Sejarah Hari Jomblo Sedunia: Dari Kampus Nanjing Jadi Festival Belanja Terbesar Dunia

Sejarah Hari Jomblo Sedunia: Dari Kampus Nanjing Jadi Festival Belanja Terbesar Dunia
Bukan Sekadar Tren, Ini Sejarah 11.11 Jadi Festival Belanja Terbesar Dunia. (c) ilustrasi dibuat ai

Bola.net - Hari Jomblo Sedunia 11 November kini identik sebagai festival belanja online terbesar. Peringatan ini telah bertransformasi menjadi fenomena ekonomi global.

Padahal, perayaan 11.11 awalnya bermula dari tradisi sederhana di Tiongkok. Momen ini jauh dari hiruk pikuk komersialisme.

Titik baliknya terjadi pada 2009 ketika Alibaba Group melihat peluang komersial. Raksasa e-commerce itu mengubahnya menjadi ajang promo besar-besaran.

Pesta diskon 11.11 kini mencatatkan transaksi fantastis setiap tahun. Capaiannya bahkan melampaui Black Friday dan Cyber Monday.

Lantas, bagaimana perayaan kemandirian ini berevolusi menjadi mesin ekonomi? Berikut adalah ulasan transformasi Hari Jomblo Sedunia.

1 dari 3 halaman

Bermula dari Simbolisme Angka

Sejarah Hari Jomblo Sedunia atau Singles' Day berawal di Universitas Nanjing. Momen ini digagas pada awal 1990-an.

Sekelompok mahasiswa lajang mencari cara merayakan status mereka. Tanggal 11/11 dipilih secara simbolis.

Empat angka 'satu' dinilai mewakili individu yang berdiri sendiri. Awalnya, tradisi ini hanya dirayakan oleh para pria.

Seiring waktu, perayaan ini berkembang dan diikuti kaum perempuan. Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai kampus lain di Tiongkok.

2 dari 3 halaman

Titik Balik Komersialisasi Alibaba

Popularitas tradisi 11.11 dimanfaatkan oleh Alibaba Group pada 2009. Perusahaan itu mengubahnya menjadi festival belanja online.

Ajang 'Single’s Day Sale' kemudian menjadi fenomena baru. Pesta diskon ini langsung menarik perhatian pasar global.

Sejak saat itu, 11 November identik sebagai hari pesta diskon. Makna awalnya sebagai perayaan kemandirian mulai bergeser.

Fenomena ini menyebar cepat dari Tiongkok ke negara lain. Indonesia, Korea Selatan, hingga Jerman turut meramaikan tren belanja ini.

3 dari 3 halaman

Kekuatan Narasi 'Self-Love'

Meskipun kini sarat komersialisasi, makna asli 11.11 tetap relevan. Hari Jomblo bukanlah perayaan soal kesepian.

Pesan intinya adalah apresiasi terhadap individu. Setiap orang berhak bahagia meski tanpa pasangan.

Narasi 'self-love' atau merawat diri ini justru memperkuat daya tarik komersialnya. Memberi hadiah untuk diri sendiri menjadi aktivitas utamanya.

Perayaan ini mengajak individu bangga pada statusnya. Serta melepaskan tekanan sosial mengenai keharusan memiliki pasangan.