
Bola.net - - Lima kali juara dunia, Jorge Lorenzo mengaku sangat beruntung mendapat kesempatan untuk bertarung dengan rider-rider terbaik dunia, yang menurutnya justru membuatnya menjadi seorang pebalap yang lebih baik. Dalam wawancaranya bersama Red Bull, Lorenzo mengaku segala pengalaman ini bisa menjadi modal bagus dalam membela Repsol Honda.
Lorenzo pun menyebut bahwa Valentino Rossi merupakan rival terberat yang pernah ia hadapi, mengingat mereka bertandem di Yamaha pada 2008-2010 dan 2013-2016. Selain itu, ia juga harus bertarung melawan Casey Stoner, satu-satunya rival tersengit di lintasan, namun akur di luar trek. Selama lima tahun belakangan, ia pun harus melawan Marc Marquez.
"Pada 2008-2010, Vale rival terberat saya. Ia dalam kondisi terbaik, salah satu yang terhebat dalam sejarah. Mengalahkannya pada 2010 sungguh sulit, karena saya harus menjalani musim dengan sempurna. Setelahnya, saya melawan Casey. Ia talenta paling alami yang pernah saya temui, dan kini saya bertarung dengan Marc. Mereka bertiga sungguh sulit dipercaya. Saya merasa beruntung bisa bertarung dengan mereka," tuturnya.
Harus Rendah Hati
Bicara soal rival berat, bergabungnya Lorenzo dengan Repsol Honda juga berarti dirinya harus bertandem dengan Marquez. Keduanya pun mengawinkan 12 gelar dunia, dan tercatat sebagai rekan setim dengan gelar terbanyak ketiga dalam sejarah. Meski sadar mereka akan menjadi tim terkuat di grid 2019, Lorenzo memilih merunduk dan rendah hati sebelum mematok target tinggi.
"Jika bicara angka, jelas kami merupakan salah satu tandem terkuat dalam sejarah MotoGP. Angka tidak bohong soal kemenangan, gelar, talenta dan kecepatan. Tapi saat ini jelas saya harus bersikap merendah, harus rendah hati dan mencoba mempelajari begitu banyak hal dari orang-orang di sekeliling saya, juga dari Marc mengingat ia punya banyak pengalaman dengan motor kami," ungkapnya.
Tambahan Gelar Hanyalah Bonus
Lorenzo juga mengaku tak yakin bisa langsung merebut gelar pada tahun pertamanya di Honda, dan bahkan menyebut bahwa gelar dunia bukanlah lagi target utamanya. Ia menyatakan bahwa koleksi lima gelar dunia, yang tiga di antaranya ia raih di MotoGP, sudah melebihi harapannya sejak kecil.
"Dunia balap adalah passion saya. Kehidupan saya sungguh sukses, dan saya orang beruntung karena bisa melakukan apa yang saya suka, memiliki karier yang sangat sukses, dengan banyak gelar dan kemenangan. Ini semua melebihi ekspektasi saya saat masih anak-anak," ujarnya.
"Seperti yang selalu saya katakan, usai gelar dunia pertama saya di MotoGP, segala hal yang terjadi setelahnya hanyalah ekstra, seperti hadiah saja. Jelas saya akan berusaha maksimal, dan maksimal berarti kemenangan. Tapi tentu situasinya bakal sangat rumit dan saat ini saya bukanlah favorit juara," pungkas Por Fuera.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:23
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...