
Bola.net - - Jorge Lorenzo lagi-lagi harus menelan pil pahit dengan finis di posisi 12 usai start dari posisi yang sama di MotoGP Argentina pada Minggu (31/3). Masih dirundung cedera tangan dan tulang rusuk, rider Repsol Honda ini sempat nyaman berkendara dalam sesi pemanasan pada pagi hari, namun temperatur yang naik drastis pada siang hari membuatnya kesulitan.
Temperatur yang tinggi bukan satu-satunya masalah Lorenzo. Ia secara tak sengaja justru menekan tombol pembatas kecepatan pit lane saat start. Kesalahan ini membuatnya melaju di posisi terbuncit menuju tikungan pertama. Atas alasan ini, sang lima kali juara dunia harus susah payah memperbaiki posisi.
"Sungguh sulit dipercaya. Di Qatar dengan kopling, dan di sini dengan pit limiter... seolah saya menekannya tanpa sadar. Saya ingat menekan tombol prosedur start, tapi tiba-tiba RPM-nya turun dan saya tak tahu apa yang terjadi. Tampaknya tombol pit start menyala dan motor tak mau meluncur. Semua orang menyalip saya dan saya ada di posisi terakhir lagi seperti di Qatar," ujarnya kepada Crash.net.
Karet Tuas Stang Lepas
Masalah Lorenzo tak berhenti sampai di situ. Saat mulai memperbaiki posisi karet grip pada tuas stang kirinya lepas begitu saja. Permukaan tuas yang licin pun membuatnya semakin kesulitan mengendalikan motor RC213V miliknya.
"Karetnya lepas dan sama sekali tak ada grip di tangan kiri saya. Semua berjalan buruk. Ini balapan yang sangat sulit untuk memperbaiki posisi. Grip ban juga sangat buruk usai Moto2, ditambah cuaca yang sangat panas. Sungguh mimpi buruk," ungkap rider berusia 31 tahun ini.
"Saya beruntung Maverick Vinales dan Franco Morbidelli terjatuh, jadi saya dapat poin. Tapi saya sangat kecewa karena tampaknya saat kondisi saya sudah buruk, masalah makin bertambah. Semoga hal macam ini tak terjadi lagi, hal-hal aneh dan tak menguntungkan ini," lanjutnya.
Dibikin Kesal Abraham
Usai balap, Lorenzo juga mendatangi Dewan Pengawas Balap untuk melaporkan rider Reale Avintia Racing, Karel Abraham, yang ia nilai melakukan tindakan 'tak logis' saat berusaha menyalipnya di Tikungan 7, yakni saat keduanya memperebutkan posisi 20.
"Karel masuk ke jalur dalam tikungan. Ia tahu benar saya ada di sana, karena di tikungan sebelumnya saya ada di depannya. Di depan saya ada Johann Zarco dan satu rider lagi. Saya tak mau menyentuh mereka, jadi saya sedikit melebar. Tapi Karel menyalip saya seolah sedang memperebutkan kemenangan di lap terakhir. Ia sangat agresif dan saya nyaris jatuh. Saya rasa manuvernya tidak logis," tutupnya.
Saat ini, Lorenzo berada di peringkat 14 pada klasemen pebalap dengan koleksi 7 poin. Ia akan kembali turun lintasan di Circuit of The Americas, Austin, Texas, Amerika Serikat pada 12-14 April mendatang.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:23
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...