dengan keputusan Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak. Padahal, ia menambahkan, pihak Persipura mendengar pernyataan Komisaris Utama Bank Papua bahwa tetap akan ada dana untuk pembinaan pemain Persipura walaupun kompetisi tidak berjalan.
"Kami sebenarnya sudah beberapa kali meminta kejelasan dan kepastian dari Bank Papua. Namun, baru hari ini mereka menyatakan tidak membayar. Seandainya sejak awal disampaikan, mungkin kita akan mencari jalan lain sebagai solusi. Jadi selama ini kita digantung-gantung terus untuk sesuatu yang ternyata tidak jelas. Kita di PHP berbulan-bulan," tuturnya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.