Kabar Viral PHK 308 Buruh Gudang Garam, Ini Kata Serikat Pekerja

Kabar Viral PHK 308 Buruh Gudang Garam, Ini Kata Serikat Pekerja
Potongan video viral PHK massal pabrik rokok (c) dok.Liputan6

Bola.net - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan buruhnya. Kebijakan ini mengemuka di tengah viralnya video perpisahan para pekerja di media sosial.

Federasi Serikat Pekerja Rokok telah mengonfirmasi adanya efisiensi yang berdampak pada 308 orang buruh. Langkah ini disebut sebagai imbas langsung dari penurunan volume produksi perusahaan.

Kebijakan efisiensi ini sejalan dengan kinerja keuangan perseroan yang mengalami tekanan berat. Laba bersih emiten berkode saham GGRM ini tercatat anjlok sangat signifikan sepanjang semester pertama 2025.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot hingga 87,3 persen. Angkanya turun drastis menjadi hanya Rp117,16 miliar hingga Juni 2025.

Kendati kabar ini telah dikonfirmasi oleh serikat pekerja, pihak manajemen Gudang Garam belum memberikan pernyataan resmi. Hal ini menambah ketidakpastian di tengah para pelaku pasar dan juga publik.

Lantas, bagaimana penjelasan serikat pekerja mengenai mekanisme PHK ini dan seperti apa rincian kinerja keuangan perusahaan yang menjadi pemicunya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1 dari 3 halaman

Konfirmasi Serikat Pekerja dan Mekanisme Efisiensi

Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) membenarkan kabar PHK buruh Gudang Garam tersebut. Ketua Umum FSP RTMM-SPSI, Sudarto mengamini ada efisiensi di Gudang Garam imbas turunnya produksi.

"Bahwa info yang kami dapat dari struktural pengurus kami di Jatim (Jawa Timur), adanya penurunan produksi SKM (sigaret kretek mesin)," ungkap Sudarto saat dikonfirmasi oleh Liputan6.com pada hari Senin (8/9/2025).

Penurunan produksi tersebut, lanjutnya, berdampak langsung pada nasib 308 orang pekerja. Efisiensi dilakukan melalui dua skema, yakni penawaran pensiun dini dan penghentian kontrak kerja.

"(Penurunan produksi) mengakibatkan adanya kebijakan efesiensi dengan menawarkan pensiun dini terhadap pekerja PKWT serta sebagian penghentian pekerja PKWT/kontrak, dengan total sebanyak 308 orang pekerja," tutur Sudarto.

Meski begitu, ia memberikan catatan bahwa ratusan karyawan yang terdampak efisiensi tersebut bukan merupakan anggota dari FSP RTMM-SPSI.

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan GGRM

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dirilis ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja GGRM memang menunjukkan tekanan. Pendapatan perseroan tercatat turun 11,29 persen menjadi Rp44,36 triliun.

Meskipun biaya pokok pendapatan berhasil ditekan, laba bruto perusahaan tetap susut secara signifikan. Laba bruto tercatat merosot 25,26 persen menjadi hanya Rp3,78 triliun.

Penurunan yang lebih dalam terjadi pada pos laba usaha. Laba usaha GGRM anjlok hingga 68,16 persen menjadi hanya Rp513,71 miliar pada semester I 2025.

Imbasnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok sebesar 87,3 persen. Angkanya kini tersisa Rp117,16 miliar dari sebelumnya Rp925,51 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba ini juga berdampak langsung pada laba per saham dasar perseroan. Laba per saham GGRM turun drastis menjadi hanya Rp61 dari sebelumnya sebesar Rp481.

3 dari 3 halaman

Posisi Neraca

Kinerja keuangan tersebut juga tercermin pada posisi neraca keuangan perseroan. Total aset GGRM tercatat merosot menjadi Rp79,80 triliun per tanggal 30 Juni 2025.

Di sisi lain, total liabilitas atau utang perusahaan juga menurun menjadi Rp18,72 triliun. Penurunan ini diikuti oleh total ekuitas yang terkoreksi menjadi Rp61,07 triliun.

Namun, di tengah penurunan aset dan laba, posisi kas dan setara kas perseroan justru tercatat menguat. Angkanya naik menjadi Rp3,96 triliun dari Rp3,70 triliun pada akhir Desember 2024.

Kabar mengenai PHK ini sendiri ramai menjadi perbincangan setelah sebuah video menjadi viral di media sosial. Video tersebut menampilkan para pekerja yang saling bersalaman dan berpelukan dalam suasana haru.

Meskipun video tersebut belum terkonfirmasi secara resmi, para pekerja di dalamnya terlihat mengenakan seragam PT Gudang Garam Tbk. Hingga kini, pihak manajemen masih belum memberikan keterangan resmi untuk menanggapi kabar tersebut.

Disadur: Liputan6.com (Arief R.H/Agustina M)