Inter vs Fiorentina: Calhanogu Motor Kebangkitan, De Gea Berjuang Sendirian

Inter vs Fiorentina: Calhanogu Motor Kebangkitan, De Gea Berjuang Sendirian
Hakan Calhanoglu mencetak gol pertama Inter Milan dalam pertandingan Serie A antara Inter Milan dan Fiorentina di Milan, Italia, Rabu, 29 Oktober 2025 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Inter Milan kembali menemukan ritme kemenangan setelah sebelumnya terpuruk di Naples. Dalam laga pekan ke-9 Serie A 2025/2026 di Stadio Giuseppe Meazza, Kamis, 30 Oktober 2025, pasukan Cristian Chivu membungkam Fiorentina dengan skor meyakinkan 3-0.

Hakan Calhanoglu menjadi motor kebangkitan Nerazzurri. Gelandang asal Turki itu membuka keunggulan lewat sepakan jarak jauh pada menit ke-66, kemudian menegaskan dominasi tim dengan gol kedua melalui titik putih di menit ke-88. Di antara dua gol Calhanoglu, Petar Sucic turut mencatatkan namanya di papan skor — gol pertamanya untuk Inter.

Kemenangan ini bukan sekadar tambahan tiga poin, tetapi juga penegasan bahwa Inter belum kehilangan arah dalam persaingan Scudetto. Dengan 18 poin dari sembilan pertandingan, mereka kini hanya terpaut tiga angka dari Napoli dan AS Roma di puncak klasemen sementara.

Yang paling terasa dari kemenangan ini adalah cara Inter menguasai babak kedua. Setelah tampil hati-hati di awal laga, Chivu mampu mengubah ritme permainan dengan menekan di setiap lini, dan hasilnya, Fiorentina tak kuasa menahan gempuran di San Siro.

1 dari 3 halaman

Inter: Hakan Calhanoglu Jadi Maestro, Esposito Layak Dihargai

Inter: Hakan Calhanoglu Jadi Maestro, Esposito Layak Dihargai

Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, memberikan instruksi dari tepi lapangan dalam pertandingan Serie A antara Inter Milan dan Fiorentina di Milan, Italia, Rabu, 29 Oktober 2025 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Di kubu Inter Milan, Hakan Calhanoglu jelas menjadi pemain terbaik. Dua golnya memang mencuri perhatian, tetapi kontribusinya jauh melampaui catatan di papan skor. Ia mencatat tiga umpan kunci, akurasi operan mencapai 85 persen di area lawan (via Sofascore), serta memenangi tujuh duel sepanjang laga. Ini performa komplet dari pemain yang menjadi jantung permainan Nerazzurri musim ini.

Cristian Chivu pun patut diberi kredit atas respons cepatnya di babak kedua. Setelah jeda, Inter tampil jauh lebih tajam dan agresif. Mereka tak berhenti menyerang meski sudah unggul lebih dulu, menunjukkan karakter tim besar yang tak puas dengan kemenangan tipis.

Satu-satunya catatan “terendah” dari skuad Inter diberikan kepada Francesco Pio Esposito. Namun, itu bukan berarti tampil buruk. Striker muda tersebut bekerja keras sepanjang laga, kerap membuat lini belakang Fiorentina kerepotan, dan bahkan berpotensi mendapat hadiah penalti di babak kedua. Performanya tetap solid meski belum berbuah gol.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 2 November 2025
Hellas Verona Hellas Verona
18:30 WIB
Inter Milan Inter Milan
Serie A Serie A | 2 November 2025
Fiorentina Fiorentina
21:00 WIB
Lecce Lecce
2 dari 3 halaman

Fiorentina: De Gea Sendirian, Lini Belakang Goyah

Fiorentina: De Gea Sendirian, Lini Belakang Goyah

Santiago Castro dari Bologna mencetak ke gawang David De Gea dari Fiorentina dalam pertandingan Serie A di Florence, Italia, Minggu, 26 Oktober 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Di sisi lain, Fiorentina lagi-lagi pulang dengan tangan hampa. Ini menjadi laga kesembilan tanpa kemenangan bagi tim asuhan Stefano Pioli, yang semakin terpuruk di papan bawah, padahal mereka sempat memberi perlawanan ketat di babak pertama berkat aksi gemilang David De Gea di bawah mistar.

De Gea melakukan empat penyelamatan penting yang menjaga peluang timnya tetap hidup hingga Calhanoglu membuka keunggulan. Salah satu yang paling spektakuler adalah saat ia menggagalkan sundulan Bisseck di babak kedua. Penampilannya menjadi satu-satunya sinar di tengah performa loyo rekan-rekannya.

Sebaliknya, lini belakang Fiorentina benar-benar rapuh. Trio pertahanan Comuzzo, Viti, dan Fazzini tampil di bawah standar. Comuzzo beberapa kali ceroboh di area kotak penalti, sementara Viti justru membuat pelanggaran yang berujung kartu kuning kedua. Fazzini pun kalah dalam banyak duel dan gagal menahan tekanan dari lini tengah Inter.

Pioli mencoba mengubah arah permainan dengan beberapa pergantian pemain, tetapi hasilnya nihil. Perubahan yang dilakukannya tak banyak membantu, dan Fiorentina tetap tanpa kemenangan setelah sembilan laga berlalu — sebuah awal musim yang harus segera mereka akhiri jika tak ingin terperosok lebih dalam.

Sumber: Football Italia