6 Bulan Xabi Alonso di Real Madrid: Performa Naik Turun, Gaya Main Belum Jelas

6 Bulan Xabi Alonso di Real Madrid: Performa Naik Turun, Gaya Main Belum Jelas
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, memberikan instruksi kepada para pemain di area teknis saat pertandingan Copa del Rey melawan Talavera, 18 Desember 2025. (c) AP Photo/M. Berengui

Bola.net - Kemenangan Real Madrid atas Sevilla di Santiago Bernabeu menutup kalender sepak bola 2025 bagi klub tersebut. Hasil itu juga menjadi penanda enam bulan pertama Xabi Alonso memimpin proyek baru Los Blancos.

Musim ini menjadi fase transisi besar bagi Real Madrid. Carlo Ancelotti hengkang di akhir musim lalu untuk menangani tim nasional Brasil, sementara Florentino Perez menyerahkan tongkat estafet kepada Alonso, pelatih yang sukses bersama Leverkusen.

Periode awal Alonso pun diwarnai pasang surut. Gambaran itu dianalisis oleh pakar sepak bola Spanyol, Manuel Jabois, dengan fokus pada satu kekurangan mendasar yang menurutnya belum terselesaikan.

1 dari 3 halaman

Musim yang Terasa Lebih Buruk dari Kenyataannya

Musim yang Terasa Lebih Buruk dari Kenyataannya

Selebrasi Jude Bellingham dkk. dalam laga La Liga antara Real Madrid vs Sevilla, Minggu (21/12/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Manuel Jabois menggambarkan enam bulan pertama Xabi Alonso sebagai periode yang cukup bergolak. Namun, ia menekankan bahwa tidak pernah ada yang mengatakan tugas melatih Real Madrid adalah perkara mudah, terlebih setelah era sukses di bawah Ancelotti.

Ia menyebut terkadang ada pelatih yang langsung menyatu dengan klubnya, tetapi hal itu tidak terjadi dalam kasus Alonso. Meski demikian, Jabois menilai kondisi tersebut tidak otomatis berarti proyek ini akan gagal.

Menurutnya, posisi Alonso justru lebih dipertanyakan karena kebisingan dan tekanan lingkungan sekitar ketimbang hasil murni di lapangan.

Ia menegaskan Real Madrid masih cukup aman di semua kompetisi, sehingga musim ini tampak lebih buruk dari realitas yang ada.

2 dari 3 halaman

Masalah Utama: Tim yang Belum Punya Identitas

Masalah Utama: Tim yang Belum Punya Identitas

Selebrasi Jude Bellingham dalam laga La Liga antara Real Madrid vs Sevilla, Minggu (21/12/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Meski hasil dinilai belum mengkhawatirkan, Jabois menyoroti ekspektasi permainan yang belum terpenuhi. Ia menilai persoalan terbesar Real Madrid saat ini adalah tidak adanya gambaran permainan yang mudah dikenali.

Ia membedakan antara tim yang belum berjalan karena minimnya otomatisme dengan tim yang sama sekali belum memiliki ide bermain yang jelas. Dalam pandangannya, Real Madrid Xabi Alonso masih berada di kategori kedua.

“Pada level permainan, sebagai tim dengan cap pelatihnya sendiri, saya masih belum tahu seperti apa Real Madrid-nya Xabi Alonso. Saya belum melihatnya seratus persen," kata Jabois.

"Saya melihat beberapa kilasan, di Piala Dunia Antarklub, beberapa hal, tapi setelah itu hampir semuanya adalah perebutan bola cepat dan gol-gol luar biasa dari Mbappe. Soal permainan kolektif, penguasaan laga, dan hal-hal semacam itu, sama sekali belum terlihat.”

3 dari 3 halaman

Lini Tengah, Kepercayaan, dan Warisan Real Madrid

Jabois juga menilai persoalan tersebut berakar dari kebutuhan transfer yang tidak terpenuhi. Ia menyebut Alonso membutuhkan satu pemain kunci di lini tengah yang mampu menjadi otak permainan, bukan sekadar kekuatan fisik.

“Tidak ada otak permainan di lini tengah itu, lebih dari sekadar permainan dengan pergerakan fisik, telah sangat merugikan mereka," sambung Jabois.

Dari situ, ia menyimpulkan bahwa hal paling kurang dari Real Madrid saat ini adalah rasa percaya diri. Namun, kepercayaan itu, menurutnya, masih hidup lewat identitas historis klub.

“Ini adalah klub yang bisa saja finis kedelapan di liga, tapi tetap memenangkan Liga Champions. Pada akhirnya Anda selalu waspada, karena Anda tahu tim ini bisa muncul dari arah yang paling tidak terduga.”