
Bola.net - - Tak ada yang menyangka bahwa kerja sama antara Jorge Lorenzo dan Ducati bakal berlangsung selama dua musim saja. Sempat diperkirakan akan menjadi kolaborasi jangka panjang, Lorenzo dan Ducati mengumumkan perpisahan mereka pada Mei lalu, di mana musim depan Lorenzo membela Repsol Honda dan Ducati menaungi Danilo Petrucci.
Berseragam merah sejak awal 2017, Por Fuera sempat mengalami puasa kemenangan selama 1,5 musim, sebelum akhirnya meraih kemenangan perdananya bersama Ducati di MotoGP Italia yang digelar di Sirkuit Mugello. Ironisnya, kemenangan ini datang tepat setelah keputusan berpisah sudah diambil oleh kedua belah pihak.
Perpisahan ini pun tak bisa dipungkiri disebabkan oleh sulitnya Lorenzo beradaptasi dengan Desmosedici usai membela Yamaha selama dua musim, serta sindiran CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali yang menyatakan bahwa Lorenzo merupakan 'seorang juara dunia yang tak mampu mengeluarkan potensi motor'.
Balada Tangki Bahan Bakar
Kemenangan Lorenzo di Mugello, akhirnya diikuti kemenangan di Catalunya dan Austria, ditambah dengan empat pole. Meningkatnya performa Lorenzo sejak pertengahan musim pun diakuinya terjadi berkat kerja keras para engineer, yang pada akhirnya memberikan tangki bahan bakar yang telah dimodifikasi untuk membantunya dalam pengereman.
"Kami telah meremehkan betapa sulitnya mengendarai motor yang sangat berbeda tahun ini. Bagian final yang membuat saya mampu mengendalikan motor dengan baik selama balapan adalah tangki modifikasi yang saya dapat di Mugello. Bagi saya, sebelum dan setelah Mugello, rasanya seperti dua kejuaraan berbeda," ungkap Lorenzo via Motorsport Magazine.
Dua Pelajaran Penting
Meski musim depan bakal membela tim yang tak kalah prestisius, Lorenzo masih menyayangkan perpisahannya dengan Ducati. "Orang meremehkan kapasitas saya karena hasil buruk saya. Pikiran mereka terlalu pendek, lupa soal apa yang pernah saya lakukan di masa lalu. Ini menyedihkan, karena saya tahu kami bisa meraih hasil lebih baik bersama," tuturnya.
Di lain sisi, Lorenzo yakin ia dan Ducati telah mendapatkan pelajaran penting dari kolaborasi singkat ini. Menurutnya, Ducati kini telah memiliki informasi lebih banyak darinya demi mengembangkan Desmosedici lebih baik di masa depan, sementara Lorenzo sendiri jadi memahami bahwa mengendarai motor berbeda karakter bisa dilakukan dengan kerja keras.
"'Warisan' yang saya tinggalkan untuk Ducati adalah, kini mereka tahu lebih baik soal cara mengembangkan motor. 'Warisan' mereka bagi saya, adalah kini saya paham bahwa saya bisa mengubah gaya balap untuk mengendarai motor yang benar-benar berbeda agar kompetitif. Inilah yang saya harap bisa saya bawa ke tim baru saya nanti," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...