
Bola.net - AC Milan bermain imbang tanpa gol melawan tuan rumah Juventus pada pekan ke-6 Serie A 2025/26. Hasil itu, di atas kertas, bisa disebut positif. Akan tetapi, bagi tim yang berambisi menjuarai Serie A, laga tersebut menyisakan rasa frustrasi. Dua peluang emas Rafael Leao dan penalti yang gagal dieksekusi Christian Pulisic membuat Rossoneri pulang dengan kecewa.
Leao memang belum sepenuhnya kembali ke performa terbaiknya. Pemain asal Portugal itu baru pulih dari cedera yang membuatnya absen selama satu setengah bulan. Ia masuk menggantikan Santiago Gimenez pada babak kedua, dan sempat memamerkan kilasan dari gaya bermain khasnya: percaya diri, cepat, dan eksplosif.
Namun, dua peluang yang terbuang menjadi cerminan dari situasi Leao saat ini—antara rasa ingin kembali bersinar dan beban ekspektasi yang kian menumpuk. Dalam kondisi inilah, Massimiliano Allegri tampak melihat Leao sebagai potongan terakhir yang hilang untuk menyempurnakan proyek barunya di Milan.
Jika Leao bisa menemukan kembali bentuk terbaik dan rasa percaya dirinya, maka peluang Milan untuk merebut kembali Scudetto bisa jadi lebih nyata dari sebelumnya.
Kembali ke Lapangan, Kembali Mencari Irama
Begitu masuk ke lapangan, Leao langsung menunjukkan keberaniannya. Dari jarak setengah lapangan, ia mencoba menembak ke arah gawang ketika melihat Michele Di Gregorio keluar dari posisinya. Tendangan itu melambung tipis di atas mistar, cukup untuk mengingatkan publik bahwa sang winger masih memiliki naluri brilian yang sama.
Namun, dua peluang berikutnya tidak seindah itu. Ketika menerima umpan matang dari Pulisic di tiang jauh, Leao gagal menuntaskannya. Bola malah melenceng ke sisi kanan gawang. Menjelang akhir laga, umpan terobosan dari Luka Modric memberinya kesempatan lain, tetapi penyelesaian akhirnya terlalu lemah dan mudah diamankan Di Gregorio.
Pertandingan berakhir tanpa gol. Leao berjalan meninggalkan lapangan dengan kepala sedikit tertunduk—gestur yang mengisyaratkan rasa frustrasi sekaligus kesadaran bahwa ia belum kembali menjadi dirinya yang dulu.



Leao dan Masa Lalu yang Berkilau
Sejak didatangkan dari Lille pada 2019, Rafael Leao menjadi bagian penting dari perjalanan Milan modern. Musim 2021/22 menjadi puncak performanya. Ia menjadi pemain kunci dalam keberhasilan Rossoneri meraih Scudetto, dan melanjutkannya dengan torehan 15 gol di Serie A musim berikutnya—rekor pribadi terbaiknya.
Namun, dua musim terakhir berjalan tidak stabil. Leao sempat menjadi top assist Serie A pada musim 2023/24, tetapi produktivitasnya menurun drastis. Ia hanya mencetak 17 gol dalam 70 pertandingan liga terakhir—angka yang tidak sepadan dengan label bintangnya.
Kondisi itu diperburuk oleh spekulasi transfer setiap musim panas. Nama Leao kerap dikaitkan dengan klub-klub besar Eropa seperti Real Madrid atau Paris Saint-Germain (PSG). Meski begitu, Milan tetap menaruh harapan besar padanya. Allegri, yang kini menakhodai tim, tampaknya tahu betul bahwa kebangkitan Leao bisa menjadi pembeda.
Allegri dan Harapan Baru di San Siro
Kedatangan Massimiliano Allegri menandai era baru bagi Milan. Klub melakukan perombakan besar di musim panas—melepas pemain-pemain yang tidak lagi berkontribusi dan mendatangkan sosok berpengalaman seperti Luka Modric dari Real Madrid. Hasilnya terlihat di lini tengah yang kini lebih solid, serta pertahanan yang tampil disiplin.
Masalah utama justru ada di lini depan. Santiago Gimenez belum mampu menjawab ekspektasi, membuat Pulisic dan rekan-rekannya di lini kedua harus bekerja ekstra keras. Dalam laga-laga pramusim, Allegri sempat mencoba Leao sebagai penyerang tengah menggantikan Gimenez. Eksperimen itu menunjukkan keinginannya untuk menjadikan Leao bukan sekadar winger, tetapi pusat serangan Milan.
Kini, semuanya kembali pada satu hal: kebugaran dan rasa percaya diri Leao. Allegri memiliki kerangka tim yang kuat, dan hanya menunggu bintangnya kembali menyala. Bila Leao bisa menemukan ritme dan ketajamannya lagi, Milan bukan hanya akan kembali menakutkan, tetapi juga punya peluang nyata untuk menatap Scudetto dengan keyakinan baru.
Sumber: Football Italia
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- AC Milan: Maignan Benteng Terakhir, Modric Jantung Permainan, Ketajaman yang Hilang
- Juventus vs Milan: Sebuah Laga Tanpa Gol, tapi Penuh Cerita
- Sevilla vs Barcelona: Rapuh di Belakang, Hilang Kreativitas di Tengah, Mandul di Depan
- Alexis Sanchez dan Janji yang Terlupakan di Laga Sevilla vs Barcelona
- Ansu Fati di Monaco: Dari 'The Next Messi' yang Gagal Total di Barcelona Hingga Pimpin Daftar Top Skor Ligue 1
- Hasil Imbang Juventus vs Milan: Siapa Saja Tim yang Belum Terkalahkan di Serie A 2025/2026?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 6 Oktober 2025 15:47
Endrick Disarankan Cari Kesempatan Bermain Sementara di Luar Real Madrid
-
Liga Spanyol 6 Oktober 2025 15:29
3 Masalah yang Harus Dibenahi Xabi Alonso di Jeda Internasional
-
Liga Italia 6 Oktober 2025 15:24
Daya Ledak Baru di Lini Depan yang Membuat Inter Milan Kini Menakutkan
-
Liga Spanyol 6 Oktober 2025 14:24
Xabi Alonso Ingin Real Madrid Awasi Florian Wirtz, Peluang Reuni di Bernabeu
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 Oktober 2025 15:50
-
Liga Spanyol 6 Oktober 2025 15:47
-
Liga Spanyol 6 Oktober 2025 15:29
-
Liga Italia 6 Oktober 2025 15:24
-
Otomotif 6 Oktober 2025 15:15
-
Tim Nasional 6 Oktober 2025 15:03
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2025/2026
- Usai Rabiot, AC Milan Incar Eks Juventus Lainnya untuk Reuni dengan Allegri
- Rencana Robert Lewandowski Jika Didepak Barcelona: Main di Italia Bareng AC Milan!
- Hasil Juventus vs AC Milan: Diwarnai Kegagalan Eksekusi Penalti Pulisic, Laga di Turin Berakhir Seri
HIGHLIGHT
- 7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi...
- 5 Pelatih dengan Kartu Merah Terbanyak: Mourinho a...
- 10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haa...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...