
Bola.net - Casey Stoner menyatakan, fakta bahwa Joan Mir merebut gelar dunia MotoGP 2020 adalah kejutan manis, mengingat rider Suzuki Ecstar ini tadinya tak jadi favorit juara pada awal musim. Hal ini Stoner nyatakan dalam wawancaranya dengan El Mundo pada Senin (23/11/2020), usai musim berakhir di Portimao, Portugal.
Awal musim ini, Mir memang sempat dua kali gagal finis dalam tiga balapan pertama, namun kemudian menggila, meraih enam podium sekaligus dan jadi rider paling konsisten di papan atas. Ia bahkan mengambil alih puncak klasemen dari Fabio Quartararo di Seri Aragon, Spanyol.
Mir pun sempat dicemaskan bakal jadi juara dunia tanpa satu pun kemenangan. Namun, ia akhirnya menggebrak dengan memenangi MotoGP Eropa. Usai finis ketujuh di MotoGP Valencia, ia pun mengunci gelar dunia. Menurut Stoner, ini berkat kerja keras Mir sepanjang musim.
Austria, Performa Paling Mengesankan

"Sebuah kejutan menyenangkan melihat Joan jadi juara. Ia memang bukan rider tercepat dan bukan pembalap yang paling bertalenta, tapi ia bekerja keras sepanjang tahun. Ia meraih semua podium yang dibutuhkan dan menang ketika ia benar-benar membutuhkannya," ujar Stoner.
Namun, yang bikin Stoner terkesan bukan kemenangan Mir di Valencia, melainkan performa apiknya di MotoGP Styria. Kala itu, Mir sempat unggul jauh, tapi balapan dihentikan sementara akibat kecelakaan Maverick Vinales. Saat restart, ia tak punya ban baru, hingga harus puas finis keempat.
"Joan bikin saya terkesan pada balapan kedua di Austria. Sungguh disayangkan bendera merah dikibarkan, ia bahkan finis tanpa podium. Padahal ia layak mendapatkan kemenangan hari itu," ungkap juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 ini.
Joan Mir Harus Lebih Waspada pada 2021
Stoner pun ditanya soal kans Mir mempertahankan gelar tahun depan. Menurutnya, bukannya mustahil Mir bisa melakukannya, namun ia harus waspada jika Marc Marquez kembali balapan usai absen lama akibat cedera. Selain itu, rider-rider lain pasti akan bekerja lebih keras demi menggulingkannya dari tahta.
"Apakah Joan bisa juara lagi? Entahlah. Saya ragu ada orang yang bisa menyamai level Marc. Tapi bisa saja terjadi. Menurut pengalaman saya, saya rasa ada banyak hal yang harus diperbaiki pada musim dingin," ungkap Stoner, yang pensiun dini dalam usia 27 tahun pada 2012 lalu.
"Saya ingat pada musim kedua saya di MotoGP, yakni pada 2007, tak seorang pun bertaruh untuk saya, tapi saya bekerja lebih keras. Saya mengerahkan segalanya, bahkan mengubah gaya hidup, sampai akhirnya jadi juara bersama Ducati. Mungkin salah satu rider akan mengubah sesuatu pada musim dingin ini, dan kita lihat saja musim depan," tutup Stoner.
Sumber: El Mundo
Video: Miguel Oliveira Menangi MotoGP Portugal 2020
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22 -
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...

















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388938/original/039910600_1761178490-Potongan_video_kasus_penyekapan_di_Tangsel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376363/original/082442900_1760002232-Pelaku_pembunuhan_pegawai_minimarket_Rest_Area_Purwakarta.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5386014/original/097769300_1760951252-WhatsApp_Image_2025-10-20_at_15.47.37__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387738/original/076818800_1761101181-Rumah_duka_mahasiswa_IPB_Anggit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388932/original/013310200_1761172568-Polda_NTT.jpeg)
![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 8 Hal SPPG Polri [Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 8 Hal SPPG Polri](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bG0tqOwy-_YI5YVW1p05N-EYIAY=/673x379/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388639/original/065791800_1761125754-WhatsApp_Image_2025-10-21_at_16.53.30__1_.jpeg)
