
Bola.net - Pernyataan Plt Ketua BOPI, Haryo Yuniarto, tentang kerjasama PSSI dengan News Corps (NC) dalam pengelolaan hak komersial kompetisi, ditanggapi oleh PSSI. Otoritas tertinggi sepak bola Indonesia ini balik menyebut Haryo asal berkomentar, tanpa paham substansi permasalahan.
Menurut Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, komentar yang dilontarkan Haryo tendensius. Saleh menyebut, Haryo beranggapan bahwa PSSI dan LPIS sekumpulan orang-orang yang mau menggadaikan sepakbola nasional kepada pihak asing.
"Haryo sebaiknya mendalami dulu substansi permasalahan baru berkomentar. Mengapa BOPI begitu semangat menekan PSSI, yang notabene merupakan federasi yang sah?" tanya Saleh.
Lebih lanjut, Saleh menjelaskan bahwa Haryo salah memahami persoalan. Dalam pandangan Haryo, sebut Saleh, NC seakan bakal mengelola kompetisi. Padahal yang dikelola NC hanya hak komersialnya saja.
"Segala aspek komersial yang melekat di PSSI dan kompetisinya akan dieksplorasi oleh NC guna mendatangkan revenue, yang benefitnya akan dinikmati oleh PSSI dan klub-klub anggotanya secara proporsional," paparnya.
Sementara, Saleh menambahkan, bahwa jangka waktu kerjasama, yang sampai 30 tahun, bukanlah tanpa ketentuan khusus. Ada klausul di mana secara periodik, rencananya tiga tahun sekali, perjanjian akan dievaluasi.
"PSSI juga masih memiliki otoritas penuh melakukan kontrol di aspek regulasi. Jadi NC bukan mendapatkan cek kosong selama 30 tahun dan bebas mengatur apa saja. Mereka fokus dan konsen menggarap sisi komersial saja," Saleh menandaskan. (den/lex)
Menurut Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, komentar yang dilontarkan Haryo tendensius. Saleh menyebut, Haryo beranggapan bahwa PSSI dan LPIS sekumpulan orang-orang yang mau menggadaikan sepakbola nasional kepada pihak asing.
"Haryo sebaiknya mendalami dulu substansi permasalahan baru berkomentar. Mengapa BOPI begitu semangat menekan PSSI, yang notabene merupakan federasi yang sah?" tanya Saleh.
Lebih lanjut, Saleh menjelaskan bahwa Haryo salah memahami persoalan. Dalam pandangan Haryo, sebut Saleh, NC seakan bakal mengelola kompetisi. Padahal yang dikelola NC hanya hak komersialnya saja.
"Segala aspek komersial yang melekat di PSSI dan kompetisinya akan dieksplorasi oleh NC guna mendatangkan revenue, yang benefitnya akan dinikmati oleh PSSI dan klub-klub anggotanya secara proporsional," paparnya.
Sementara, Saleh menambahkan, bahwa jangka waktu kerjasama, yang sampai 30 tahun, bukanlah tanpa ketentuan khusus. Ada klausul di mana secara periodik, rencananya tiga tahun sekali, perjanjian akan dievaluasi.
"PSSI juga masih memiliki otoritas penuh melakukan kontrol di aspek regulasi. Jadi NC bukan mendapatkan cek kosong selama 30 tahun dan bebas mengatur apa saja. Mereka fokus dan konsen menggarap sisi komersial saja," Saleh menandaskan. (den/lex)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...