MMA Impact Indonesia 2025: Sutanto Hartono Bahas Pergeseran Perilaku Konsumen dan Lahirnya Kategori Baru

MMA Impact Indonesia 2025: Sutanto Hartono Bahas Pergeseran Perilaku Konsumen dan Lahirnya Kategori Baru
Chairperson MMA Global Indonesia sekaligus CEO Emtek Media & Vidio, Sutanto Hartono. (c) Istimewa

Bola.net - Gelombang social commerce serta munculnya merek-merek baru dengan strategi agresif membawa dampak signifikan terhadap lanskap industri pemasaran di Indonesia.

Dalam pembukaan MMA Impact Indonesia 2025, Chairperson MMA Global Indonesia sekaligus CEO Emtek Media & Vidio, Sutanto Hartono, menegaskan bahwa perubahan perilaku konsumen telah menciptakan peta persaingan baru yang tak lagi bisa diabaikan oleh para pelaku industri.

Menurut Sutanto, sektor beauty dan kosmetik menjadi contoh paling jelas dari transformasi ini. Perubahan lanskap digital membuka kesempatan luas bagi merek-merek baru untuk tumbuh pesat dalam waktu singkat. Kini, brand yang bahkan belum dikenal lima tahun lalu mampu menjual jutaan produk per bulan berkat strategi social commerce yang tepat.

“Kita mulai mendengar nama-nama yang bahkan lima atau sepuluh tahun lalu belum ada, namun kini mampu mengirim jutaan produk setiap bulan karena mereka memaksimalkan potensi social commerce,” ujarnya dalam acara MMA Impact Indonesia 2025, Kamis (6/11/2025).

Sutanto juga menyoroti kemampuan pemain besar di industri kecantikan untuk tetap relevan di tengah perubahan cepat. Mereka tidak hanya mampu mempertahankan posisi, tetapi juga berhasil beradaptasi dengan tren konsumsi digital melalui strategi seperti affiliate marketing dan penguatan komunitas kecantikan.

“Mereka bukan hanya bertahan menghadapi gelombang startup baru, tetapi juga mengadopsi perubahan landscape hingga mampu mendorong bisnis kembali tumbuh,” jelasnya.

1 dari 1 halaman

Perkuat Strategi Marketing Mix

Sutanto menilai, perubahan besar ini menjadi pengingat bagi sektor lain untuk tidak terjebak dalam pola lama. Pergeseran media, sistem distribusi, dan cara konsumen berinteraksi menuntut para marketer untuk mengevaluasi kembali apakah strategi yang dijalankan selama ini masih relevan dan efektif.

Selain itu, ia menekankan pentingnya percepatan inovasi dalam marketing mix dan distribusi agar pelaku industri dapat menangkap momentum positif yang mulai muncul menjelang akhir tahun.

“Kita perlu memperbaiki strategi marketing mix, strategi produk, dan strategi distribusi agar kita bisa mempercepat pertumbuhan lagi,” pungkasnya.

Sumber: Liputan6/Gagas Yoga Pratomo