AC Milan dan Masalah Striker yang Tak Kunjung Usai: Rp1 Triliun Lebih hanya untuk 21 Gol

AC Milan dan Masalah Striker yang Tak Kunjung Usai: Rp1 Triliun Lebih hanya untuk 21 Gol
Christopher Nkunku. (c) dok. acmilan.com

Bola.net - Sudah beberapa musim terakhir AC Milan kesulitan menemukan sosok pencetak gol yang benar-benar tepat. Mereka mencoba berbagai cara di bursa transfer, tetapi hasilnya tidak banyak berubah. Masalah di lini depan seolah menjadi lingkaran yang terus berputar tanpa ujung.

Sejak era Olivier Giroud, keraguan terus muncul: apakah Milan masih memiliki penyerang murni yang bisa diandalkan? Memang, beberapa pemain sayap dan gelandang menyerang kerap menutup kekosongan itu. Akan tetapi, inti masalah tetap sama—tidak ada striker yang mampu menjadi tumpuan utama di depan gawang lawan.

Kini, situasi semakin terasa berat. Rossoneri sudah mengeluarkan dana besar, tetapi imbal hasilnya minim. Secara finansial, mereka seperti “berutang” pada bursa transfer, sementara krisis gol tetap menghantui.

1 dari 3 halaman

Sulitnya Memperbaiki Produktivitas Gol Milan

Sulitnya Memperbaiki Produktivitas Gol Milan

Henrikh Mkhitaryan dan Alvaro Morata dalam laga final Piala Super Italia 2024 antara AC Milan dan Inter Milan, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf Qadri

Menurut laporan MilanNews, total dana yang digelontorkan Milan dalam beberapa tahun terakhir mencapai lebih dari €100 juta—sekitar Rp1,7 triliun—untuk mendatangkan deretan penyerang anyar. Nama-nama seperti Noah Okafor, Alvaro Morata, Santiago Gimenez, dan Christopher Nkunku datang dengan harapan bisa memperbaiki produktivitas gol tim.

Sayangnya, kenyataan di lapangan jauh dari ekspektasi. Gimenez belum mencetak gol di Serie A sejak akhir musim lalu, sementara Nkunku bahkan belum membuka rekening golnya di liga domestik. Dua nama lain, Okafor dan Morata, sudah angkat kaki karena dinilai tak memiliki masa depan di klub. Total kontribusi mereka? Hanya 21 gol dari empat pemain tersebut—angka yang memprihatinkan untuk investasi sebesar itu.

Kondisi ini membuat Milan harus memutar otak. Musim ini, pelatih baru Massimiliano Allegri beberapa kali mencoba menempatkan Rafael Leao dan Christian Pulisic di posisi tengah agar serangan tetap hidup. Hasilnya cukup membantu, tetapi tetap bukan solusi jangka panjang. Milan membutuhkan titik fokus sejati di lini depan, seseorang yang bisa menjadi jawaban atas krisis yang menahun ini.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 24 November 2025
Inter Milan Inter Milan
02:45 WIB
AC Milan AC Milan
2 dari 3 halaman

Saatnya Milan Bertindak

Saatnya Milan Bertindak

Ekspresi Santiago Gimenez usai AC Milan dikalahkan Cremonese di San Siro, Minggu (24/08/2025). (c) AP Photo/Luca Bruno

Beberapa bulan ke depan akan menjadi momen penting bagi Milan. Klub harus menentukan arah baru dalam strategi transfernya—apakah kembali berjudi di pasar pemain, atau membangun kekuatan dari dalam tim. Apa pun langkahnya, satu hal jelas: Milan tak bisa terus mengulang kesalahan yang sama.

Jika lini depan tak segera diperbaiki, bukan hanya ambisi meraih gelar yang terancam, tetapi juga kestabilan proyek jangka panjang klub. Dengan sejarah dan reputasi sebesar Milan, tifosi tentu menunggu lebih dari sekadar janji dan eksperimen gagal di lini serang. Saatnya Rossoneri bertindak sebelum €100 juta lainnya menguap tanpa arti.

Sumber: MilanNews, Sempre Milan